Ibadat Pelepasan Almarhum Bapak.Bernardus Erwin Chandra: Ungkapan Kasih, Doa, dan Pengharapan Kekal dari Umat Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

 

Foto almarhum Bapak Bernardus Erwin Chandra

Ibadat Pelepasan Almarhum Bapak.Bernardus Erwin Chandra: Ungkapan Kasih, Doa, dan Pengharapan Kekal dari Umat Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Ketapang, 7 November 2025.Suasana haru dan doa memenuhi rumah duka di BTN Permata Dalong 2 Blok B.19, tempat di mana umat Katolik dari Paroki Santo Agustinus Paya Kumang berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Bapak Bernardus Erwin Chandra, seorang umat setia dari Lingkungan Kanak-kanak Yesus yang berpulang ke hadapan Bapa di surga pada Selasa, 4 November 2025, di Ketapang.

Ibadat pelepasan yang digelar pada Kamis, 6 November 2025 pukul 09.00 WIB itu dipimpin dengan penuh khidmat oleh Ketua Bidang Liturgi Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Bapak Hendrikus Hendri, S.S., dihadiri keluarga besar almarhum, umat lingkungan, para sahabat, dan rekan sepelayanan yang selama ini mengenal beliau sebagai pribadi yang ramah, sederhana, dan penuh kasih.

Upacara pelepasan ini bukan sekadar serangkaian ritual keagamaan, tetapi juga menjadi momen perpisahan penuh makna bagi keluarga dan umat yang telah merasakan kehadiran sosok almarhum dalam kehidupan sehari-hari. Dengan hati yang terenyuh dan keyakinan iman yang mendalam, umat Paroki Santo Agustinus Paya Kumang menyerahkan jiwa almarhum Bernardus Erwin Chandra ke dalam tangan kasih Tuhan yang penuh rahmat.

Riwayat Singkat Hidup Almarhum

Bernardus Erwin Chandra lahir di Pontianak pada 18 Maret 1973.  beliau dikenal sebagai pribadi yang tenang, tekun, dan memiliki semangat hidup yang tinggi. Latar belakang keluarganya yang religius membentuk karakter spiritual yang kuat dalam dirinya. 

Almarhum dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan mudah bergaul. Pada akhirnya, setelah melalui perjalanan hidup yang panjang dan penuh makna, Tuhan memanggilnya pulang dengan damai pada Selasa, 4 November 2025, di usia 52 tahun. Berita kepergian beliau meninggalkan duka mendalam, namun juga menghadirkan ketenangan bagi keluarga dan umat yang percaya bahwa almarhum kini beristirahat dalam pelukan kasih Bapa di surga.

Suasana Ibadat Pelepasan: Doa dan Syukur di Tengah Duka

Pagi itu, suasana di BTN Permata Dalong 2 Blok B.19 tampak tenang namun penuh haru. Di tengah ruang utama rumah duka, peti jenazah almarhum dihiasi dengan bunga-bunga segar dan lilin menyala, lambang pengharapan akan kehidupan kekal.

Tepat pukul 09.00 WIB, Bapak Hendrikus Hendri, S.S., selaku Ketua Bidang Liturgi Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, memulai Ibadat Pelepasan dengan tanda salib dan ajakan untuk hening sejenak. Dalam suasana hening itu, setiap umat menundukkan kepala, mengenang kembali sosok almarhum yang begitu berarti bagi mereka.

Dalam pengantarnya, Bapak Hendrikus menyampaikan pesan penghiburan dari Kitab Suci, seraya menegaskan bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan baru yang dijanjikan oleh Kristus bagi setiap orang beriman.

“Kita percaya bahwa saudara kita, Bernardus Erwin Chandra, telah menyelesaikan ziarah hidupnya di dunia dengan iman dan kasih yang teguh. Maka hari ini, kita melepaskannya dengan doa dan syukur, karena hidupnya telah menjadi berkat bagi banyak orang,” ujar beliau dalam khotbah singkatnya.

