ROH KUDUS MENGUATKAN UMAT ALLAH DALAM MEMENUHI JANJI BAPTISNYA

Foto Pastor Kepala ex officio RP. Vitalis Nggeal, CP, didamping Pastor Vikaris ex officio RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP.Pimpin Misa

ROH KUDUS MENGUATKAN UMAT ALLAH DALAM MEMENUHI JANJI BAPTISNYA

Ketapang, 2 Juni 2025 – Senin Biasa Pekan Paskah VII, Warna Liturgi Putih

Ketapang, 2 Juni 2025.Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, menggelar Perayaan Ekaristi Hari Biasa Pekan Paskah VII pada hari Senin, 2 Juni 2025. Misa Kudus dipimpin oleh Pastor Kepala ex officio RP. Vitalis Nggeal, CP, dan didampingi oleh Pastor Vikaris ex officio RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP.Dalam misa tersebut, Ibu Idha Srilestari bertugas sebagai lektor, sementara Koor Lingkungan St. Gabriel Possenti turut mempersembahkan pujian dengan penuh semangat dan penghayatan. Bapak Hendrikus Hendri, S.S. tampil sebagai dirigen.

Dalam homilinya, RP. Vitalis Nggeal, CP mengajak umat untuk meneladani kesetiaan para rasul dalam menghadapi penderitaan dan penganiayaan. Ia menyampaikan bahwa Yesus tidak menutup-nutupi kenyataan akan adanya penderitaan yang harus dialami oleh para pengikut-Nya.

RP. Vitalis menguraikan kisah para rasul yang rela mati demi iman mereka:

Petrus disalibkan terbalik di Roma.
Andreas, saudaranya, disalib di kayu berbentuk huruf X.
Yakobus dipenggal oleh Raja Herodes, dan kisah ini tercatat dalam Kisah Para Rasul 12:2.
Yohanes dibuang ke Pulau Patmos setelah gagal dibunuh dalam minyak panas.
Filipus digantung di Asia Kecil.
Bartolomeus dikuliti hidup-hidup.
Matius, pemungut cukai, dipenggal karena imannya.
Tomas ditombak di India.
Simon orang Zelot disalibkan.
Yudas Tadeus dipenggal.
Yudas Iskariot mengakhiri hidupnya sendiri.
Matias, pengganti Yudas, dirajam dan kemudian dipenggal.
Paulus, meski bukan bagian dari 12 murid pertama, juga mati martir—dipenggal di Roma oleh Kaisar Nero.

Pesan homili menekankan pentingnya umat beriman untuk tetap setia di tengah tantangan dan penderitaan zaman sekarang:

"Apa salibmu hari ini? Apa kesulitanmu hari ini? Apa tantangan imanmu hari ini? Jangan lari. Tetaplah berada di bawah kaki Tuhan. Roh Kudus adalah jalan dan kekuatan kita,” ungkap RP. Vitalis.

Lebih lanjut ditegaskan bahwa Kristus telah memberi teladan dan Roh Kudus sebagai penghibur dan penolong umat-Nya. Meski dunia menolak dan menganiaya umat Kristiani, Roh Kudus menjadi sumber kekuatan, pemersatu, dan pengharapan. Umat beriman diajak untuk tetap berdiri teguh dan mewartakan iman mereka dalam kasih dan kesetiaan, sebab penderitaan akan menjadi api yang memurnikan kasih kepada Kristus yang telah menang atas dunia.

Apakah Alkitab mencatat kematian dari para rasul?

Jawaban:

Satu-satunya kematian rasul yang dicatat secara eksplisit dalam Alkitab adalah kematian Yakobus, saudara Yohanes. Dalam Kisah Para Rasul 12:2, diceritakan bahwa Raja Herodes membunuh Yakobus “dengan pedang” kemungkinan besar dengan cara dipenggal.

Sementara itu, informasi mengenai kematian rasul-rasul lainnya tidak tercatat dalam Kitab Suci, melainkan berasal dari tradisi Gereja yang diwariskan dari generasi ke generasi. Maka, walaupun tradisi-tradisi tersebut diterima secara luas, kita tidak boleh menganggapnya sebagai kebenaran yang absolut. Berikut adalah ringkasan beberapa tradisi populer mengenai kematian para rasul:

Petrus: Disalibkan terbalik di Roma, sesuai nubuat Yesus dalam Yohanes 21:18.
Andreas: Disalibkan di Yunani pada salib berbentuk X; tetap berkhotbah selama dua hari di salib.
Matius: Dibunuh dengan pedang di Etiopia karena mewartakan Injil.
Yohanes: Satu-satunya rasul yang tidak mati martir; selamat dari minyak panas dan dibuang ke Patmos. Meninggal dalam usia lanjut.
Yakobus, saudara Yesus: Dilempar dari ketinggian di Bait Allah dan dipukul dengan gada karena tidak menyangkal Kristus.
Bartolomeus (Natanael): Dicambuk hingga mati di Armenia.
Tomas: Ditikam dengan tombak di India.
Matias: Dirajam dan kemudian dipenggal.
Paulus: Dipenggal di Roma pada tahun 67 M oleh Kaisar Nero.

Walaupun detailnya bervariasi, yang paling penting adalah kesaksian iman mereka: para rasul rela mati dalam penderitaan yang mengerikan karena mereka benar-benar telah melihat dan mengalami kebangkitan Yesus Kristus. Mereka tidak hanya mewartakan Injil karena mendengar dari orang lain, tetapi karena mereka sendiri adalah saksi hidup dari Yesus yang bangkit. Dan tak seorang pun rela mati demi kebohongan yang mereka ciptakan sendiri.

Novena Pentakosta Hari Ke-4

Tema: Roh Kudus, Peneguh Hati dalam Penderitaan

Doa Pembuka:

Datanglah ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu, dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.

Renungan:

Di hari keempat Novena Pentakosta ini, kita merenungkan bagaimana Roh Kudus menjadi peneguh dan penghibur di tengah penderitaan. Para rasul mampu bertahan, mewartakan, bahkan rela mati demi Kristus bukan karena kekuatan mereka sendiri, melainkan karena daya ilahi yang mengalir dari Roh Kudus. Dalam berbagai tekanan hidup, tantangan pelayanan, dan penolakan dunia, Roh Kudus tetap hadir memberi damai, pengharapan, dan keberanian untuk terus berjalan bersama Kristus.

Doa Permohonan:

Ya Roh Kudus,

Engkau adalah penghibur dalam segala duka dan kekuatan dalam kelemahan kami.

Ajarlah kami untuk tetap setia, meski dalam pencobaan, dan jadikanlah kami alat kasih dan damai-Mu.

Teguhkanlah hati kami agar mampu memikul salib setiap hari bersama Kristus,

dan hidup dalam kesetiaan pada janji baptis kami.

Amin.

Doa Penutup:

Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal: 2 Juni 2025

About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.