Ketapang, 22 Mei 2025 .Pagi yang damai diwarnai semangat rohani dari Ketua Lingkungan Sta. Lusia, Ibu Sutarti Rahayu, yang mengunggah pesan inspiratif melalui status WhatsApp miliknya pada pukul 06.18 WIB. Dalam status tersebut, beliau menyapa umat dengan salam damai dan harapan yang tulus agar setiap orang memulai hari dengan hati penuh syukur, keteguhan, serta semangat untuk terus berkarya di tengah berbagai tantangan hidup.
Dalam status tersebut, Ibu Sutarti menuliskan:
"Semangat Pagi, Salam Damai Sejahtera, Selamat Beraktivitas & Berkarya.Kesulitan bukanlah sesuatu yang harus diratapi terus menerus. Tetapi kesulitan sesuatu yang akan membuatmu semakin gigih dan kuat.Belajarlah jadi lebih kuat ketika situasinya lebih berat. Belajar lebih baik ketika keadaannya lebih buruk.Hidup tak akan menjadi beban jika bisa menjalani dengan ikhlas.Awali pagi mengucap syukur dan berdoa.Kamis, 22 Mei 2025 – Sukses butuh tekad & semangat."
Pesan ini seakan menjadi penyegar jiwa bagi siapa pun yang membacanya di pagi hari. Bukan hanya sebuah ucapan selamat pagi biasa, melainkan refleksi rohani yang dalam tentang bagaimana manusia seharusnya menyikapi kesulitan dan pergumulan hidup.
Sebuah Seruan untuk Hidup dengan Ketabahan dan Ikhlas
Dalam kalimat-kalimatnya, Ibu Sutarti tidak hanya menyampaikan motivasi, tetapi juga mengajak umat untuk memandang kesulitan sebagai ladang pembentukan karakter dan kekuatan batin. Umat diajak untuk tidak berputus asa saat menghadapi tekanan hidup, melainkan bersikap tabah dan tetap percaya bahwa setiap tantangan dapat dilalui dengan semangat dan ketulusan.
"Belajarlah jadi lebih kuat ketika situasinya lebih berat" bukan sekadar kata-kata, melainkan ajakan untuk bertumbuh secara rohani dalam segala situasi bahkan ketika keadaan tidak berpihak. Lebih lanjut, pesan ini mengajarkan pentingnya hati yang lapang dan sikap ikhlas dalam menjalani hari-hari kehidupan, sehingga hidup tidak lagi menjadi beban, tetapi menjadi anugerah yang layak disyukuri.
Peran Sosial dan Spiritualitas Ketua Lingkungan
Sebagai Ketua Lingkungan Sta. Lusia di bawah naungan Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Ibu Sutarti Rahayu dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, penuh perhatian, dan dekat dengan umat. Meskipun menggunakan media sederhana seperti status WhatsApp, beliau konsisten menyebarkan pesan-pesan penuh makna yang membawa penghiburan dan kekuatan bagi banyak orang.
Keberadaan seorang pemimpin lingkungan yang tidak hanya hadir dalam kegiatan fisik dan administratif, tetapi juga aktif menyapa umat dengan pendekatan spiritual, menunjukkan betapa pentingnya kehadiran rohani dalam komunitas umat Katolik.
Dampak Positif di Tengah Kehidupan yang Semakin Kompleks
Di tengah arus kehidupan modern yang semakin kompleks dan penuh tekanan, banyak orang membutuhkan secercah cahaya dan harapan untuk melanjutkan langkah mereka. Pesan pagi ini menjadi contoh nyata bagaimana hal-hal kecil seperti status WhatsApp bisa menjadi saluran berkat dan inspirasi.
Beberapa umat yang melihat status tersebut mengaku merasa dikuatkan dan termotivasi. "Saya merasa seperti disapa langsung oleh Tuhan lewat pesan Ibu Sutarti," ujar salah seorang umat lingkungan Sta. Lusia. "Pesannya sederhana, tapi sangat menyentuh hati saya."
Semangat Pagi Sebagai Budaya Rohani
Apa yang dilakukan oleh Ibu Sutarti sesungguhnya bisa menjadi budaya rohani yang dibangun bersama dalam komunitas gereja. Menyapa, mendoakan, dan menguatkan satu sama lain setiap pagi menjadi tindakan kecil yang punya dampak besar. Dalam semangat sinodalitas gereja yang menekankan partisipasi, persekutuan, dan misi, peran seperti yang ditunjukkan oleh Ibu Sutarti menjadi contoh konkret perwujudan kasih dalam pelayanan nyata.
Sebagai penutup, semangat dan pesan dari Ibu Sutarti Rahayu pada pagi Kamis ini layak menjadi inspirasi dan pengingat bagi kita semua: bahwa keberhasilan bukan semata-mata hasil kerja keras, tetapi juga buah dari doa, tekad, dan semangat yang menyala di dalam hati yang berserah dan bersyukur.
Penulis:Tim Komsos Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 22 Mei 2025
0 comments:
Posting Komentar