Foto: Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Bapa Suci Paus Fransiskus, memimpin misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
**Hujan Berhenti Saat Doa Bersama Misa Paus Fransiskus di GBK: Momen Bersejarah dan Penuh Makna**
**Jakarta, 5 September 2024** — Misa akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (5/9), meninggalkan kesan yang mendalam dan penuh makna bagi lebih dari 80.000 umat Katolik yang hadir. Misa Suci ini tidak hanya menjadi momen ibadah yang mengharukan, tetapi juga menciptakan pengalaman spiritual yang istimewa bagi banyak orang, termasuk Marlin (62), seorang umat Katolik yang merasakan momen ajaib ketika hujan yang mengguyur kawasan GBK berhenti setelah doa bersama.
Sebelum Misa dimulai, hujan deras sempat mengguyur kawasan GBK, mengancam jalannya acara yang telah dinantikan banyak orang. Namun, suasana mulai berubah ketika seluruh umat yang hadir bersama-sama berdoa 'Salam Maria' sebanyak sepuluh kali. Menurut Marlin, doa bersama ini tampaknya membawa perubahan besar. “Tadi saya terkesima, terharu saat membaca Salam Maria. Karena waktu itu hujan, dengan 10 kali Salam Maria ternyata bisa mengubah suasana. Tadi sempat rintik-rintik, 10 kali Salam Maria, langitnya jadi berubah cerah,” ungkap Marlin dengan penuh rasa syukur.
Setelah hujan reda, Marlin melanjutkan, umat diminta untuk mendoakan 'Salam Maria' sebanyak tiga kali sebagai ungkapan syukur dan terima kasih atas jawaban doa mereka. “Kemudian setelah itu pastur juga minta 3 kali Salam Maria jadi untuk ucapan terima kasih karena sudah dikabulkan doanya,” tambah Marlin.
Dalam khotbahnya, Paus Fransiskus menggarisbawahi pentingnya semangat dan keteguhan dalam menjalani kehidupan, meskipun dalam keadaan sulit. Mengutip Santa Teresa dari Kalkuta, Paus Fransiskus mengatakan, “Ketika kita tidak memiliki apa pun untuk diberikan, hendaklah kita memberikan ketiadaan itu. Dan ingatlah, bahkan ketika kamu tidak menuai apa-apa, jangan pernah lelah menabur.” Pesan ini memberikan dorongan kepada umat untuk terus berbuat baik dan berbagi kasih, terlepas dari keadaan mereka.
Paus Fransiskus juga mengajak umat untuk tidak lelah dalam membangun peradaban perdamaian dan persaudaraan. “Saudara dan saudari, saya juga hendak berkata kepada Anda, kepada bangsa ini, kepada nusantara yang mengagumkan dan beranekaragam ini: janganlah lelah berlayar dan menebarkan jalamu, janganlah lelah bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban perdamaian! Beranilah selalu untuk mengimpikan persaudaraan!” ungkapnya.
Beliau menambahkan, “Dengan dibimbing oleh sabda Tuhan, saya mendorong Anda semua untuk menaburkan kasih, dengan penuh keyakinan menempuh jalan dialog, terus memperlihatkan kebaikan budi dan hati dengan senyum khas yang membedakan Anda untuk menjadi pembangun persatuan dan perdamaian. Dengan demikian, Anda akan menyebarkan aroma harapan di sekeliling Anda.”
Kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia adalah bagian dari rangkaian perjalanannya di Asia-Pasifik, yang dimulai pada 3 September 2024 dan akan berlanjut ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Ini adalah kunjungan pertama Paus ke Indonesia dalam 35 tahun, setelah kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada 1989, dan sangat dinantikan oleh umat Katolik di seluruh negeri.
Sebelum memimpin Misa Suci, Paus Fransiskus terlebih dahulu mengunjungi Masjid Istiqlal Jakarta dan kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), menunjukkan komitmennya untuk dialog antaragama dan kerjasama lintas komunitas. Kunjungan ini juga mencerminkan semangat Paus Fransiskus untuk mempererat hubungan antara berbagai komunitas di Indonesia.
Misa ini menjadi momen berharga bagi banyak umat Katolik yang hadir, tidak hanya karena kesempatan langka untuk beribadah bersama Paus Fransiskus tetapi juga karena pengalaman spiritual yang mengesankan, seperti yang dirasakan oleh Marlin dan banyak umat lainnya.
**Penulis:** Tim Komsos Paroki St. Agustinus Paya Kumang
**Tanggal:** 5 September 2024
0 comments:
Posting Komentar