Sosok Bersahaja Paus Fransiskus, Duduk di Samping Sopir: Kunjungan Bersejarah ke Indonesia

Foto.Paus Fransiskus memilih duduk di samping sopir mobil Innova Zenix yang ditumpanginya dari Bandara Soetta menuju Kedubes Vatikan, Selasa (3/9)


*Ketapang, 3 September 2024* – Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi sorotan dunia, tidak hanya karena momen bersejarah ini, tetapi juga karena sikap bersahaja dan rendah hati yang kembali ditunjukkannya. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang juga merupakan kepala negara Vatikan tersebut memilih duduk di kursi depan, di samping sopir, saat meninggalkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (3/9) siang. Paus Fransiskus naik mobil Toyota Innova Zenix, berbeda dengan protokol yang biasanya diterapkan untuk tamu-tamu penting yang menempatkan mereka di kursi belakang sopir.  

**Kedatangan yang Dinanti-nanti dan Penyambutan di Bandara Soekarno-Hatta**  

Pesawat ITA Airways yang membawa Paus dan rombongan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 11.25 WIB. Ketika turun dari pesawat, Paus Fransiskus terlihat menggunakan kursi roda. Meskipun dalam kondisi kesehatan yang menantang, wajahnya tampak penuh senyum saat disambut oleh para pejabat Indonesia dan dua bocah yang membawa bunga tangan sebagai tanda kehormatan dan kasih. Paus kemudian memasuki mobil yang akan membawanya menuju Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta, tempatnya akan menginap selama kunjungannya di Indonesia.

**Kejutan dari Sang Paus: Duduk di Samping Sopir**  

Saat memasuki mobil, keputusan Paus Fransiskus untuk duduk di kursi depan, di samping sopir, mengejutkan banyak orang. Paus juga terlihat membuka jendela mobil dan melambaikan tangan kepada para awak media yang telah menunggunya di sepanjang jalur keluar bandara. Sikap ini menunjukkan kerendahan hati dan kesederhanaan, ciri khas Paus Fransiskus yang selalu ingin dekat dengan umatnya, tanpa memedulikan protokol-protokol ketat yang seringkali diterapkan untuk seorang pemimpin agama sekaligus kepala negara. 

Keputusan serupa juga ditunjukkan Paus Fransiskus sehari sebelumnya, saat ia meninggalkan Roma menuju Bandara Fiumicino dengan menumpang mobil Fiat. Dalam perjalanan itu, ia juga memilih untuk duduk di samping sopir, memperlihatkan konsistensi sikapnya yang tidak mau menonjolkan status atau kedudukannya di atas orang lain.

**Agenda Padat Selama di Indonesia**  

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 3 hingga 6 September 2024. Pada hari kedua kunjungannya, 4 September, Paus Fransiskus akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan ini diharapkan menjadi ajang untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan, serta mempromosikan dialog antaragama yang semakin kuat. Selain itu, Paus juga dijadwalkan untuk bertemu dengan sejumlah tokoh agama di Indonesia, termasuk perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan, guna memperkuat kerja sama dalam memajukan perdamaian dan toleransi antarumat beragama. 

Di hari yang sama, Paus Fransiskus akan menghadiri pertemuan dengan para murid yang tergabung dalam program pendidikan Scolas Occurrentes di Grha Pemuda, Jakarta. Program ini merupakan inisiatif yang didirikan oleh Paus Fransiskus sendiri untuk mendorong pendidikan inklusif yang menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan toleransi di kalangan generasi muda.

Pada 5 September, agenda Paus akan dimulai dengan kunjungan ke Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara yang menjadi simbol persaudaraan antarumat beragama di Indonesia. Setelah itu, Paus Fransiskus akan mengunjungi kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk berdialog dengan para pemimpin Gereja Katolik di Indonesia. Pada sore harinya, Paus akan memimpin Perayaan Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Acara ini diharapkan dihadiri ribuan umat Katolik dari seluruh Indonesia, yang akan mengikuti misa baik secara langsung maupun melalui siaran langsung di berbagai platform media.

**Kunjungan ke Negara-Negara Tetangga di Asia Pasifik**  

Setelah menyelesaikan kunjungannya di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan melanjutkan perjalanan apostoliknya ke Papua Nugini, diikuti oleh Timor Leste, dan berakhir di Singapura. Kunjungan ke negara-negara di kawasan Asia Pasifik ini adalah bagian dari upayanya untuk memperkuat hubungan Gereja Katolik dengan umat dan pemimpin negara di kawasan ini, serta untuk mempromosikan pesan perdamaian, keadilan, dan persaudaraan.

**Paus Ketiga yang Mengunjungi Indonesia: Sejarah yang Terus Berlanjut**  

Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang mengunjungi Indonesia dalam sejarah hubungan Vatikan dengan negara ini. Kunjungan pertama dilakukan oleh Paus Paulus VI pada tanggal 3-4 Desember 1970. Dalam kunjungan tersebut, Paus Paulus VI disambut dengan penuh hormat oleh masyarakat Indonesia dan bertemu dengan para pemimpin agama serta umat Katolik di Indonesia. Kunjungan kedua dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 9-14 Oktober 1989, yang juga meninggalkan kesan mendalam bagi umat Katolik di Indonesia dan mempererat hubungan antara Vatikan dan Indonesia.

Kunjungan Paus Fransiskus kali ini menjadi kelanjutan dari hubungan yang hangat antara Vatikan dan Indonesia, serta menjadi momentum penting untuk memperkuat persahabatan antarbangsa dan antarumat beragama. Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia diharapkan akan membawa inspirasi baru bagi umat Katolik dan masyarakat luas untuk terus memelihara perdamaian, keadilan, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.

**Harapan untuk Masa Depan: Perdamaian dan Keadilan untuk Semua**  

Pesan Paus Fransiskus selama kunjungannya adalah ajakan untuk hidup dalam damai dan harmoni, saling menghargai perbedaan, dan bekerja bersama untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur bagi semua. Kunjungan ini diharapkan menjadi titik awal bagi dialog yang lebih intens dan kolaborasi yang lebih erat antara berbagai kelompok agama di Indonesia, serta memperkuat komitmen untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Semoga misi perdamaian dan keadilan yang dibawa Paus Fransiskus dapat terwujud di tanah air tercinta ini. Selamat datang, Paus Fransiskus! Viva Papa Francisco!


Tim Komsos Paroki Santo Agustinus Paya Kumang Ketapang

About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar