Menyambut Tubuh dan Darah Kristus: Yesus Hadir Nyata dalam Ekaristi, Menguatkan Iman dan Misi Berbagi



Foto RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP. Pimpin Misa

Menyambut Tubuh dan Darah Kristus: Yesus Hadir Nyata dalam Ekaristi, Menguatkan Iman dan Misi Berbagi    

Ketapang, 22 Juni 2025. Perayaan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang pada Sabtu, 21 Juni 2025 pukul 18.00 WIB berlangsung penuh khidmat dan syukur. Misa Kudus ini dipimpin oleh RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP, dengan pelayanan liturgi oleh Ibu Anita sebagai dirigen, Bapak Agung sebagai pemazmur, dan Bapak Erasmus Canaga Antutn sebagai lektor.Koor Lingkungan St. Simon














































































































Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus (Corpus Christi) bukan sekadar seremoni liturgis biasa. Dalam homilinya, RP. Oscar menegaskan bahwa perayaan ini menampilkan realitas kehadiran Yesus yang sungguh nyata dalam rupa Hosti dan Anggur. “Peristiwa yang kita rayakan ini bukan simbol,” tegasnya. “Yesus sendiri yang datang secara nyata. Materinya adalah roti dan anggur, formanya adalah doa. Maka ketika Imam mengatakan, 'Inilah Tubuh-Ku yang dikorbankan bagimu', itu benar-benar Yesus hadir di tengah kita.”

Ia menambahkan bahwa misteri Ekaristi memang tidak dapat dicerna sepenuhnya oleh akal. “Kedengarannya seperti sesuatu yang tidak masuk akal,” ujarnya. “Namun iman justru tumbuh ketika pikiran kita buntu. Jika Tuhan bisa menciptakan dunia, tentu Dia bisa hadir melalui Hosti Kudus.”

Dalam refleksi mendalamnya, RP. Oscar menguraikan tiga tindakan utama Yesus yang berkaitan dengan makna Ekaristi, berdasarkan kisah penggandaan lima roti dan dua ikan:

  1. Mengambil: Yesus mengambil lima roti dan dua ikan. Tindakan ini menyimbolkan bagaimana Tuhan memanggil dan mengambil hidup kita untuk dipenuhi dengan kepuasan abadi. “Saya percaya bahwa yang kita sambut benar-benar tubuh dan darah Kristus. Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi,” katanya, menekankan pentingnya menjadikan Ekaristi sebagai pusat kehidupan rohani.

  2. Menengadah ke Langit dan Mengucap Syukur: Yesus mengucap syukur kepada Bapa. RP. Oscar menekankan bahwa syukur dan berkat yang dinaikkan kepada Allah mampu menghadirkan mujizat dan kekuatan spiritual. “Doa dan syukur bukan sekadar kata-kata, tetapi menjadi kekuatan yang mengubah dan menghidupkan,” ujarnya.

  3. Membagi-bagikan Roti: Setelah berdoa, Yesus membagikan roti kepada murid-murid dan mereka membagikannya kepada orang banyak. “Setelah kita menerima dan bersyukur, hendaknya kita pun berbagi,” tegas RP. Oscar. “Itulah kekuatan Ekaristi: menggerakkan kita untuk menghadirkan Yesus bagi sesama.”

Di akhir homili, ia menutup dengan ajakan penuh semangat, “Perayaan Tubuh dan Darah Kristus bukan hanya untuk dilihat, tetapi untuk disembah dan disyukuri. Kita dipanggil untuk menyatakan diri kita bersama Yesus, agar melalui hidup kita, orang lain pun mengalami kehadiran-Nya.”

Dengan liturgi yang didominasi warna putih sebagai lambang kemuliaan dan sukacita, misa ini juga mengenangkan beberapa santo dan beata Gereja Katolik seperti Santo Paulinus dari Nola, Santo Thomas Moore, Santo Yohanes Fischer, Beata Yulia Billiart, dan Santo Albanus.

Perayaan ini bukan sekadar momentum iman, tetapi juga menjadi dorongan nyata untuk hidup dalam semangat Ekaristi: menerima, bersyukur, dan berbagi. Sebuah panggilan untuk menjadikan hidup kita sarana kehadiran Tuhan bagi dunia.

Selamat Merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus!

📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:  22 Juni 2025


About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar