ZIARAH YUBILEUM KELOMPOK PRODIAKON
PAROKI SANTO AGUSTINUS PAYA KUMANG KETAPANG TAHUN 2025
Gua Maria Kederon Manjau Jadi Tempat Doa dan Pembaruan Iman dalam Semangat Yubileum
Ketapang, 1 November 2025.Dalam suasana penuh syukur dan sukacita iman, Kelompok Prodiakon Paroki Santo Agustinus Paya Kumang Ketapang mengadakan Ziarah Yubileum ke Gua Maria Kederon Manjau pada Sabtu, 1 November 2025. Kegiatan ini menjadi momentum istimewa bagi seluruh pelayan Gereja untuk memperdalam iman, memperteguh panggilan pelayanan, serta menghayati makna Tahun Yubileum yang ditetapkan oleh Mgr. Pius Riana Prapdi, Uskup Keuskupan Ketapang, sebagai masa rahmat dan pembaruan hidup rohani umat Katolik di seluruh Keuskupan Ketapang.
Ziarah rohani ini diikuti oleh para prodiakon aktif dari berbagai lingkungan di wilayah pelayanan Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, didampingi oleh Pastor Paroki RP. Vitalis Nggeal, CP., dan Pastor Vikaris RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP. Turut hadir pula Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP), Bapak Jeno Leo, serta Ketua Bidang Pewartaan, Bapak Hendrikus Hendri, S.S. Kehadiran para tokoh gereja dan umat ini menunjukkan kebersamaan dan semangat sinodalitas dalam pelayanan pastoral.
Awal Ziarah: Misa Pagi Sebagai Awal Berkat
Rangkaian kegiatan ziarah dimulai dengan Perayaan Ekaristi atau Misa Pagi pada pukul 05.30 WIB di Gereja Santo Agustinus Paya Kumang. Misa ini dipimpin oleh RP. Vitalis Nggeal, CP., dan dihadiri oleh seluruh peserta ziarah serta umat yang turut memberikan doa restu. Misa berlangsung hingga pukul 06.10 WIB, dengan suasana yang khidmat dan penuh doa.
Dalam homilinya, Pastor Vitalis mengingatkan bahwa ziarah bukan hanya perjalanan jasmani, melainkan perjalanan batin menuju perjumpaan yang lebih dalam dengan Tuhan. “Kita berjalan bukan semata-mata untuk melihat tempat suci, tetapi untuk membuka hati kepada rahmat Allah yang selalu baru,” ucap beliau dalam renungannya. Kata-kata itu menjadi bekal spiritual yang menguatkan setiap peserta sebelum berangkat ke tempat ziarah.
Sarapan dan Persiapan Keberangkatan
Usai misa, seluruh peserta menikmati sarapan pagi bersama di halaman gereja sambil mempersiapkan diri untuk perjalanan panjang menuju Gua Maria Kederon Manjau. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 06.10 hingga 07.10 WIB. Suasana penuh keakraban, canda, dan persaudaraan tampak di antara para peserta yang saling membantu menyiapkan perlengkapan pribadi, obat-obatan, serta perlengkapan doa.
Koordinator keberangkatan, Bapak Florentius Dwi Hartanto, S.Kom., memastikan seluruh peserta telah siap dan berada di dalam kendaraan sebelum konvoi bergerak. Beliau juga mengingatkan pentingnya ketertiban dan keselamatan selama perjalanan. Data kehadiran peserta dicatat secara rinci, dan mekanisme yang sama diterapkan pula saat perjalanan pulang nanti. “Pastikan tidak ada yang tertinggal,” pesannya sebelum keberangkatan dimulai.
Perjalanan Menuju Gua Maria Kederon Manjau
Rombongan mulai bergerak meninggalkan Paroki Santo Agustinus tepat pukul 07.10 WIB. Perjalanan menuju Gua Maria Kederon Manjau memakan waktu sekitar satu setengah jam, menempuh jarak puluhan kilometer melewati hamparan sawah, perbukitan hijau, dan desa-desa kecil yang damai. Di sepanjang perjalanan, para peserta berdoa dan menyanyikan lagu-lagu rohani, mengiringi langkah mereka dengan semangat doa dan kebersamaan.
Suasana dalam kendaraan terasa penuh sukacita rohani. Lagu “Ave Maria” dan “Bunda Penolong Abadi” bergema lembut, menciptakan kesyahduan yang meneguhkan hati. Setiap peserta diajak untuk merenungkan niat pribadi dalam ziarah ini: memperbarui panggilan pelayanan dan memohon rahmat Tuhan agar tetap setia dalam tugas mereka sebagai prodiakon.
Tiba di Lokasi dan Persiapan Doa
Sekitar pukul 08.40 WIB, rombongan tiba di kompleks Gua Maria Kederon Manjau. Cuaca cerah menyambut kedatangan para peziarah. Suasana sekitar gua yang sejuk dan tenang menghadirkan kedamaian batin bagi setiap peserta. Sebelum memulai kegiatan doa, seluruh peserta melakukan persiapan doa bersama selama 20 menit, dipimpin oleh tim liturgi.
