Foto Romo Vitalis Nggeal, CP. Pimpin Misa Rekuiem
Ketapang,Kamis 8 Agustus 2024, suasana penuh duka dan penghormatan menyelimuti rumah duka di Jalan Gatot Subroto Gg. Anggrek No. 14. Pada hari itu, Paroki St. Agustinus di Paya Kumang menyelenggarakan Misa Rekuiem, sebuah Misa Kudus yang ditujukan untuk mendoakan kedamaian kekal jiwa-jiwa orang yang telah meninggal, khususnya untuk mengenang Almarhum Klaudius Hasibuan. Beliau meninggal dunia pada tanggal 7 Agustus 2024 di Ketapang, pada usia 59 tahun, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan seluruh umat paroki yang mengenal dan mengasihi beliau.
Klaudius Hasibuan
lahir di Medan pada tanggal 3 Juni 1965. Sejak muda, beliau dikenal sebagai
pribadi yang berintegritas tinggi dan memiliki kepedulian yang besar terhadap
sesama. Kepeduliannya terhadap orang lain tidak hanya ditunjukkan melalui
tindakan nyata dalam keseharian, tetapi juga melalui dedikasinya yang luar
biasa dalam pelayanan gereja. Sebagai seorang Prodiakon, Almarhum selalu hadir
dalam kegiatan liturgis di Gereja St. Agustinus, memberikan pelayanan dengan
penuh kesungguhan hati. Tidak hanya itu, beliau juga aktif dalam berbagai
kegiatan sosial gereja, memastikan bahwa kehadirannya membawa berkat dan
manfaat bagi banyak orang.
Foto Romo Vitalis Nggeal, CP. Pimpin Misa Rekuiem
Kehadiran Umat
dalam Misa Rekuiem
Misa Rekuiem ini
dipimpin oleh RP. Vitalis Nggeal, CP, seorang imam yang dikenal akan khotbahnya
yang penuh makna dan penghiburan. Misa dihadiri oleh Suster. Ketua Dewan Pastoral
Paroki (DPP), Bapak Jeno Leo, yang hadir bersama istri, anak-anak, cucu, dan
keluarga besar Almarhum Klaudius Hasibuan. Kehadiran umat Paroki St. Agustinus,
Paya Kumang, juga sangat terasa dalam Misa ini. Mereka datang
berbondong-bondong, memberikan penghormatan terakhir kepada seseorang yang
telah memberikan banyak hal kepada komunitas mereka. Banyak dari mereka
mengenang betapa Almarhum selalu bersedia memberikan bantuan kepada siapa pun
yang membutuhkan, tanpa memandang latar belakang atau status sosial.
Keluarga besar
Klaudius Hasibuan, yang juga hadir dengan penuh duka, merasa sangat terhibur
dan didukung oleh kehadiran banyak umat. Mereka merasa dikuatkan oleh cinta
kasih yang ditunjukkan oleh semua orang yang hadir dalam Misa ini, serta
doa-doa yang dipanjatkan untuk jiwa Almarhum.
Penghormatan
dan Kenangan dari Umat
Selama Misa,
suasana khidmat sangat terasa. Lagu-lagu rohani yang mengalun lembut, diselingi
doa-doa yang dipimpin oleh RP. Vitalis Nggeal, CP, membawa semua yang hadir ke
dalam suasana perenungan yang dalam. Umat yang hadir tampak tenggelam dalam
doa, mendoakan keselamatan jiwa Almarhum dan memohon penghiburan bagi keluarga
yang ditinggalkan.
Dalam kesempatan ini, Bapak Jeno Leo, selaku Ketua Dewan Pastoral Paroki, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian Almarhum. Beliau juga mengenang bagaimana Klaudius Hasibuan selalu menjadi pribadi yang memberikan inspirasi bagi banyak orang, baik melalui tindakan nyata maupun melalui semangat pelayanan yang ia tunjukkan. “Almarhum adalah figur yang tak tergantikan dalam komunitas kita. Kehadirannya selalu membawa damai dan kebahagiaan bagi siapa pun yang mengenalnya. Semoga Tuhan menerima jiwa beliau di sisi-Nya dan memberikan kedamaian abadi,” ujar Bapak Jeno Leo dengan nada penuh penghormatan.
