Pesan itu berbunyi:
“BERKAT DARI TUHAN TIDAK PERNAH TERTUKAR. Jangan terlalu sibuk dengan apa yang bukan bagianmu, namun bekerjalah sebaik mungkin dan percayalah kepada Tuhan.”
Ungkapan tersebut mengandung kekuatan spiritual yang menyejukkan hati di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern. Dalam dunia yang kerap dipenuhi kegelisahan, perbandingan, dan kekhawatiran akan masa depan, pesan Ibu Helena mengajak umat untuk kembali menata hati, meyakini bahwa segala sesuatu telah diatur oleh Tuhan dengan sangat tepat. Tidak ada berkat yang tertukar, karena setiap pribadi memiliki porsi rahmatnya masing-masing.
Pernyataan ini juga mengingatkan akan nilai kerendahan hati dan kepercayaan penuh kepada Tuhan dalam menjalani tugas dan panggilan hidup. Alih-alih memfokuskan diri pada apa yang bukan milik kita atau yang tampak lebih baik dari milik orang lain, pesan ini mendorong umat untuk bekerja sebaik mungkin dalam kesetiaan dan iman.
Dalam spiritualitas Katolik, kepercayaan kepada kehendak Allah menjadi dasar yang kokoh dalam menapaki perjalanan hidup. Seperti dalam kitab Amsal 3:5-6 yang mengatakan, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Maka, pesan dari Ibu Helena menjadi pengingat yang sederhana namun kuat: bahwa Tuhan tidak pernah salah memberi berkat.
Sebagai umat Katolik, kita diajak untuk tidak hanya membaca pesan-pesan rohani seperti ini, tetapi juga merenungkannya dan membiarkannya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kiranya pesan singkat ini menjadi inspirasi bagi banyak jiwa, terutama bagi mereka yang sedang berjuang, menanti jawaban, atau merasa tertinggal.
Sebab sungguh benar: berkat dari Tuhan tidak pernah tertukar. Ia mengenal setiap anak-Nya secara pribadi, dan menyediakan yang terbaik pada waktu-Nya.
Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 12 Juni 2025
0 comments:
Posting Komentar