Paroki Santo Agustinus Paya Kumang Gelar Pembelajaran Bersama untuk Calon Dirigen: Upaya Serius Menambah Pelayan Liturgi yang Terampil
Ketapang, 29 September 2025.Bidang Liturgi Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, kembali menghadirkan sebuah kegiatan formasi yang dinilai sangat penting dan bermanfaat bagi perkembangan pelayanan umat dalam perayaan liturgi. Kali ini, Tim Kerja Koor dan Dirigen mengajak seluruh lingkungan untuk mengutus wakilnya dalam kegiatan bertajuk “Belajar Bersama Menjadi Dirigen.”
Acara yang akan berlangsung pada Minggu, 5 Oktober 2025, pukul 15.30 WIB hingga selesai di Gedung Jeroen Stoop,CP ini dirancang untuk menjawab kebutuhan nyata akan keberadaan petugas dirigen yang semakin hari semakin dibutuhkan. Ketua Bidang Liturgi, Bapak Hendrikus Hendri, S.S., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkrit untuk memperkuat pelayanan liturgi di tingkat paroki, khususnya dalam aspek paduan suara dan kepemimpinan nyanyian umat.
“Kami melihat kebutuhan mendesak akan hadirnya lebih banyak dirigen yang mampu memimpin umat bernyanyi dengan penuh penghayatan dan sesuai dengan aturan liturgi. Karena itu, kami mengundang tiap lingkungan untuk mengutus perwakilan agar mengikuti pelatihan dasar ini,” ujar Hendrikus dalam informasi resmi yang disampaikan kepada para Ketua Lingkungan.
Pentingnya Peran Dirigen dalam Liturgi
Dalam tata perayaan liturgi Gereja Katolik, musik liturgi memegang peranan yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan perayaan iman. Nyanyian liturgi bukan sekadar pelengkap, tetapi merupakan bagian integral yang mengangkat doa-doa umat. Di sinilah peran dirigen menjadi sangat vital.
Seorang dirigen tidak hanya bertugas memberi isyarat tempo dan dinamika kepada paduan suara, tetapi juga memastikan umat terlibat aktif dalam nyanyian. Dirigen menjadi penghubung antara pemusik, koor, dan seluruh umat yang hadir. Dengan tangannya, dirigen menuntun irama; dengan wibawanya, dirigen menumbuhkan semangat bernyanyi; dan dengan penghayatannya, dirigen menghadirkan suasana doa yang lebih mendalam.
Tidak berlebihan jika Gereja menyebut musik liturgi sebagai “bagian yang tak terpisahkan dari liturgi itu sendiri.” Artinya, ketika nyanyian dipimpin dengan baik, liturgi menjadi lebih hidup, lebih khusyuk, dan lebih menyentuh hati umat.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa jumlah dirigen di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang masih terbatas. Banyak lingkungan yang mengalami kesulitan menyiapkan petugas dirigen setiap kali ada perayaan ekaristi di lingkungan atau perayaan besar di paroki. Situasi inilah yang mendorong Bidang Liturgi untuk mengadakan pelatihan.
Gambaran Umum Kegiatan
Kegiatan Belajar Bersama Menjadi Dirigen bukanlah kursus panjang yang kaku, melainkan formasi singkat namun padat yang berfokus pada pengenalan dasar-dasar teknik mendirigen. Materi yang akan diberikan mencakup:
-
Dasar-dasar Musik Liturgi
-
Mengapa musik penting dalam liturgi.
-
Perbedaan nyanyian liturgi dengan nyanyian biasa.
-
Prinsip-prinsip nyanyian yang sesuai dengan kalender liturgi.
-
-
Teknik Dasar Dirigen
-
Gerakan tangan untuk birama 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8.
-
Teknik memberi aba-aba masuk bagi paduan suara maupun umat.
-
Cara menjaga tempo agar tetap stabil.
-
-
Ekspresi dan Komunikasi Non-verbal
-
Pentingnya ekspresi wajah dalam memimpin nyanyian.
-
Kontak mata antara dirigen dengan koor dan umat.
-
Bahasa tubuh yang mendukung kekhusyukan.
-
-
Latihan Praktis Bersama
-
Peserta akan langsung berlatih memimpin lagu-lagu sederhana.
-
Simulasi memimpin koor dengan lagu pembuka, mazmur, dan penutup.
-
Evaluasi singkat dari tim kerja untuk perbaikan gerakan.
-
-
Pendalaman Spiritualitas Seorang Dirigen
-
Menjadi dirigen bukan sekadar tugas teknis, tetapi juga pelayanan iman.
-
Dirigen dipanggil untuk membantu umat bernyanyi dengan hati, bukan hanya suara.
-
Kesadaran bahwa musik liturgi adalah doa, bukan hiburan.
-
Melalui materi-materi ini, peserta diharapkan tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga memahami makna mendalam dari pelayanan sebagai dirigen.
Harapan dari Bidang Liturgi
Bidang Liturgi berharap agar kegiatan ini tidak dipandang sekadar acara pelatihan singkat, melainkan awal dari proses panjang membentuk kader-kader baru dalam pelayanan musik liturgi. Dengan adanya lebih banyak dirigen, paroki akan memiliki tenaga pelayan yang siap membantu di berbagai kesempatan, baik di misa lingkungan, perayaan paroki, maupun kegiatan keuskupan.
Lebih jauh lagi, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat kaum muda untuk terlibat. Kaum muda yang memiliki energi dan semangat biasanya cepat belajar dan mampu menjadi dirigen yang handal bila dibimbing dengan baik. Karena itu, undangan kepada tiap lingkungan juga menekankan agar mengutus generasi muda.
Mekanisme Pendaftaran Peserta
Agar persiapan berjalan lancar, panitia meminta agar setiap lingkungan segera melaporkan nama-nama peserta yang akan ikut serta. Batas waktu pendaftaran adalah Kamis, 2 Oktober 2025. Data peserta dapat disampaikan langsung kepada:
Ibu Maria Theresia Budi Supri Handini – Koordinator.
Ibu Martha Koleta Popyzesika.
Panitia juga meminta agar setiap peserta menyertakan nomor HP aktif, sehingga komunikasi terkait informasi teknis bisa disampaikan lebih cepat melalui pesan singkat atau WhatsApp.
Gedung Jeroen Stoop: Tempat yang Layak untuk Berlatih
Pemilihan Gedung Jeroen Stoop sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Gedung ini memiliki kapasitas memadai untuk menampung puluhan peserta dari berbagai lingkungan. Selain itu, akustik ruangan yang cukup baik akan membantu peserta merasakan pengalaman nyata memimpin nyanyian.
Di gedung inilah sebelumnya berbagai kegiatan kategorial, rapat besar, hingga pelatihan rohani diadakan. Dengan suasana yang mendukung, peserta diharapkan dapat berlatih dengan nyaman dan penuh semangat.
Menyambut Tantangan Liturgi di Masa Depan
Keuskupan Ketapang, termasuk Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, terus bergerak maju dalam hal pengembangan liturgi. Tantangan yang dihadapi Gereja saat ini adalah bagaimana membuat umat semakin aktif berpartisipasi dalam misa, khususnya melalui nyanyian.
Partisipasi umat seringkali menurun jika tidak ada yang memandu dengan baik. Sebaliknya, jika dirigen tampil percaya diri dan terampil, umat akan lebih bersemangat bernyanyi. Inilah mengapa pelatihan ini menjadi penting dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Tidak hanya itu, perayaan besar seperti Natal, Paskah, Pekan Suci, atau pesta pelindung paroki membutuhkan banyak tenaga dirigen. Dengan adanya kader baru, pelayanan dapat dibagi lebih merata sehingga tidak membebani segelintir orang saja.
Ajakan Terbuka untuk Seluruh Lingkungan
Informasi resmi yang telah disampaikan kepada para Ketua Lingkungan menegaskan kembali harapan agar setiap lingkungan benar-benar mengutus wakilnya. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi milik satu atau dua lingkungan tertentu, tetapi seluruh paroki.
Semakin banyak peserta yang ikut, semakin luas pula dampak yang dihasilkan. Setiap lingkungan akan memiliki sumber daya sendiri yang bisa diberdayakan ketika diperlukan. Selain itu, keterampilan yang diperoleh juga dapat menular kepada orang lain di lingkungan masing-masing.
Keseriusan Panitia dan Tim Kerja
Tim Kerja Koor dan Dirigen yang berada di bawah Bidang Liturgi telah mempersiapkan acara ini secara matang. Materi telah disusun, narasumber internal siap membimbing, dan segala kebutuhan teknis sedang dirampungkan.
Bapak Hendrikus Hendri, S.S., selaku Ketua Bidang Liturgi, menegaskan bahwa acara ini merupakan bentuk keseriusan paroki dalam memperkuat pelayanan liturgi. Ia berharap agar para peserta datang dengan hati terbuka dan tekad untuk belajar, karena tujuan utama adalah demi kemuliaan Tuhan melalui liturgi yang lebih hidup.
Kesimpulan
Kegiatan “Belajar Bersama Menjadi Dirigen” yang akan digelar pada Minggu, 5 Oktober 2025, menjadi momentum penting bagi Paroki Santo Agustinus Paya Kumang untuk menambah jumlah pelayan liturgi di bidang musik. Dirigen bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal pelayanan iman.
Melalui acara ini, diharapkan muncul kader-kader baru yang siap memimpin umat bernyanyi, menghidupkan perayaan ekaristi, dan semakin menegaskan identitas Gereja sebagai komunitas yang berdoa dalam nyanyian.
Ajakan sudah diberikan. Tanggal dan tempat sudah ditentukan. Kini, tinggal bagaimana setiap lingkungan merespons panggilan ini dengan mengutus wakilnya. Karena pada akhirnya, liturgi yang indah lahir dari kerja sama seluruh umat, dengan masing-masing mengambil bagian dalam pelayanan sesuai dengan talenta yang dimiliki.
📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa
Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 29 September 2025


0 comments:
Posting Komentar