Foto Pastor Vikaris ex officio RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP.Pimpin Misa
Dalam homilinya, RP. FX. Oscar membahas peristiwa "Pesta Perkawinan di Kana" yang dikisahkan dalam Injil Yohanes 2:1-11. Mukjizat Yesus mengubah air menjadi anggur menjadi sorotan sebagai tanda pertama kehadiran Kerajaan Allah di tengah manusia. "Bukan air yang diubah menjadi anggur yang menjadi inti kisah ini, tetapi kehadiran Yesus yang dinantikan. Mukjizat ini menjadi tanda nyata betapa Allah hadir dalam kehidupan kita," tegas RP. FX. Oscar.
Maria, Perantara Kehadiran Yesus
Maria mengambil peran penting dalam peristiwa ini dengan menunjukkan empati kepada tuan pesta yang kehabisan anggur, sebuah situasi yang dapat mencoreng nama baik keluarga. Maria, yang memahami betul pentingnya menjamu tamu dengan baik, meminta Yesus untuk bertindak. Dengan penuh iman, Maria berkata kepada para pelayan, “Apa yang dikatakan-Nya kepadamu, buatlah itu.”
RP. FX. Oscar menekankan, “Maria tidak hanya menjadi ibu bagi Yesus, tetapi juga ibu bagi kita semua. Melalui Maria, kita diajak untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan Yesus.”
Mukjizat Sebagai Pewartaan Kerajaan Allah
Mukjizat air menjadi anggur bukanlah cara Yesus mencari popularitas, melainkan sarana untuk menunjukkan kehadiran Allah yang penuh kasih. Peristiwa ini mengajarkan pentingnya peka terhadap kebutuhan sesama dan mencari solusi dalam doa. “Yesus menunjukkan bahwa mukjizat adalah tanda kehadiran Allah, bukan sekadar pertunjukan kehebatan,” ujar RP. FX. Oscar.
Melalui mukjizat ini, Maria memperkenalkan Yesus kepada dunia, menandai awal karya publik-Nya. Para pelayan yang menyaksikan keajaiban tersebut menjadi saksi bisu pewartaan ke-Allah-an Yesus.
Pesan Kehidupan dari Kana
RP. FX. Oscar mengingatkan umat untuk membuka mata hati dalam melihat mukjizat kecil yang terjadi setiap hari. "Kita sering mengeluh tentang kekurangan dalam hidup, tetapi lupa bahwa Allah selalu hadir, memberikan tanda-tanda kecil yang menjadi sumber kegembiraan sejati."
Mukjizat di Kana juga mengajarkan umat pentingnya relasi yang kuat dengan Tuhan. Dalam segala kekurangan, doa menjadi jalan untuk menemukan solusi, seperti yang dilakukan Yesus di hadapan Allah Bapa-Nya.
Kesimpulan
Hari Minggu Biasa II ini memberikan refleksi mendalam tentang pentingnya menghadirkan Allah dalam setiap aspek kehidupan, terutama di tengah kekurangan dan tantangan. Peristiwa di Kana mengingatkan umat bahwa dalam Yesus, kita menemukan jawaban atas segala kerinduan manusia akan sukacita dan pemenuhan hidup.
0 comments:
Posting Komentar