Homili RP. Vitalis Nggeal, CP: Merenungkan Warisan
Spiritual
Puncak dari Misa ini adalah homili yang disampaikan oleh RP.
Vitalis Nggeal, CP. Dalam homilinya, beliau mengajak umat untuk merenungkan
makna hidup dan kematian dalam terang iman Katolik. Romo Vitalis menyampaikan
bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan
yang baru di hadapan Tuhan. Beliau juga mengajak umat untuk merenungkan kembali
bagaimana Almarhum Klaudius Hasibuan telah memberikan teladan hidup yang baik
bagi semua orang di sekitarnya.
“Mengenang Klaudius Hasibuan bukan hanya tentang mengenang
perbuatan baiknya, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa meneruskan warisan
spiritual yang telah ia tinggalkan. Ia adalah teladan dalam pelayanan, seorang
yang senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan dan membawa sesamanya
untuk juga mengalami kasih Tuhan,” ujar Romo Vitalis.
Dalam homilinya, Romo Vitalis juga menekankan pentingnya
mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian. Ia mengingatkan bahwa
hidup di dunia ini hanyalah sementara, dan setiap orang harus selalu siap untuk
dipanggil Tuhan kapan pun waktunya tiba. “Kita harus selalu siap, seperti
halnya Klaudius Hasibuan yang telah menjalani hidupnya dengan penuh iman dan
kasih. Semoga kita semua bisa meneladani hidupnya dan mendapatkan anugerah
keselamatan yang sama,” tambah Romo Vitalis dengan penuh haru.
Foto Romo Vitalis Nggeal, CP. Pimpin Misa Rekuiem
Pesan Terakhir dan Penghiburan bagi Keluarga
Di akhir Misa, RP. Vitalis Nggeal, CP, memberikan berkat
kepada seluruh umat yang hadir, terutama kepada keluarga besar Klaudius
Hasibuan. Beliau juga memberikan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan,
menyatakan bahwa meskipun kehilangan ini sangat berat, mereka tidak sendirian
karena komunitas paroki akan selalu ada untuk mendukung dan mendoakan mereka.
Keluarga besar Klaudius Hasibuan, dalam ucapan terima
kasihnya, menyampaikan betapa mereka merasa dikuatkan oleh dukungan dan doa-doa
dari semua yang hadir. Mereka juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada RP. Vitalis Nggeal, CP, dan seluruh umat yang telah
menyempatkan diri untuk hadir dalam Misa ini.
Foto Romo Vitalis Nggeal, CP. Pimpin Misa Rekuiem
Warisan yang Abadi
Misa Rekuiem ini bukan hanya sekadar perayaan liturgis,
tetapi juga momen untuk merenungkan warisan yang ditinggalkan oleh Klaudius
Hasibuan. Warisan tersebut bukan dalam bentuk harta atau kekayaan duniawi,
melainkan dalam bentuk kasih, dedikasi, dan pelayanan yang tulus kepada Tuhan
dan sesama.
Dengan berakhirnya Misa, umat meninggalkan rumah duka dengan
perasaan yang bercampur antara duka dan syukur. Duka karena kehilangan sosok
yang sangat dicintai, tetapi juga syukur karena telah diberi kesempatan untuk
mengenal dan hidup berdampingan dengan seorang yang begitu baik seperti
Klaudius Hasibuan. Semoga Almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan
mendapatkan tempat yang layak di Surga. Dan semoga warisan kebaikan dan iman
yang ditinggalkannya dapat terus hidup dalam hati semua orang yang mengenalnya.
Kami mengundang seluruh umat Paroki St. Agustinus untuk
terus mendoakan jiwa Almarhum Klaudius Hasibuan, agar ia mendapatkan kedamaian
kekal di hadapan Tuhan. Mari kita lanjutkan perjuangannya dalam menjaga iman
dan cinta kasih di antara kita semua.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)


0 comments:
Posting Komentar