Doa pembuka memohon bimbingan Roh Kudus agar setiap langkah ziarah membawa berkat dan pembaruan iman. Beberapa peserta mengambil waktu untuk berdiam diri, merenung di depan patung Bunda Maria, membawa dalam doa keluarga, umat, dan pelayanan mereka masing-masing. Tempat suci ini menjadi ruang hening untuk bertemu dengan kasih Allah melalui perantaraan Bunda Maria.
Doa Porta Sancta dan Rosario: Inti Spiritualitas Ziarah
Tepat pukul 09.00 WIB, kegiatan inti dimulai dengan Doa Porta Sancta (Pintu Suci), yang diikuti dengan Doa Rosario bersama. Ibu Herklana Haini memimpin doa Rosario dengan penuh khidmat, sementara para peserta dengan rosario di tangan mengikuti setiap peristiwa doa dengan hati yang khusyuk. Suasana hening dan khidmat menyelimuti seluruh area gua, seolah alam pun turut berdoa bersama umat.
Doa Porta Sancta memiliki makna penting dalam konteks Tahun Yubileum, yang ditetapkan oleh Mgr. Pius Riana Prapdi sebagai masa rahmat dan pertobatan. Pastor Vitalis menjelaskan bahwa Porta Sancta adalah simbol kasih Allah yang membuka pintu pengampunan dan rahmat bagi semua umat yang mau bertobat dengan hati tulus. Dalam homilinya, beliau menekankan bahwa setiap peziarah yang melintasi Porta Santa dengan niat suci dan disertai sakramen tobat, menerima anugerah indulgensi penuh dari Allah.
“Porta Santa melambangkan kemurahan hati Allah,” ujar Pastor Vitalis. “Ziarah ini menjadi ajakan bagi kita semua untuk memperbarui hidup rohani, memperkuat semangat pelayanan, dan semakin setia menjadi saksi kasih Kristus di tengah umat.”
Makan Siang dan Ramah Tamah: Merajut Persaudaraan
Selesai doa, seluruh peserta diundang menuju rumah Bapak Drs. Lukas Lawun, seorang tokoh umat yang tinggal di sekitar lokasi gua, untuk makan siang dan ramah tamah. Acara berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Suasana keakraban tampak begitu hangat. Setiap peserta saling bertegur sapa dan berbagi kisah pelayanan mereka di lingkungan masing-masing.
Doa makan dipimpin oleh RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP., yang mengajak semua peserta untuk bersyukur atas berkat Tuhan dan atas kemurahan hati tuan rumah. “Kita bersyukur atas santapan ini dan atas kasih persaudaraan yang mengikat kita semua sebagai pelayan Gereja,” ucap beliau dalam doa.
Hidangan yang disajikan sangat berlimpah dan khas pedesaan: ayam kecap, ikan bakar, petai rebus, jengkol muda, sambal pedas, ikan asin, kerupuk, serta minuman dingin. Semua peserta menikmati hidangan dengan penuh syukur dan tawa gembira. Sebagai tanda kasih, Bapak Drs. Lukas Lawun memberikan buah tangan berupa petai dan alpukat segar kepada seluruh peserta. Sebelum beranjak pulang, rombongan berfoto bersama para pastor dan tuan rumah sebagai kenangan indah dari ziarah Yubileum ini.
Doa Penutup dan Perjalanan Pulang ke Ketapang
Menjelang siang, tepat pukul 12.00 WIB, seluruh peserta berkumpul kembali untuk doa penutup. Doa dipimpin oleh salah satu prodiakon senior, yang mengajak seluruh peserta mengucap syukur atas kelancaran kegiatan dan memohon perlindungan Tuhan dalam perjalanan pulang. Kegiatan resmi ziarah berakhir pada pukul 13.30 WIB, ketika rombongan tiba kembali di Paroki Santo Agustinus dengan selamat.
Koordinator perjalanan, Bapak Florentius Dwi Hartanto, S.Kom., kembali memastikan kehadiran semua peserta. Tidak ada seorang pun yang tertinggal. Semangat disiplin, tanggung jawab, dan ketulusan dalam pelayanan menjadi cermin nyata dari dedikasi para prodiakon Paroki Santo Agustinus.
Sambutan Pastor Paroki: Pelayanan yang Hidup dari Kasih
Dalam sambutannya usai ziarah, Pastor Paroki RP. Vitalis Nggeal, CP., menyampaikan pesan mendalam tentang makna Yubileum dan pelayanan. Beliau menegaskan bahwa Porta Santa (Pintu Suci) merupakan simbol kebaikan dan kemurahan Allah yang senantiasa membuka jalan bagi umat untuk bertobat dan memperbarui hidup.
“Porta Santa adalah tanda kasih Allah yang tidak terbatas,” ujar Pastor Vitalis. “Kita bersyukur karena banyak umat yang berpartisipasi aktif. Pelayanan Gereja tidak hanya bergantung pada pastor, tetapi tumbuh karena semangat umat. Pelayanan pastoral Paroki Santo Agustinus terus menunjukkan hasil yang baik.”
Beliau juga menyinggung hasil supervisi pastoral oleh Bapa Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi, yang memberikan penilaian 9,5 terhadap kinerja pelayanan Paroki Santo Agustinus. “Ini adalah buah kerja sama dan cinta kasih. Semua ini hasil dari semangat kebersamaan yang luar biasa,” lanjutnya.
Pastor Vitalis menekankan pentingnya satu semangat, satu jiwa, dan satu komando dalam pelayanan. “Kadang kala, di lingkungan, ada yang tidak siap. Tetapi jangan biarkan hal itu melemahkan semangat kita. Pelayanan bukan soal siapa yang paling cepat, tetapi siapa yang paling sabar dan setia menghadirkan Kristus kepada umat,” tegasnya.
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hendrikus Hendri, S.S., selaku Ketua Bidang Pewartaan, yang telah mempersiapkan kegiatan ini dengan baik. “Pelayanan kita harus semakin JoSs seperti pesan Bapa Uskup Pius,” katanya menutup sambutan dengan penuh semangat.
Sambutan Ketua DPP dan Ketua Panitia
Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP), Bapak Jeno Leo, turut memberikan sambutan singkat yang meneguhkan semangat pelayanan para prodiakon. Ia menyampaikan terima kasih kepada Pastor Paroki dan Pastor Vikaris atas dukungan serta pendampingan rohani yang berkelanjutan. “Kegiatan ziarah ini adalah bukti bahwa semangat sinodalitas hidup di tengah kita. Kita berjalan bersama, melayani bersama, dan bersyukur bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Ziarah, Bapak Yohanes Suprastha, dalam laporannya menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh prodiakon, panitia, dan umat yang terlibat, serta memohon maaf apabila masih terdapat kekurangan selama pelaksanaan. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dipersiapkan secara rutin. Ini adalah wujud kebersamaan keluarga besar prodiakon Paroki Santo Agustinus,” ucapnya.
Sambutan Ketua Bidang Pewartaan
Dalam kesempatan yang sama, Bapak Hendrikus Hendri, S.S., selaku Ketua Bidang Pewartaan, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan pastoral seperti ziarah Yubileum menjadi sarana pembinaan rohani yang mempererat solidaritas antar pelayan Gereja. “Kami mohon maaf jika masih ada kekurangan. Terima kasih kepada para Romo, Ketua DPP, dan seluruh prodiakon. Semoga Tuhan senantiasa memberkati pelayanan kita,” ucapnya.
Makna Yubileum dan Spirit Pelayanan
Tahun Yubileum merupakan momen istimewa dalam Gereja Katolik, yang ditetapkan secara universal maupun lokal untuk mengingatkan umat akan belas kasih dan pengampunan Allah. Dalam konteks Keuskupan Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi menegaskan bahwa Tahun Yubileum adalah saat umat memperbarui relasi dengan Allah dan sesama melalui doa, tobat, dan pelayanan kasih.
Ziarah ke Gua Maria Kederon Manjau menjadi salah satu wujud nyata dari semangat tersebut. Setiap peserta diajak untuk menapaki perjalanan batin, meninggalkan kesombongan, dan memperbarui panggilan hidup sebagai pelayan Tuhan. Dalam setiap langkah dan doa yang terucap, mereka mempersembahkan pelayanan dan pengorbanan kepada Kristus yang hidup.
Penutup: Satu Semangat, Satu Jiwa, Satu Komando
Kegiatan Ziarah Yubileum Kelompok Prodiakon Paroki Santo Agustinus Paya Kumang Ketapang Tahun 2025 meneguhkan kembali komitmen para pelayan Gereja untuk hidup dalam semangat kasih dan kesetiaan. Dari misa pagi hingga doa penutup, dari perjalanan hingga santap siang, setiap momen diisi dengan kebersamaan yang tulus dan doa yang khidmat.
Seperti yang ditekankan oleh Pastor Paroki RP. Vitalis Nggeal, CP., pelayanan yang sejati adalah pelayanan yang tumbuh dari kasih Kristus. “Kita dipanggil bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani,” katanya menutup seluruh rangkaian acara. Semangat ini menjadi dasar spiritualitas prodiakon Paroki Santo Agustinus yang senantiasa bersatu dalam satu semangat, satu jiwa, dan satu komando.
Ziarah ini bukan hanya perjalanan menuju tempat suci, melainkan perjalanan menuju hati yang baru. Para peserta kembali ke Ketapang dengan hati yang penuh syukur, membawa pengalaman iman yang mendalam, dan tekad yang diperbarui untuk melayani Gereja dan umat Tuhan dengan lebih setia dan berbuah dalam kasih.
📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa
Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 1 November 2025
0 comments:
Posting Komentar