Pokok Tahun Yubileum 2025: Menumbuhkan Iman, Perdamaian, dan Cita Rasa Menggereja
Ketapang, 5 Februari 2025 – Tahun Yubileum 2025 menjadi momentum penting bagi umat Katolik untuk menggali lebih dalam makna iman, perdamaian, dan cita rasa menggereja. Dengan tema-tema yang menggugah dan penuh makna, umat diajak untuk merenungkan dan menghidupi nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.
1. Sensus Ecclesiae: Cita Rasa Menggereja
Sensus ecclesiae atau citarasa menggeraja adalah sikap hati yang sepaham dengan Gereja sebagai tempat asal mula hidup kita, tempat kita mengenal Allah, dan tempat kita tumbuh dalam iman. Dalam semangat Yubileum ini, umat diingatkan untuk mencintai Gereja dengan segala pergulatan yang dialaminya. "Aku mau mencintai Gereja dengan segala pergulatan yang dialaminya. Aku mau menjadi anggota tubuh Gereja yang nyata. Aku mau berpartisipasi di dalam mengembangkan Gereja."
Cinta dan pengabdian kepada Gereja bukan hanya sebatas kata-kata, tetapi terwujud dalam partisipasi aktif umat dalam kehidupan Gereja. Menjadi anggota tubuh Gereja yang nyata berarti berkomitmen untuk memperkuat dan membangun Gereja bersama-sama, berlandaskan kasih dan pengertian yang mendalam.
2. Iman yang Cerdas dan Bahagia
Dalam perjalanan spiritual Tahun Yubileum ini, umat Katolik diajak untuk memiliki iman yang cerdas dan bahagia. Iman yang tidak hanya diterima secara pasif, tetapi yang dipahami dan dijalani dengan kebijaksanaan. Iman yang cerdas mampu mencerahkan jalan hidup kita, membawa kebahagiaan yang sejati, meskipun dunia seringkali menawarkan tantangan dan godaan yang berbeda. Iman yang bahagia adalah iman yang penuh dengan sukacita, damai, dan harapan, yang bersumber dari kedekatan dengan Tuhan.
3. Perdamaian Sejati: Allah, Sesama, Alam, dan Semesta
Perdamaian sejati adalah tema yang tak kalah penting di tahun ini. Perdamaian yang dimaksud bukan hanya perdamaian antara manusia, tetapi juga perdamaian dengan Allah, sesama, alam, dan semesta. Umat Katolik diajak untuk berkomitmen menjaga hubungan yang harmonis dengan Allah, mencintai sesama tanpa syarat, dan menjaga kelestarian alam sebagai bentuk tanggung jawab terhadap ciptaan Tuhan. Perdamaian sejati adalah perdamaian yang mengarah pada kesatuan dan keharmonisan dalam segala aspek kehidupan kita.
Mewujudkan Pokok-Pokok Yubileum dalam Kehidupan Sehari-Hari
Tahun Yubileum 2025 adalah kesempatan bagi setiap umat Katolik untuk menghidupi pokok-pokok tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui sensus ecclesiae, umat diajak untuk lebih mencintai dan berpartisipasi aktif dalam Gereja. Dengan iman yang cerdas dan bahagia, kita dipanggil untuk menjadikan hidup ini sebagai kesaksian nyata akan kasih Allah. Dan dengan perdamaian sejati, kita membangun dunia yang lebih baik, berlandaskan kasih, solidaritas, dan penghormatan terhadap sesama serta alam semesta.
Semoga Tahun Yubileum ini menjadi titik awal bagi setiap umat untuk semakin dekat dengan Allah, saling mengasihi, dan menjaga kelestarian ciptaan-Nya, demi terciptanya dunia yang damai dan penuh harapan.
_page-0009.jpg)
0 comments:
Posting Komentar