Umat yang hadir mendengarkan dengan penuh perhatian. Beberapa di antara mereka menitikkan air mata, teringat akan perjumpaan dan kebersamaan dengan almarhum. Anak-anak muda dari lingkungan pun ikut membantu dalam tata ibadat: membacakan doa umat, menyalakan lilin, serta melantunkan lagu-lagu penghiburan yang menggema lembut di ruang duka.

Kehadiran Keluarga dan Ungkapan Duka dari Umat

Keluarga besar almarhum hadir dengan penuh ketenangan dan iman. Mereka berdiri di sisi peti, menatap sosok yang kini beristirahat dalam damai. Dalam suasana penuh kasih itu, tampak istri, anak-anak, dan sanak saudara berusaha tegar di tengah rasa kehilangan yang begitu mendalam.

Setelah ibadat berjalan setengah jam, diberikan kesempatan bagi perwakilan keluarga untuk menyampaikan kata perpisahan. Dalam suaranya yang bergetar, salah satu anggota keluarga menyampaikan:

“Kami berterima kasih kepada seluruh umat Paroki Santo Agustinus, khususnya Lingkungan Kanak-kanak Yesus, yang telah mendampingi kami sejak awal hingga hari ini. Kami yakin, Bapak Erwin kini berada di tempat yang lebih indah bersama Tuhan.”

Umat pun memberikan tepuk tangan lembut sebagai tanda dukungan dan empati. Kehadiran umat menjadi penghiburan besar bagi keluarga, menegaskan bahwa dalam persekutuan Gereja, tidak ada yang berjalan sendirian.

Perjalanan Menuju Pemakaman di Sei. Awan

Selesai ibadat pelepasan sekitar pukul 10.00 WIB, prosesi berlanjut dengan perjalanan menuju Pemakaman Katolik Sei. Awan. Umat yang hadir mengikuti dengan tertib, sebagian mengiringi dengan kendaraan pribadi. Sepanjang perjalanan, doa Rosario dan lagu-lagu penghiburan terus dipanjatkan sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Sesampainya di area pemakaman, suasana kembali hening. Di bawah langit Ketapang yang teduh, umat dan keluarga berkumpul mengelilingi liang lahat. Di sinilah Ketua Lingkungan Kanak-kanak Yesus, Bapak Dedy Candra, yang juga merupakan Prodiakon Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, memimpin Ibadat Pemakaman dengan penuh kesungguhan hati.

Dalam pembukaannya, beliau mengingatkan umat akan makna kematian dalam terang iman Katolik:

“Saudara-saudari terkasih, kita percaya bahwa kematian bukanlah perpisahan yang kekal. Dalam Kristus yang telah bangkit, kita semua akan dipersatukan kembali pada saatnya nanti. Mari kita serahkan jiwa saudara kita Bernardus kepada Allah yang penuh kasih.”

Doa penyerahan dan percikan air suci pun dilakukan. Aroma bunga segar memenuhi udara, dan dalam suasana yang khidmat itu, keluarga menaburkan bunga ke atas makam, disertai doa dalam hati yang tak henti-hentinya memohonkan rahmat pengampunan bagi jiwa almarhum.

Makna Iman di Tengah Kehilangan

Bagi umat Katolik, kematian selalu dilihat dalam terang iman. Kesedihan karena kehilangan seseorang yang dikasihi diimbangi dengan pengharapan akan kehidupan kekal yang dijanjikan Kristus.

Demikian pula dalam peristiwa berpulangnya almarhum Bernardus Erwin Chandra, umat Paroki Santo Agustinus Paya Kumang memaknai duka ini sebagai kesempatan untuk memperdalam iman dan meneguhkan kasih persaudaraan.

Bapak Hendrikus Hendri, S.S.,  menyampaikan:

“Almarhum merupakan sosok yang hadir dalam kesederhanaan, namun memiliki hati yang besar. Kita bersyukur atas hidupnya yang menjadi kesaksian iman bagi kita semua. Kematian bukanlah akhir, tetapi bagian dari rencana keselamatan Allah yang membawa kita pada kehidupan kekal.”

Ibadat dan misa pelepasan seperti ini menjadi bagian penting dalam kehidupan Gereja. Melalui doa bersama, umat diajak untuk merenungkan kembali makna hidup, kematian, dan kebangkitan. Kematian bukan hanya peristiwa pribadi, melainkan peristiwa iman seluruh umat yang percaya kepada Kristus.






Lingkungan Kanak-kanak Yesus: Persaudaraan yang Hangat

Lingkungan Kanak-kanak Yesus dikenal sebagai salah satu lingkungan aktif di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang. Komunitas ini kerap menjadi contoh nyata kebersamaan umat dalam suka maupun duka. Dalam setiap peristiwa, baik sukacita maupun kehilangan, umat saling menopang dengan doa dan kehadiran nyata.

Bapak Dedy Candra, selaku Ketua Lingkungan Kanak-kanak Yesus, menyampaikan rasa terima kasih atas solidaritas umat.

“Kami bersyukur atas semangat kebersamaan umat. Setiap kali ada saudara yang berduka, seluruh lingkungan bergerak bersama, saling mendukung. Itulah wujud kasih Kristus yang hidup di tengah-tengah kita.”

Pernyataan itu mencerminkan semangat pelayanan dan cinta kasih yang menjadi dasar hidup menggereja. Kepergian almarhum menjadi pengingat bagi umat agar selalu hidup dalam kesetiaan dan persaudaraan sejati.

Doa Penutup dan Harapan Kekal

Menjelang akhir prosesi, umat dan keluarga menundukkan kepala dalam keheningan, memanjatkan doa terakhir untuk jiwa almarhum. Dalam suasana teduh, Bapak Dedy Candra menutup ibadat pemakaman dengan doa pengutusan:

“Tuhan, Engkau telah memanggil saudara kami Bernardus untuk kembali kepada-Mu. Terimalah dia dalam kebahagiaan kekal bersama para kudus-Mu di surga. Kami percaya Engkau telah menyiapkan tempat yang indah baginya.”

Dengan doa itu, ibadat pemakaman pun berakhir. Satu per satu umat memberi salam terakhir, menaburkan bunga, dan meninggalkan tempat pemakaman dengan hati yang penuh rasa syukur dan pengharapan.

Keluarga almarhum menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh umat, pengurus lingkungan, dan pihak paroki yang telah mendampingi sejak awal hingga akhir prosesi. “Kami tidak akan pernah melupakan dukungan dan doa kalian semua,” ujar salah satu anggota keluarga dengan mata berkaca-kaca.

Kenangan Akan Hidup yang Menjadi Berkat

Sosok Bernardus Erwin Chandra akan selalu dikenang sebagai pribadi yang lembut, penuh perhatian, dan memiliki semangat pelayanan. Hidupnya menjadi saksi bahwa kesetiaan kepada Tuhan dan kasih terhadap sesama adalah warisan rohani yang tak ternilai.

Umat yang mengenalnya mengatakan bahwa beliau selalu hadir ketika dibutuhkan—baik untuk membantu kegiatan lingkungan maupun memberi semangat bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan. Meski kini raganya telah tiada, namun teladan hidupnya akan terus hidup di hati umat.

“Kami kehilangan seorang sahabat, tetapi kami yakin, ia kini telah berbahagia di rumah Bapa,” ujar salah seorang umat sambil menatap makam yang mulai tertutup tanah.

Penutup: Dari Umat untuk Umat

Peristiwa berpulangnya almarhum Bernardus Erwin Chandra menjadi momen refleksi bagi seluruh umat Paroki Santo Agustinus Paya Kumang. Dalam kesedihan, tumbuh pengharapan; dalam kehilangan, hadir penghiburan; dan dalam kematian, terpancar kasih Allah yang abadi.

Paroki Santo Agustinus Paya Kumang kembali menegaskan komitmennya untuk selalu hadir bagi umatbaik dalam kebahagiaan maupun duka. Sebab, di dalam tubuh Kristus, setiap anggota saling menopang dan saling menguatkan.

Semoga jiwa Bernardus Erwin Chandra beristirahat dalam damai abadi, dan cahaya Kristus yang kekal senantiasa menyinari jalannya.

“Istirahatlah dalam damai, saudara kami Bernardus Erwin Chandra. Kasih Tuhan kini menjadi tempat tinggalmu yang sejati.”

📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:   7  November  2025

About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar