Ketapang, 8 Maret 2025 – Umat Katolik Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, berkumpul dalam perayaan Ekaristi Prapaskah I pada Sabtu, 8 Maret 2025. Dengan warna liturgi ungu yang melambangkan pertobatan, misa ini dipimpin oleh RP. Vitalis Nggeal, CP, yang dalam homilinya menyoroti kisah pencobaan Yesus di padang gurun.
RP. Vitalis menegaskan bahwa Injil hari ini mengajarkan umat untuk waspada terhadap tiga bentuk pencobaan yang dialami Yesus dan sering kali juga dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Cobaan Pertama: Materi dan Kebutuhan Hidup
Iblis meminta Yesus untuk mengubah batu menjadi roti agar dapat mengatasi rasa lapar. Namun, Yesus menjawab dengan tegas, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” RP. Vitalis mengajak umat untuk tidak terperangkap dalam pencobaan yang membuat manusia meninggalkan Yesus demi memenuhi kebutuhan duniawi. “Secara logika, manusia memang membutuhkan makanan, tetapi firman Tuhan memberikan kekuatan secara rohani. Kita harus mencari jalan keluar tanpa mencuri, memanipulasi, atau berbohong,” tegasnya.
Cobaan Kedua: Meragukan Kuasa Tuhan
Godaan kedua adalah ketika Iblis meminta Yesus melompat dari puncak Bait Allah agar malaikat menolong-Nya. Yesus menolak dengan berkata, “Janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu.” RP. Vitalis mengingatkan umat agar tidak meragukan perlindungan Tuhan dalam hidup. “Sering kali kita bertanya, ‘Benarkah Tuhan melindungi saya?’ Janganlah kita seperti orang Israel yang memprotes Nabi Musa. Prapaskah ini menjadi kesempatan untuk semakin percaya pada janji Tuhan,” katanya.
Cobaan Ketiga: Kekuasaan Duniawi
Iblis menawarkan kepada Yesus segala kekuasaan dunia jika Ia bersujud menyembahnya. Namun, Yesus dengan tegas menolak dan berkata, “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada-Nya sajalah engkau berbakti.” RP. Vitalis menekankan bahwa manusia sering tergoda mengejar jabatan, harta, dan kemegahan dunia hingga melupakan Tuhan. “Jika kita menyerah pada godaan ini, kita hampir menjadi anak buah iblis. Tetapi jika kita menolak, kita adalah anak-anak Allah,” ujarnya.
Mengakhiri homilinya, RP. Vitalis mengajak umat untuk semakin mendekatkan diri pada firman Tuhan. “Semakin kita dekat dengan firman Tuhan, semakin kita dekat dengan Allah. Itulah yang akan membebaskan kita dari segala godaan,” pungkasnya.
Perayaan Ekaristi Prapaskah I ini menjadi momen refleksi bagi umat untuk semakin teguh dalam iman dan menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman hidup dalam menghadapi berbagai cobaan duniawi.
0 comments:
Posting Komentar