Pesan Pagi Ketua Lingkungan St. Lusia Menyentuh Hati: Sebuah Doa dan Motivasi dalam Diam


Foto  Ibu. Sutarti Rahayu.Bersama Suami Bapak. Bapak.Jeno Leo

 Pesan Pagi Ketua Lingkungan St. Lusia Menyentuh Hati: Sebuah Doa dan Motivasi dalam Diam

Ketapang, 12 Juni 2025.Dalam kesunyian pagi yang penuh harap, sebuah pesan sederhana namun sarat makna dibagikan oleh Ketua Lingkungan Sta. Lusia, Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Ibu Sutarti Rahayu. Melalui status WhatsApp pribadinya pada pukul 06.19 WIB, Rabu pagi ini, beliau mengunggah sebuah pesan rohani yang sekaligus menjadi semangat hidup dan doa bagi siapa pun yang membacanya. Meskipun tidak ada tanggapan langsung dari siapapun di ruang maya itu, pesan tersebut tetap memancarkan kekuatan batin yang mendalam.

Berikut kutipan lengkap isi pesan beliau:

Semangat Pagi, Salam Sehat & Bahagia

Selamat Beraktivitas & Berkarya

Fokuslah mencapai tujuan, walaupun banyak hal yang menarik di dalam perjalanan.

Semakin sulit sebuah perjuangan, maka semakin indah saat-saat mencapai garis kemenangan.

Awali pagi mengucap syukur dan tetap berdoa.

Kamis, 12 Juni 2025

"Tanpa perjuangan tidak ada kemenangan."

Semangat untuk si bujang yang hari ini mau sidang skripsi, Tuhan Yesus berkati. 

 status WhatsApp Ibu Sutarti Rahayu

Yang paling menyentuh dari rangkaian kata tersebut adalah kalimat terakhir, yang merupakan doa tulus seorang ibu kepada anak bungsunya yang hari ini akan menjalani sidang skripsi. Dalam satu kalimat penuh kasih itu, terlihat jelas peran ganda seorang ibu sebagai pendamping hidup dalam keluarga sekaligus sebagai gembala kecil di komunitas basis gerejawi.

Pesan itu tidak hanya menyapa umat Lingkungan St. Lusia, tetapi juga menjadi refleksi rohani bagi umat Katolik yang lebih luas: bahwa iman, kasih, dan harapan selalu tumbuh subur dalam keluarga yang dibalut semangat pelayanan. Ibu Sutarti, dengan cara yang sederhana namun menyentuh, menunjukkan bahwa komunikasi iman tidak harus selalu berlangsung di mimbar atau altar kadang, cukup melalui sebaris status yang jujur dan tulus dari hati.

Meskipun tak satu pun komentar muncul secara langsung pada pesan itu, diam bukan berarti absen makna. Dalam spiritualitas Katolik, seringkali justru dalam kesenyapanlah Sabda Tuhan berbicara paling lantang. Pesan Ibu Sutarti menjadi pengingat bagi umat untuk senantiasa bersyukur, berjuang dengan penuh keyakinan, dan membalut setiap aktivitas harian dengan doa serta cinta kasih yang tulus.

Kiranya pesan ini menjadi benih yang tumbuh dalam hati mereka yang membaca, dan menjadi penyemangat baru bagi setiap pribadi yang tengah menapaki perjuangan hidupnya hari ini. Tuhan Yesus memberkati.

📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:  12 Juni 2025

About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar