Ketapang, 24 Februari 2025 - Paroki Santo Agustinus Paya Kumang.Keuskupan Ketapang
"Misa itu membosankan." "Saya tidak mendapatkan apa-apa dari Misa Kudus - mengapa saya harus menghadirinya?" "Mengapa saya tidak berdoa secara sendirian saja?" Pernyataan seperti ini sering muncul di tengah masyarakat, baik di kalangan orang muda maupun orang dewasa. Namun, bagaimana kita menanggapinya?
Yesus sendiri telah memberikan perintah yang jelas kepada para murid-Nya: "Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku" (Lukas 22:19). Dalam adorasi Ekaristi bersama Paus Benediktus XVI di Basilika St. Petrus, James Stenson mengatakan bahwa apabila seseorang benar-benar memahami siapa dirinya dan siapa Allah, serta seberapa besar rasa syukur yang dimilikinya kepada-Nya, maka menghadiri Misa Kudus akan menjadi bagian penting dalam hidup rohaninya. Misa bukan sekadar rutinitas, tetapi pusat dan sumber kehidupan spiritual.
Uskup Agung Fulton J. Sheen pernah menyatakan bahwa apabila seseorang tidak mendapatkan sesuatu dari Misa Kudus, hal itu mungkin terjadi karena hatinya belum merindukannya. Misa bukanlah hiburan, tetapi kesempatan besar untuk menyembah Allah yang telah menciptakan dan menyelamatkan kita. Ini adalah momen bagi kita untuk memuji dan bersyukur kepada Allah atas segala rahmat yang telah diberikan kepada kita. Jika kita memahami makna sejati Misa, maka kita akan menyadari bahwa ini adalah karunia berharga dari Tuhan yang tidak seharusnya kita abaikan. Berikut delapan alasan mengapa umat Katolik perlu menghadiri Misa Kudus:
-
Perintah AllahAllah memerintahkan dalam Sepuluh Perintah-Nya agar umat-Nya menguduskan hari Sabat: "Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat" (Keluaran 20:8).
-
Perintah KristusYesus sendiri menginstitusikan Misa Kudus dalam Perjamuan Terakhir. Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu berkata, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku" (Lukas 22:14,19). Melalui Misa Kudus, kita mengenang pengorbanan Yesus di kayu Salib demi keselamatan kita.
-
Perintah GerejaGereja mengajarkan bahwa menghadiri Misa pada hari Minggu dan Hari Raya adalah kewajiban utama dalam lima Perintah Gereja. Katekismus Gereja Katolik (1994, hlm. 493-94) menyebutkan bahwa mengabaikan perintah ini dengan sengaja adalah dosa berat.
-
Otoritas Yesus dalam GerejaYesus memberikan otoritas kepada Gereja melalui Petrus, yang menjadi pemimpin pertama Gereja. "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku..." (Matius 16:18-19). Gereja memiliki otoritas mutlak dalam iman dan moral karena berasal dari Kristus sendiri.
-
Makna Misa KudusMisa adalah pengorbanan suci, di mana melalui imam, kita mempersembahkan Tubuh dan Darah Kristus kepada Allah. Ini adalah peringatan wafat dan kebangkitan-Nya yang kita kenang dalam setiap perayaan Ekaristi.
-
Pentingnya Beribadah BersamaTuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial. Yesus bersabda, "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka" (Matius 18:20). Beribadah bersama memperkuat iman dan persatuan sebagai umat Allah.
-
Dampak bagi Generasi MendatangJames Stenson mengingatkan bahwa jika kita mengabaikan Misa, kita dapat memadamkan iman dalam keluarga dan generasi selanjutnya. Nenek moyang kita rela mempertaruhkan nyawa demi menghadiri Misa. Apakah kita akan mengabaikannya begitu saja?
-
Manfaat MisaMengikuti Misa dengan penuh syukur akan membawa banyak kekayaan rohani, seperti kedamaian, penghiburan, dan kekuatan untuk menghadapi kehidupan. Ibu Teresa berkata, "Yesus adalah segalanya bagiku, dan karena saya memiliki Yesus, saya tidak pernah takut." Kehadiran dalam Misa membuat kita semakin dekat dengan Kristus dan memperoleh rahmat-Nya.
Menghadiri Misa Kudus bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi kesempatan untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang hidup. Jika kita memahami nilai sejati dari Misa, kita akan selalu merindukan perayaan Ekaristi sebagai sumber kekuatan rohani dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Sumber: Katolisitas Indonesia, diterjemahkan dari Catholiceducation.org
0 comments:
Posting Komentar