Foto RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP.Pimpin Misa
Ketapang, 2 Maret 2025 – Umat Katolik di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, merayakan Hari Minggu Biasa VIII yang juga memperingati Santo Simplisius, Paus dan Martir. Misa yang berlangsung pada hari Minggu, 2 Maret 2025 ini dipimpin oleh RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP.Petugas Koor, Lektor dan Pemazmur dari SMP PL Santo Albertus Ketapang.
Dalam perayaan Ekaristi tersebut, homili digantikan dengan pembacaan Surat Gembala Prapaskah Tahun 2025 Keuskupan Ketapang yang bertema “Pertobatan Ekologis: Peziarah Pengharapan di Tahun Yubileum 2025”. Surat ini juga telah dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2025, di seluruh gereja di Keuskupan Ketapang.
Dalam surat gembala tersebut, umat diingatkan bahwa Rabu Abu jatuh pada tanggal 5 Maret 2025, yang menandai dimulainya Masa Prapaskah. Masa ini merupakan waktu refleksi dan pembaruan diri, yang tahun ini menjadi lebih istimewa karena bertepatan dengan Tahun Yubileum 2025. Oleh karena itu, tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) tahun ini menekankan pentingnya pertobatan ekologis, mengajak umat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sebagai bentuk iman yang nyata.
Foto Petugas dari SMP PL Santo Albertus Ketapang.Foto Petugas dari SMP PL Santo Albertus Ketapang
Foto Petugas dari SMP PL Santo Albertus Ketapang
Foto Petugas dari SMP PL Santo Albertus Ketapang
Foto Petugas dari SMP PL Santo Albertus Ketapang
Foto Petugas dari SMP PL Santo Albertus Ketapang
Foto Petugas dari SMP PL Santo Albertus Ketapang.Saat Menerima Komuni
Foto Petugas dari SMP PL Santo Albertus Ketapang.Saat Menerima Komuni
Foto Petugas dari SMP PL Santo Albertus Ketapang.
Foto Petugas dari SMP PL Santo Albertus Ketapang.
Petugas Lektor dari SMP PL Santo Albertus Ketapang.
Petugas Pemazmur dari SMP PL Santo Albertus Ketapang.
Petugas Koor dari SMP PL Santo Albertus Ketapang.
Foto Petugas Koor dari SMP PL Santo Albertus Ketapang.
Refleksi Kitab Suci dan Aksi Nyata Bacaan-bacaan Kitab Suci dalam Misa Minggu VIII menekankan pentingnya kejujuran dan kesesuaian antara perkataan serta tindakan. Bacaan dari Kitab Sirakh 27:7 mengajarkan bahwa manusia dinilai dari ucapannya, sementara 1 Korintus 15:58 mengajak umat untuk teguh dalam iman dan giat dalam pekerjaan Tuhan. Dalam Injil Lukas 6:45, Yesus mengingatkan bahwa kebaikan atau keburukan seseorang tercermin dari isi hatinya.
Umat diimbau untuk menerapkan pertobatan ekologis sebagai bentuk pekerjaan Tuhan dalam Tahun Yubileum ini. Beberapa langkah konkret yang dianjurkan meliputi:
- Menjaga keutuhan ciptaan dengan memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
- Beradaptasi dengan perubahan iklim melalui tindakan seperti menanam pohon, membuat sumur resapan, dan memanfaatkan pupuk organik.
- Giat dalam pekerjaan Tuhan, seperti menjaga sumber daya alam, merawat tanah dengan metode pertanian berkelanjutan, serta melindungi sumber air dan udara.
Pedoman Puasa dan Pantang Dalam rangka menyongsong Masa Prapaskah, Keuskupan Ketapang menetapkan pedoman puasa dan pantang sebagai berikut:
- Masa Prapaskah berlangsung dari Rabu Abu, 5 Maret 2025 hingga Sabtu Suci, 19 April 2025.
- Hari Puasa: Rabu Abu (5 Maret) dan Jumat Agung (18 April), dengan kewajiban satu kali makan kenyang bagi umat berusia 18-60 tahun.
- Hari Pantang: Rabu Abu dan setiap Jumat selama Masa Prapaskah. Umat dianjurkan untuk pantang daging atau makanan tertentu sebagai bentuk matiraga dan silih.
Surat Gembala ini diakhiri dengan ajakan bagi seluruh umat untuk menjadi Rasul Tahun Yubileum dengan menampilkan niat, perkataan, dan tindakan yang baik demi kemuliaan Allah dan kesejahteraan sesama serta alam ciptaan-Nya.
Semoga Masa Prapaskah ini membawa umat semakin dekat kepada Tuhan melalui aksi nyata dalam pertobatan ekologis.
Ketapang, 23 Februari 2025
Salam, berkat dan doa selalu,
† Pius Riana Prapdi Uskup Keuskupan Ketapang
0 comments:
Posting Komentar