Tangkapan
Layar Akun Instagram Pribadi Uskup Keuskupan Ketapang. Bapa.Mgr.Pius Riana Prapdi.
Ketapang, 12 Februari 2025 – Rumah Sakit Fatima Ketapang menjadi pusat refleksi dan doa dalam perayaan Hari Orang Sakit Sedunia yang jatuh pada 11 Februari 2025. Acara ini menjadi momen penuh makna bagi pasien, tenaga medis, serta umat Katolik di Keuskupan Ketapang dalam menunjukkan kepedulian terhadap mereka yang sedang menderita sakit.
Doa dan Harapan untuk Kesembuhan
Hari Orang Sakit Sedunia yang diperingati setiap 11 Februari bertepatan dengan Pesta Santa Perawan Maria dari Lourdes. Perayaan ini menjadi pengingat bagi umat Katolik dan masyarakat luas akan pentingnya perhatian terhadap orang sakit serta apresiasi bagi tenaga kesehatan yang dengan setia melayani mereka.
Di Ketapang, perayaan ini mendapat perhatian khusus dari Uskup Keuskupan Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya (@mgrpiusrianaprapdi), Monsinyur menyampaikan harapan dan doa bagi mereka yang sedang berjuang melawan penyakit:
"Semoga segalanya menjadi baik karena Engkau, Tuhan."
Unggahan tersebut mendapat respons hangat dari umat. Sejumlah komentar berisi doa dan dukungan mengalir dari berbagai kalangan. Salah satu di antaranya dari akun @franciscasaras008 yang menulis:
"Amiiiiin. Sehat terus, Monsinyur... Terus jadi api hidup untuk semua umat Keuskupan Ketapang. Berkah dalem."
Sementara itu, akun @agatha_leny_tjua juga mengungkapkan doa singkat penuh harapan:
"Amin... AAA."
Banyak umat lain yang turut menyampaikan doa untuk kesembuhan dan penghiburan bagi mereka yang sedang sakit. Salah satu kutipan Kitab Suci yang turut menguatkan perayaan ini adalah Kejadian 1:31, yang berbunyi:
"Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik."
Ayat ini mengingatkan bahwa dalam setiap tantangan hidup, termasuk dalam sakit dan penderitaan, Tuhan tetap memelihara dan menyertai umat-Nya.
Kepedulian terhadap Orang Sakit: Wujud Kasih Kristus
Perayaan Hari Orang Sakit Sedunia di RS Fatima Ketapang bukan sekadar seremoni, tetapi juga momen untuk meneguhkan panggilan pelayanan dalam kasih. Para tenaga medis yang hadir dalam acara ini mendapatkan dukungan moril dari umat dan komunitas gerejawi. Mereka adalah garda terdepan dalam merawat pasien dengan penuh kesabaran, keikhlasan, dan cinta kasih.
Selain doa bersama, perayaan ini juga diisi dengan pemberian sakramen pengurapan orang sakit kepada pasien yang membutuhkannya. Sakramen ini menjadi tanda kehadiran Tuhan dalam penderitaan mereka dan memberikan keteguhan iman serta harapan akan kesembuhan.
Para pasien yang hadir dalam acara ini juga merasakan kedamaian dan penghiburan melalui doa yang dipanjatkan oleh para rohaniwan serta komunitas gereja. Beberapa dari mereka bahkan mengungkapkan rasa syukur dan harapan agar mereka dapat segera pulih dan kembali menjalani kehidupan dengan penuh semangat.
Tangkapan Layar Akun Instagram Pribadi Uskup Keuskupan Ketapang. Bapa.Mgr.Pius Riana Prapdi.
Meneladani Santa Perawan Maria dari Lourdes
Peringatan Hari Orang Sakit Sedunia selalu dikaitkan dengan Santa Perawan Maria dari Lourdes, yang dikenal sebagai pelindung orang sakit. Lourdes, yang terletak di Prancis, adalah tempat di mana Maria menampakkan diri kepada Santa Bernadette Soubirous pada tahun 1858. Sejak saat itu, Lourdes menjadi tempat ziarah bagi jutaan umat Katolik yang mencari kesembuhan, baik secara fisik maupun rohani.
Dalam semangat Maria yang penuh kasih, umat diajak untuk semakin peduli kepada mereka yang sakit, baik dalam keluarga, komunitas, maupun lingkungan sekitar. Gereja mengajarkan bahwa melayani dan menemani orang sakit adalah bagian dari panggilan sebagai murid Kristus.
Pesan Harapan bagi Semua
Perayaan Hari Orang Sakit Sedunia di RS Fatima Ketapang ini menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa empati dan solidaritas. Sakit bukanlah tanda ditinggalkan Tuhan, tetapi justru kesempatan untuk semakin dekat dengan-Nya dan merasakan kehadiran-Nya melalui kasih dari sesama.
Di tengah situasi yang penuh tantangan, semangat saling mendukung dan berdoa menjadi penghiburan yang berharga. Melalui perayaan ini, umat diajak untuk lebih menghargai kesehatan, lebih peduli terhadap orang sakit, serta memberikan perhatian dan kasih bagi mereka yang membutuhkan.
Semoga perayaan ini membawa berkat, penghiburan, dan kesembuhan bagi semua yang sedang berjuang menghadapi sakit dan penderitaan. Amin.
Penulis: Tim Komsos Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 12 Februari 2025
0 comments:
Posting Komentar