Ketapang, 21 Juni 2025.Dalam semangat Sabtu Biasa yang bertepatan dengan Peringatan Wajib Santo Aloysius Gonzaga, seorang biarawan muda yang dikenal karena kesucian dan pengorbanannya, umat Katolik diajak merenungkan sabda Tuhan dari Injil Matius 6:24–34. Renungan harian yang ditulis oleh RP. Vitalis Nggeal, CP, dari Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, mengajak umat untuk kembali memusatkan hidup pada penyelenggaraan ilahi dan menjauh dari kekhawatiran duniawi.
Renungan: Jangan Kuatir Akan Hidupmu
Dalam renungannya, RP. Vitalis mengangkat realitas yang sangat dekat dengan kehidupan umat saat ini. Ia menuliskan bahwa dalam keseharian, kita seringkali dikepung oleh kekhawatiran: tentang pekerjaan, studi, masa depan anak-anak, kesulitan ekonomi, dan ketidakpastian akibat perkembangan zaman dan teknologi yang cepat.
RP. Vitalis mengajak umat untuk merenungkan bahwa kekuatiran sering kali justru menjauhkan kita dari kepercayaan penuh pada Allah. Kekuatiran dapat menggerogoti iman jika tidak diserahkan kepada Tuhan. Sebaliknya, Yesus justru meminta kita untuk berani hidup dengan hati yang percaya, menyerahkan segalanya kepada kasih dan pemeliharaan-Nya yang sempurna.
Santo Aloysius: Teladan Ketidakmelekatan Duniawi
Sebagai bagian dari peringatan hari ini, RP. Vitalis menyertakan refleksi tentang Santo Aloysius Gonzaga, yang sejak usia muda menolak segala kemewahan bangsawan demi hidup dalam kesederhanaan dan pelayanan. Ia adalah lambang dari ketidakmelekatan pada hal duniawi dan memilih untuk mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Bahkan di usia muda, ia menyerahkan hidupnya saat merawat para korban wabah.
Sosok ini menjadi inspirasi untuk tidak takut melepaskan kekhawatiran akan dunia, dan belajar hidup dengan iman yang radikal dan murni.
Ajakan untuk Percaya dan Menyerahkan Diri
RP. Vitalis menutup renungan dengan ajakan yang menyejukkan:
“Kita dipanggil untuk hidup dalam kepercayaan. Jangan kuatir akan hari esok, sebab hari esok punya kesusahannya sendiri. Hari ini, mari kita mengisi hidup dengan iman, kerja, doa, dan menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan. Ia tahu apa yang kita butuhkan.”
Doa Penutup Renungan
Ya Yesus,
Kami bersyukur atas firman-Mu yang meneguhkan kami untuk tidak kuatir dalam menjalani kehidupan karena Engkau selalu hadir bersama kami. Kami percaya Engkau menuntun kami mengatasi setiap kesulitan yang ada, agar hidup kami mengalami sukacita dan damai.
Bunda Maria, doakanlah kami, anak-anakmu.
Amin.
Melalui renungan harian ini, umat diingatkan kembali bahwa iman bukan sekadar harapan kosong, melainkan kepercayaan yang hidup dalam penyelenggaraan Allah. Dalam ketenangan Sabtu yang sederhana ini, umat Katolik diajak untuk beristirahat sejenak dari kekhawatiran, dan kembali menata hati untuk percaya penuh pada Tuhan yang setia memelihara setiap langkah hidup kita.
Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 21 Juni 2025
0 comments:
Posting Komentar