OMK Menjadi Harapan dan Masa Depan Gereja: Ketapang Tuan Rumah Temu OMK Regio Barat dan FGD di Catholic Center
Ketapang, 6 Mei 2025 .Ratusan Orang Muda Katolik (OMK) dari tiga paroki di Regio Barat Keuskupan Ketapang berkumpul dalam kegiatan Temu OMK Regio Barat yang diselenggarakan pada 3 hingga 4 Mei 2025 di Catholic Center Ketapang. Kegiatan ini mengusung tema besar: "OMK Menjadi Harapan dan Masa Depan Gereja."
Sebagai tuan rumah, Paroki Santo Agustinus Paya Kumang menyambut hangat kehadiran peserta dari OMK Paroki Emmanuel Sukadana, OMK Paroki Santa Gemma Galgani Katedral Ketapang, dan OMK dari paroki sendiri. Kegiatan ini mempertemukan orang muda lintas paroki dalam suasana penuh keakraban dan semangat iman Katolik.
Salah satu momen penting dalam pertemuan ini adalah sesi Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan Pastor Stephanus Advent Novianto, SJ sebagai Moderator FGD. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya kekompakan dan solidaritas di antara Orang Muda Katolik (OMK) sebagai pondasi keterlibatan aktif dalam Gereja.
“OMK harus menjadi agen pengampunan dan harapan di tengah masyarakat. Maka keterlibatan aktif dan semangat solidaritas harus terus dibangun,” ujar Pastor Novianto.
Pastor Vitalis Nggeal, CP, selaku pastor Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, menegaskan bahwa peran OMK tidak hanya terbatas dalam kegiatan internal Gereja, melainkan juga harus nyata dalam kehidupan sosial.
“OMK harus aktif dan terlibat secara langsung di lingkungan, di Gereja, dalam komunitas, di tempat kerja, dan dalam semua aspek kehidupan. Inilah wujud nyata menjadi terang dan garam dunia,” ungkapnya dalam sesi pembinaan.
Sementara itu, Romo GM Lastsendy Pamungkas Winarta, Pr., pastor Paroki Santa Gemma Galgani Katedral Ketapang, memberikan dorongan agar OMK semakin berani mengekspresikan iman mereka dalam cara yang relevan dengan zaman.
“Jangan takut menjadi OMK yang kreatif, berpikir kritis, dan mampu bersuara di tengah dunia. Gereja butuh OMK yang tidak hanya hadir, tetapi juga memengaruhi,” katanya penuh semangat.
Pastor Yohanes Salomon Sedik, OSA, dari Paroki Emmanuel Sukadana, juga turut berbagi pandangannya. Ia mengajak para peserta untuk membangun kepercayaan diri dan semangat pelayanan.
“Menjadi OMK bukan hanya soal usia muda, tetapi soal semangat untuk melayani. Mari menjadi pelayan yang rendah hati, yang hadir untuk sesama,” pesannya.
Selain sesi diskusi, kegiatan juga diisi dengan perayaan Ekaristi, refleksi iman, pertunjukan seni budaya, serta dinamika kelompok yang membangun kerja sama dan persaudaraan antar OMK. Uniknya, salah satu kegiatan juga dilaksanakan di Rumah Adat Dermalo Josep Murial, menandai keterbukaan Gereja terhadap nilai-nilai budaya lokal.
Pastor Fransiskus Mba’a, OSA, selaku Koordinator OMK Regio Barat, menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun jejaring antar OMK dan memperteguh identitas mereka sebagai bagian vital dari Gereja Katolik.
“OMK harus menjadi wajah Gereja yang hidup dan bergerak di tengah dunia. Maka perjumpaan seperti ini harus terus digiatkan,” ungkapnya.
Pastor. Fray Alberto Jr. Cardenio Bartiana, OSA, yang akrab disapa Romo AB. Dalam sharingnya yang penuh semangat, Romo AB mengajak OMK untuk membangun iman yang bertumbuh dan tidak statis. Ia menekankan pentingnya formasi rohani yang terus-menerus dan kesediaan untuk menemani sesama, khususnya mereka yang berada dalam situasi sulit.
“OMK harus menjadi sahabat sejati bagi dunia yang terluka. Jangan hanya menjadi penonton, tetapi hadir dan terlibat—dengan hati yang menyala karena kasih Kristus,” tutur Romo AB penuh kasih.
Romo AB juga menegaskan bahwa keterlibatan OMK harus bersumber dari relasi yang akrab dengan Kristus dalam doa dan Ekaristi. Menurutnya, spiritualitas adalah bahan bakar utama bagi pelayanan yang berbuah.
“Tanpa doa dan Ekaristi, keterlibatan akan kehilangan arah. Maka penting bagi OMK untuk terus bertumbuh dalam iman yang hidup dan kontekstual,” tambahnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Dewan Pastoral Paroki, khususnya Bidang Pewartaan, yang dihadiri oleh Ketua. Bapak Hendrikus Hendri, S.S. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya peran OMK dalam mewarnai kehidupan iman, sosial, dan pembangunan umat.
“Orang Muda Katolik harus memberi warna di Gereja, lingkungan, tempat kerja, dan menjadi pelopor pembangunan di kalangan muda. Mari aktif, kreatif, dan peduli terhadap kegiatan Gereja,” pesannya penuh semangat.
Dengan semangat pengampunan dan harapan, Temu OMK Regio Barat ini mempertegas bahwa OMK adalah tulang punggung Gereja masa depan yang bukan hanya hadir, tetapi hadir untuk terlibat secara nyata dalam karya pelayanan, pewartaan, dan pembangunan Gereja yang kontekstual.
Penulis:Tim Komsos Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 6 Mei 2025
0 comments:
Posting Komentar