(Lukisan dari abad ke-16)
Ketapang, 3 Mei 2025 .Mengenang Santo Athanasius Agung, Uskup dan Pujangga Gereja
Setiap tanggal 2 Mei, Gereja Katolik memperingati sosok besar dalam sejarah iman Kristiani: Santo Athanasius Agung, Uskup Aleksandria dan Pujangga Gereja. Ia merupakan salah satu pembela utama ajaran Gereja Katolik tentang Tritunggal Maha Kudus dan Penjelmaan Sabda Allah menjadi manusia. Kehidupan, perjuangan, serta ajaran-ajarannya masih relevan dan menginspirasi hingga saat ini, terutama dalam mempertahankan iman yang murni dari ajaran sesat.
Awal Kehidupan dan Panggilan Imamat
Santo Athanasius dilahirkan sekitar tahun 297 di kota Aleksandria, Mesir, yang saat itu merupakan pusat ilmu pengetahuan dan teologi Kristen. Ia dididik dalam lingkungan Gereja dan sejak usia muda sudah menunjukkan minat yang mendalam terhadap iman. Sekitar tahun 318, Athanasius ditahbiskan sebagai diakon dan ditunjuk menjadi sekretaris pribadi Uskup Aleksander dari Aleksandria.
Dalam perannya sebagai sekretaris, ia mulai menulis karya-karya teologis yang mendalam, salah satunya yang terkenal adalah traktat "De Incarnatione Verbi Dei" (Penjelmaan Sabda Allah). Dalam karya ini, ia menjelaskan secara mendalam bahwa Allah sungguh hadir dalam diri Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal. Ia menegaskan bahwa Penjelmaan bukan sekadar simbolis, melainkan nyata dan menyelamatkan umat manusia dari dosa.
Konsili Nicea dan Pertarungan Melawan Arianisme
Puncak perjuangannya terjadi dalam Konsili Nicea tahun 325, yang diselenggarakan di bawah perintah Kaisar Konstantinus Agung. Konsili ini bertujuan menjawab ajaran sesat Arianisme yang menyatakan bahwa Yesus Kristus bukan Allah sejati, melainkan ciptaan yang lebih tinggi dari manusia biasa.
Sebagai diakon muda berusia sekitar 27 tahun, Athanasius berperan penting dalam mempertahankan iman Gereja terhadap ajaran Arian. Ia membela pengakuan iman bahwa Yesus Kristus adalah "sehakikat dengan Bapa" (homoousios to Patri), suatu pernyataan kunci dalam ajaran tentang Tritunggal Maha Kudus.
Tiga tahun setelah Konsili Nicea, Athanasius ditahbiskan sebagai Uskup Agung Aleksandria, menggantikan mentornya, Uskup Aleksander. Ia memimpin keuskupan tersebut selama 45 tahun (328–373), di mana 17 tahun di antaranya ia habiskan dalam pengasingan karena penentangannya yang tegas terhadap Arianisme, bahkan ketika para kaisar Romawi mendukung ajaran tersebut.
Pemimpin yang Tegas dan Pendoa yang Kudus
Athanasius tidak hanya aktif dalam perdebatan teologis, tetapi juga dikenal sebagai pemimpin pastoral yang dekat dengan umatnya. Ia mengunjungi biara-biara, memperkuat iman umat, dan membina kehidupan monastik. Ia menjalin hubungan erat dengan tokoh-tokoh pertapa padang gurun seperti Santo Antonius Agung, yang kehidupannya kelak ia tuliskan dalam Vita Antonii, karya penting yang menjadi inspirasi dalam tradisi monastik Kristen.
Selama masa pelayanannya, Athanasius pernah mengangkat uskup untuk wilayah Ethiopia, memperluas pelayanan Gereja ke kawasan Afrika Timur. Ia juga aktif menulis karya-karya apologetika dan dogmatis, termasuk surat-surat Paskah yang terkenal, di mana salah satunya menyebutkan daftar kitab-kitab Perjanjian Baru yang kini diakui secara resmi oleh Gereja.
Julukan “Athanasius Melawan Dunia”
Ketegasannya membuat Athanasius sering kali diasingkan oleh kekaisaran. Ia berkonflik dengan beberapa kaisar Romawi seperti Konstantinus, Konstantius II, Yulianus Murtad, dan Valens. Namun semangat dan keteguhan imannya tidak pernah padam. Ia dijuluki “Athanasius Contra Mundum” – Athanasius Melawan Dunia, karena keberaniannya berdiri sendirian melawan tekanan duniawi demi kebenaran iman.
Ia meninggal dunia pada tanggal 2 Mei 373 dalam usia sekitar 76 tahun. Beberapa dekade setelah wafatnya, Santo Gregorius dari Nazianzus menyebutnya sebagai “Saka Guru Gereja”. Gereja Katolik kemudian mengangkatnya sebagai salah satu dari empat Pujangga Gereja Timur, bersama Santo Basilius Agung, Gregorius dari Nazianzus, dan Yohanes Krisostomus.
Penghormatan Lintas Gereja
Santo Athanasius dihormati secara luas oleh berbagai Gereja, termasuk Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, Gereja Lutheran, dan Komuni Anglikan. Hari peringatannya dirayakan setiap:
-
2 Mei oleh Gereja Katolik Roma
-
15 Mei oleh Gereja Ortodoks Koptik
-
18 Januari oleh Gereja Ortodoks Timur
Di antara gelarnya yang dikenang adalah: Bapa Ortodoksi, Pengaku Iman, Pujangga Gereja, dan Apostolik. Dalam sejarah Kristen, ia juga disebut sebagai Bapa Kanon Alkitab, karena pengaruhnya dalam menentukan daftar kitab suci Perjanjian Baru.
Sumber Referensi:
-
Catholic Online: https://www.catholic.org/saints/saint.php?saint_id=4
-
Britannica: https://www.britannica.com/biography/Saint-Athanasius
-
New Advent Catholic Encyclopedia: https://www.newadvent.org/cathen/02035a.htm
-
Orthodox Wiki: https://orthodoxwiki.org/Athanasius_the_Great
Tanggal: 3 Mei 2025
.jpg)
0 comments:
Posting Komentar