Ketapang, 4 Februari 2025 – Di tengah perjalanan iman umat Katolik dalam merayakan Tahun Yubileum, pengharapan menjadi tema yang sangat penting dan mendalam. Pengharapan adalah pilar yang menumbuhkan kasih dan iman, serta menjadi cahaya yang menerangi jalan di saat-saat gelap. Dalam perayaan Yubileum ini, umat Katolik diajak untuk merenungkan kembali makna pengharapan dalam hidup mereka, sebagai kekuatan untuk bertumbuh dan menghadapi segala tantangan.
Pengharapan Sebagai Sumber Kekuatan
Pengharapan bukan sekadar sebuah harapan kosong; ia adalah sesuatu yang memberi makna dan tujuan dalam hidup. Saat menghadapi kesulitan, pengharapan membuka pintu yang seakan tertutup oleh keputusasaan. Pengharapan tidak hanya menginspirasi kita untuk bertindak, tetapi juga mengarahkan kita untuk melihat kebaikan dalam diri sesama dan memandang setiap persoalan sebagai kesempatan untuk bertumbuh.
Pengharapan memantapkan tujuan hidup yang lebih besar dan tidak mudah tergoyahkan oleh berbagai cobaan. Ia memberi kekuatan dari kepercayaan pada Allah, dan meyakinkan kita bahwa hidup dan karya kita memiliki makna, meski kenyataan terkadang tidak sesuai harapan.
Pengharapan Dalam Perspektif Paus Fransiskus
Paus Fransiskus, dalam pesannya kepada umat Katolik, menekankan pentingnya pengharapan di Tahun Yubileum ini. “Semoga di Tahun Yubileum ini menjadi sarana dan kesempatan kita semua sebagai umat Allah untuk berjumpa dengan Kristus yang merupakan 'PINTU keselamatan kita' (Yoh 10:7-9) dan 'SUMBER PENGHARAPAN' (1 Tim 1:1),” kata Paus Fransiskus.
Bagi Paus Fransiskus, pengharapan adalah sumber hidup dan kekuatan yang membimbing umat Katolik untuk terus maju, meskipun berbagai kesulitan menghadang. Dalam tahun yang penuh makna ini, umat diajak untuk menggali pengharapan yang ada dalam diri mereka, dan merasakannya sebagai energi jiwa dan orientasi hati yang menuntun mereka dalam perjalanan iman menuju Allah.
Pengharapan: Energi Jiwa dan Arah Hidup
Pengharapan adalah lebih dari sekadar perasaan; ia adalah keyakinan batin bahwa hidup kita memiliki arti yang lebih besar. Ketika kita berpegang pada pengharapan, kita menemukan energi untuk terus melangkah maju, bahkan di tengah badai kehidupan. Pengharapan membawa kita untuk selalu yakin bahwa meskipun kenyataan terkadang penuh tantangan, setiap langkah hidup kita memiliki tujuan dan makna yang lebih tinggi.
Di Tahun Yubileum ini, pengharapan mengingatkan umat Katolik bahwa kita tidak sendiri dalam perjalanan hidup ini. Tuhan selalu hadir sebagai sumber pengharapan yang tidak pernah padam. Dengan pengharapan yang kokoh, umat Katolik di Ketapang dan di seluruh dunia diundang untuk terus bergerak maju dengan iman yang tak tergoyahkan, siap untuk menghadapi hari esok dengan penuh semangat dan keyakinan.
_page-0008.jpg)
0 comments:
Posting Komentar