Ketapang, 28 Februari 2025 - Pada tanggal 27 Februari 2025, umat Lingkungan Santa Sesilia berkumpul dalam pertemuan Yubileum yang dipimpin oleh Bapak Yohanes Suprastha. Acara ini berlangsung di kediaman Ketua Lingkungan, Bapak Yohanes Suprastha, dan dihadiri oleh umat lingkungan yang dengan antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Dalam pertemuan ini, umat diajak untuk mendalami kisah hidup Santa Gemma Galgani, seorang peziarah iman yang penuh pengharapan. Kisah Santa Gemma Galgani dibacakan secara bergantian oleh peserta pertemuan. Gemma Galgani lahir di Camigliano, Tuscany, Italia, pada 12 Maret 1878. Sejak kecil, ia telah menghadapi berbagai tantangan hidup, termasuk kehilangan kedua orang tuanya dan mengalami penderitaan akibat penyakit TBC. Namun, dalam segala kesulitannya, Gemma tetap teguh dalam iman dan berharap pada Tuhan. Meskipun gagal menjadi seorang suster Passionis karena kesehatannya, ia tetap hidup dalam semangat pengabdian dan doa yang mendalam.
Dinamika Pertemuan: Peziarah Pengharapan
Untuk memperdalam refleksi atas kisah Santa Gemma Galgani, peserta dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang. Masing-masing kelompok diminta untuk menyusun ringkasan singkat mengenai kisah tersebut dalam waktu 5 menit, lalu membacakan hasil ringkasan mereka. Setelah itu, peserta diajak untuk mengambil waktu hening guna merenungkan makna dari kisah ini.
Pemimpin pertemuan kemudian mengajukan beberapa pertanyaan reflektif kepada peserta, antara lain:
- Bagaimana kita melihat Santa Gemma Galgani sebagai peziarah rohani?
- Apa inti dari kisah Santa Gemma Galgani ini?
- Apa kesan pribadi peserta terhadap kisah tersebut?
Setelah sesi refleksi, peserta diajak untuk berbagi pengalaman dan pemahaman dalam kelompok kecil.
Kesimpulan Pertemuan: Menghidupi Pengharapan dalam Iman
Pemandu pertemuan menyampaikan beberapa poin kesimpulan penting:
- Tahun Yubileum 2025 menjadi momen bagi kita untuk menyongsong semangat sebagai Peziarah Pengharapan.
- Sebagai Peziarah Pengharapan, kita diajak untuk terus mencari Tuhan dengan penuh harapan.
- Kisah Santa Gemma Galgani mengajarkan bahwa menemukan Tuhan bukanlah hal yang mudah, tetapi membutuhkan ketekunan dan kesungguhan hati.
- Pengharapan adalah kekuatan yang menumbuhkan kasih dan iman. Ia membuka pintu ketika keputusasaan menutupnya.
- Pengharapan memantapkan tujuan hidup dan tidak akan goyah oleh berbagai kesulitan.
- Pengharapan memberi kekuatan kepada kita untuk tetap percaya bahwa segala sesuatu memiliki makna dalam rencana Tuhan.
Sebagai penutup, peserta bersama-sama menyanyikan lagu selingan yang dipilih oleh pemandu pertemuan, diikuti dengan pembacaan Kitab Suci dari Lukas 6:27-38 tentang kasih dan belas kasih terhadap sesama. Ayat ini mengajak umat untuk mengasihi musuh, berbuat baik tanpa mengharapkan balasan, dan menjadi murah hati seperti Bapa di surga.
Pertemuan Yubileum Lingkungan Santa Sesilia ini menjadi momentum yang berharga bagi umat untuk memperkuat iman dan pengharapan dalam peziarahan hidup mereka. Dengan semangat Santa Gemma Galgani, umat diingatkan bahwa harapan dalam Tuhan adalah sumber kekuatan yang sejati dalam menghadapi tantangan hidup.
Harapan dan Doa
Sebagai umat beriman, pertemuan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa dalam setiap langkah kehidupan, harapan selalu hadir bersama iman dan kasih. Semoga semangat Santa Gemma Galgani terus menginspirasi kita untuk tetap setia dalam iman dan penuh pengharapan di tengah tantangan hidup. Amin.
Penulis: Tim Komsos Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
0 comments:
Posting Komentar