**Kebangkitan dari Kegagalan: Tuntunan Tuhan dalam Perjalanan Hidup**


              Foto Bapak.Bapak Yohanes Suprastha

Oleh: Bapak Yohanes Suprastha

Ketapang 24 Februari 2025.Setiap manusia pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya, baik dalam studi, pekerjaan, relasi, maupun perjalanan spiritual. Kegagalan sering kali membawa rasa kecewa, sedih, dan bahkan membuat seseorang menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Namun, sebagai orang beriman, kita diajak untuk tidak terjebak dalam penyesalan yang berlarut-larut. Sebaliknya, kita perlu bangkit dan mencari tuntunan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita.

1. Kegagalan Bukan Akhir Segalanya

Kegagalan adalah bagian dari kehidupan manusia. Dalam Kitab Suci, banyak tokoh mengalami kegagalan sebelum mencapai keberhasilan.

  • Musa pernah merasa gagal dan tidak pantas menjadi pemimpin, tetapi Tuhan tetap memakai dia untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan.
  • Petrus pernah menyangkal Yesus tiga kali, tetapi kemudian ia menjadi pemimpin Gereja yang penuh semangat.

Ketika kita gagal, ingatlah bahwa kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan hidup. Tuhan selalu menyediakan jalan bagi kita untuk bangkit dan memulai kembali dengan harapan yang baru.

2. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri dan Orang Lain

Saat mengalami kegagalan, kita sering menyalahkan diri sendiri—merasa tidak cukup baik, pintar, atau berharga. Ada juga yang menyalahkan orang lain atau keadaan di sekitar mereka. Sikap ini justru akan menghambat kita untuk maju.

Tuhan tidak ingin kita terjebak dalam rasa bersalah yang berlebihan. Dalam Yesaya 41:10, Tuhan berfirman:

"Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau, jangan bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu hadir untuk menguatkan kita di saat sulit.

3. Mulailah dengan Berdoa

Langkah pertama untuk bangkit dari kegagalan adalah berdoa. Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Tuhan, memohon petunjuk, dan mencari kekuatan dari-Nya. Ketika kita berdoa, kita menyerahkan semua kekecewaan dan ketakutan kepada Tuhan serta membiarkan Dia membimbing langkah kita.

Dalam Filipi 4:6-7, Rasul Paulus menuliskan:

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."

Dari ayat ini, kita belajar bahwa doa membawa ketenangan, mengurangi kekhawatiran, dan memberikan harapan baru dalam hidup kita.

4. Percaya pada Rencana Tuhan

Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih besar daripada yang dapat kita pahami. Terkadang, kegagalan justru merupakan cara Tuhan untuk mengarahkan kita ke jalan yang lebih baik.

Dalam Yeremia 29:11, Tuhan berfirman:

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."

Ayat ini mengajarkan kita bahwa setiap kegagalan bukanlah akhir, tetapi bagian dari perjalanan menuju rencana Tuhan yang indah.

5. Bangkit dan Melangkah dengan Iman

Setelah berdoa dan menyerahkan diri kepada Tuhan, langkah selanjutnya adalah bangkit dan mulai melangkah lagi. Jangan takut untuk mencoba kembali atau menghadapi tantangan baru. Tuhan ingin kita hidup dengan iman, bukan dengan ketakutan.

Dalam Mazmur 37:23-24 dikatakan:

"Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya."

Ayat ini menegaskan bahwa meskipun kita jatuh, Tuhan akan selalu ada untuk mengangkat kita kembali.

Kesimpulan

Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan kesempatan untuk belajar, bertumbuh, dan menjadi lebih kuat. Jangan biarkan diri terjebak dalam rasa bersalah atau menyalahkan orang lain. Sebaliknya, bangkitlah dengan iman, berdoalah untuk mendapatkan tuntunan Tuhan, dan percayalah bahwa Dia memiliki rencana yang indah bagi kita.

Ketika mengalami kegagalan, ingatlah:

"Ketika kita gagal, jangan terus-menerus menyalahkan diri sendiri maupun orang lain. Sebaliknya, berfokuslah untuk bangkit dan mulailah dengan berdoa agar memperoleh tuntunan dari Tuhan."

Tuhan selalu menyertai kita, membimbing kita, dan memberi kita kekuatan untuk melanjutkan perjalanan hidup dengan penuh harapan. Amin.


Penulis: Tim Komsos Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal: 24 Februari 2025



About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar