Jangan Menghakimi, Tapi Introspeksi Diri: Renungan Harian RP. Vitalis Nggeal, CP


Foto 
RP. Vitalis Nggeal, CP

Jangan Menghakimi, Tapi Introspeksi Diri: Renungan Harian RP. Vitalis Nggeal, CP, Ketapang 23 Juni 2025

Ketapang, 23 Juni 2025.Dalam semangat hidup Kristiani yang terus bertumbuh di tengah dunia yang penuh dinamika sosial dan budaya digital, umat Katolik Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, kembali diajak untuk merenungkan sabda Tuhan secara lebih mendalam melalui renungan harian yang disampaikan oleh RP. Vitalis Nggeal, CP pada hari Senin, 23 Juni 2025.

Hari Senin dalam Pekan Biasa XII ini bertepatan dengan peringatan Santo Yosef Kafasso dan Santa Etheldreda, dua pengaku iman yang dikenal karena kesetiaan dan ketekunan hidup rohaninya. Dalam semangat liturgi yang menggunakan warna hijau sebagai simbol pertumbuhan iman, RP. Vitalis mengajak umat untuk menundukkan kepala dan membuka hati terhadap Injil Matius 7:1-5 yang menjadi dasar permenungan hari ini: "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi."

Cermin Diri Sebelum Menilai Sesama

Dalam renungan singkat namun sarat makna ini, RP. Vitalis mengangkat realitas hidup yang sangat akrab dalam keseharian umat, yakni kecenderungan manusia untuk lebih mudah menilai dan mencari kesalahan orang lain dibandingkan dengan mengoreksi diri sendiri. "Kita ini, kadang lebih cepat mengangkat telunjuk daripada bercermin pada wajah sendiri," ungkap beliau.

Realitas ini sangat nyata di tengah dunia digital. Di media sosial, komentar penuh kebencian, tuduhan, dan hinaan dengan mudah menyebar tanpa pertimbangan kasih dan belas kasih. “Netizen lebih mudah menjadi hakim bagi sesamanya. Satu kesalahan kecil bisa menjadi pembenaran untuk mencaci dan menjatuhkan,” lanjutnya.

Namun, Yesus dalam Injil hari ini memberikan peringatan keras: siapa pun yang menghakimi akan dihakimi dengan ukuran yang sama. RP. Vitalis menekankan bahwa hal ini bukan sekadar larangan untuk menghakimi, tetapi juga ajakan untuk membangun hidup yang berakar pada belas kasih, pengampunan, dan kesadaran akan kelemahan manusiawi kita sendiri.

Kesadaran akan Dosa dan Kerendahan Hati

Dalam kehidupan nyata, betapa mudahnya kita jatuh dalam rasa “merasa lebih benar” dibanding orang lain. Padahal, sebagaimana ditegaskan RP. Vitalis, kita semua adalah orang berdosa yang sedang menapaki jalan pertobatan. Tidak ada satu pun dari kita yang pantas merasa lebih suci, lebih layak, atau lebih benar di hadapan Allah dibanding sesamanya.

“Kesucian bukan soal menunjuk kesalahan orang, tapi keberanian mengakui dosa dan memperbaikinya dalam terang kasih Kristus,” tegasnya. Karenanya, introspeksi diri menjadi langkah awal dalam membangun hidup yang sungguh Kristiani.

Renungan ini menjadi undangan untuk setiap pribadi agar tidak hanya mendengar sabda Tuhan, tetapi juga menjadikannya sebagai cermin dan kompas hidup harian. Dalam dunia yang penuh penghakiman dan opini sepihak, umat Katolik dipanggil untuk menjadi saksi kasih, bukan hakim atas sesama.

Doa Harian: Membangun Jalan Kasih

Renungan ditutup dengan doa yang dalam dan menyentuh, yang menjadi pernyataan tobat dan tekad untuk bertumbuh dalam kasih Tuhan. RP. Vitalis berdoa:

“Ya Yesus, ampunilah kami yang lebih mudah mencari kesalahan orang lain dibanding intropeksi diri. Ampunilah segala kelemahan dan dosa kami. Bimbinglah kami menjadi pribadi yang tidak menghakimi dan mencari kesalahan orang lain namun semoga kehadiran kami dapat mengajak sesama yang bersalah untuk bertobat dengan jalan kasih seturut kehendak-Mu. Bunda Maria, doakanlah kami anak-Mu. Amin.”

Pesan Penutup: Dari Renungan Menjadi Tindakan

Renungan hari ini bukan hanya bahan bacaan rohani, melainkan panggilan konkret untuk mengubah cara hidup. Dalam kebersamaan sebagai umat beriman, kita diajak untuk lebih banyak mendengar, memahami, dan memaafkan, daripada tergesa-gesa untuk menilai dan mencela.

Semoga semangat Injil hari ini terus hidup dan berkembang dalam hati umat, serta menjadi kekuatan untuk membangun dunia yang lebih damai, penuh pengertian, dan sarat belas kasih sebagaimana Kristus telah mengasihi dan mengampuni kita semua.

Ditulis untuk umat Katolik dan sahabat Kristiani yang merindukan sapaan kasih Tuhan setiap hari. Paroki Santo Agustinus Paya Kumang – tempat di mana sabda terus dihidupi dalam kesederhanaan dan kasih.

📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:  23 Juni 2025

About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar