BERANI MEMOTONG AKAR DOSA: PESAN RENUNGAN RP. VITALIS NGGEAL, CP UNTUK UMAT KATOLIK DI KETAPANG


Foto RP. Vitalis Nggeal, CP

BERANI MEMOTONG AKAR DOSA: PESAN RENUNGAN RP. VITALIS NGGEAL, CP UNTUK UMAT KATOLIK DI KETAPANG

Ketapang, 13 Juni 2025.Dalam Renungan Harian Jumat, 13 Juni 2025, bertepatan dengan Peringatan Wajib Santo Antonius dari Padua, RP. Vitalis Nggeal, CP dari Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, mengajak umat Katolik untuk merenungkan secara mendalam ajaran Yesus dalam Injil Matius 5:27–32 tentang keberanian radikal memotong akar dosa dalam hidup sehari-hari.

Mengawali renungannya, RP. Vitalis menegaskan bahwa dosa bukan hanya datang dari luar, tetapi justru sering berakar dari dalam diri sendiri. "Ketika kita melihat orang lain memiliki sesuatu yang baru, perasaan iri itu bisa muncul begitu saja. Tanpa sadar, kita mulai menuntut pasangan atau orang tua kita untuk membeli hal yang sama, demi gengsi atau karena nafsu yang tak terkendali," ungkapnya.

Godaan Dosa Berasal dari Panca Indera

Yesus dalam Injil hari ini dengan tegas mengatakan bahwa jika mata, tangan, atau bagian tubuh kita menyebabkan kita jatuh dalam dosa, maka kita harus ‘memotong’ bagian itu. RP. Vitalis menekankan bahwa ajakan Yesus ini bukanlah seruan jasmani atau harfiah, melainkan simbol ajakan rohani untuk berani memutus dan membuang segala kebiasaan, pikiran, atau relasi yang menjebak kita dalam dosa.

“Jika mata kita menyebabkan kita berdosa, maka kita harus belajar untuk menundukkan pandangan dan menjaga kesucian batin. Kalau pergaulan membuat kita menjauh dari Tuhan, maka kita harus berani meninggalkan lingkungan itu, meskipun berat. Memotong secara rohani artinya kita harus mengambil sikap tegas demi keselamatan jiwa,” jelasnya.

Tindakan Nyata Menjaga Kesucian Hati

RP. Vitalis kemudian mengajak umat untuk membuat langkah konkret dalam hidup sehari-hari. Ia menyebut beberapa contoh nyata: berhenti menonton tayangan yang menjauhkan dari Tuhan, menjauh dari percakapan yang penuh gosip dan fitnah, serta menghindari pergaulan yang hanya membawa kita pada kebiasaan buruk dan dosa sosial.

“Kalau kamu tahu kamu gampang jatuh dalam dosa karena ponsel, maka aturlah penggunaan ponselmu. Kalau lingkungan pertemananmu suka menjelek-jelekkan orang lain, maka saatnya kamu mencari pergaulan yang membangun iman. Kita harus berani memotong kebiasaan buruk demi kebaikan kekal,” tandasnya.

Teladan Santo Antonius dari Padua

Menutup renungannya, RP. Vitalis mengajak umat untuk meneladani Santo Antonius dari Padua, seorang pengkhotbah ulung yang dikenal karena hidupnya yang saleh dan cintanya pada Firman Tuhan. “Santo Antonius tidak hanya mewartakan Injil dengan lidahnya, tetapi dengan hidupnya sendiri. Ia mengusir dosa dengan kekudusan hidupnya. Mari kita juga berjuang untuk itu, di zaman yang penuh godaan ini,” serunya.

Renungan hari ini menjadi pengingat kuat bagi umat Katolik untuk tidak berkompromi dengan dosa. Yesus tidak sekadar mengajak kita untuk menghindar dari dosa, tetapi untuk memutusnya dari akar. Dalam semangat Santo Antonius dan terang Injil, setiap orang beriman diajak untuk membersihkan diri dari segala yang menghalangi keselamatan kekal.

📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:  13 Juni 2025

About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar