Orang Muda Katolik Paroki St. Agustinus Paya Kumang Rayakan Hari Orang Muda Sedunia: Momentum Memperteguh Iman, Kebersamaan, dan Spiritualitas Kaum Muda

 

Foto RP. Vitalis Nggeal, CP

Orang Muda Katolik Paroki St. Agustinus Paya Kumang Rayakan Hari Orang Muda Sedunia: Momentum Memperteguh Iman, Kebersamaan, dan Spiritualitas Kaum Muda

Ketapang  Minggu, 23 November 2025, menjadi hari penuh makna bagi Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St. Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang. Dalam suasana cerah di halaman gereja, ratusan kaum muda berkumpul untuk merayakan Hari Orang Muda Sedunia, sebuah momen gerejawi yang setiap tahun dirayakan oleh Gereja Katolik sedunia sebagai bentuk penghargaan, perhatian, dan pendampingan Gereja terhadap generasi muda.

Di tengah suasana kebersamaan itu, RP. Vitalis Nggeal, CP, imam Kongregasi Passionis yang saat ini melayani di Paroki St. Agustinus Paya Kumang, berdiri di hadapan para OMK untuk memberikan wejangan yang penuh semangat, harapan, dan pemahaman iman yang mendalam. Perayaan ini disertai rangkaian kegiatan khas kaum muda, mulai dari animasi iman, permainan kebersamaan, hingga pendalaman spiritual mengenai makna kesaksian iman di era modern.

Hari Orang Muda Sedunia tahun ini membawa nuansa khusus, karena bertepatan dengan intensinya Paus Leo XIV yang memberikan pesan sangat kuat kepada kaum muda sedunia agar terus menjadi saksi Kristus yang bersahabat, rendah hati, dan pembawa damai di tengah dunia yang berubah cepat. Gereja universal mengangkat tema besar: "Kamu juga harus memberi kesaksian, karena kamu telah bersama-sama dengan Aku" (Yoh 15:27).

Tema ini menjadi benang merah dalam seluruh rangkaian kegiatan OMK Paroki St. Agustinus, menegaskan bahwa pengalaman menjadi murid Kristus bukan sekadar aktivitas gerejawi, tetapi perjalanan rohani yang menuntut keberanian, komitmen, dan kesaksian nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Wejangan RP. Vitalis Nggeal, CP: Kaum Muda Adalah Pembawa Sukacita Gereja

Dalam pesan panjangnya yang disampaikan di halaman gereja, RP. Vitalis Nggeal, CP menekankan bahwa Hari Orang Muda Sedunia merupakan kesempatan bagi Gereja untuk menyemangati kaum muda agar menjadi pribadi yang bertumbuh secara utuh—baik dalam iman, karakter, maupun kepribadian sosial.

Ia menegaskan bahwa anak muda selalu identik dengan sukacita dan semangat kebaruan. Dalam sudut pandang Gereja Katolik, kaum muda bukan hanya masa depan Gereja, tetapi juga masa kini yang turut menghidupkan dinamika paroki. Spiritualitas mereka, energi mereka, serta kreativitas yang mereka bawa mampu menjadi kekuatan besar dalam menggerakkan kehidupan menggereja di tengah masyarakat.

Pada momen ini, RP. Vitalis menyampaikan harapan bahwa anak muda harus bertumbuh dalam sukacita, baik di lingkungan keluarga, komunitas sosial, maupun kehidupan menggereja. Ia menekankan bahwa keluarga adalah sekolah pertama bagi setiap anak muda untuk menumbuhkan nilai-nilai kekatolikan, karakter, dan kecintaan pada Tuhan.

Dalam pandangannya, OMK bukan sekadar kelompok usia muda dalam paroki, tetapi juga saksi-saksi Kristus yang hidup. Gereja memanggil setiap anak muda untuk menjadi saksi Kerajaan Allah, sesuai pesan Paus. Kesaksian itu diwujudkan dalam tindakan konkret: terlibat dalam kegiatan Gereja, hidup dalam kejujuran, menjunjung martabat sesama, dan memancarkan sukacita iman di manapun mereka berada.























































RP. Vitalis juga menegaskan bahwa dukungan Gereja kepada kaum muda tidak pernah berhenti. Para imam, Dewan Pastoral Paroki (DPP), dan para pembina senantiasa berdiri bersama mereka, membimbing dan mendampingi mereka melalui berbagai dinamika kehidupan. Ia mengungkapkan keyakinan besar bahwa 5 sampai 10 tahun ke depan, anak-anak muda Paroki St. Agustinus akan menjadi pribadi yang hebat, matang secara spiritual, dan berdaya guna bagi masyarakat.

Baginya, pembentukan anak muda bukan hanya soal menghadirkan kegiatan, tetapi menanamkan fondasi hidup rohani yang kuat. Gereja ingin melahirkan generasi hebat yang memiliki "kekuatan keluar" yakni keberanian untuk terlibat di tengah masyarakat melalui karya positif—dan "kekuatan ke dalam," yaitu kedalaman spiritual yang tumbuh dari relasi pribadi dengan Kristus. Dua kekuatan ini akan membawa mereka pada kehidupan yang seimbang antara aktivitas lahiriah dan keteduhan batin.

RP. Vitalis menutup pesannya dengan penegasan bahwa OMK harus tetap siap terlibat dalam kegiatan Gereja kapan pun mereka diperlukan. Ia mengundang seluruh kaum muda untuk terus menjadi berkat bagi banyak orang. Perayaan Hari Orang Muda Sedunia bukan hanya seremoni, tetapi panggilan untuk terus berakar di dalam Kristus.

Peran DPP dan Koordinator OMK: Membangun Kebersamaan dan Kekompakan

Panitia Hari Orang Muda Sedunia tahun ini melibatkan berbagai unsur dalam paroki, termasuk Dewan Pastoral Paroki yang senantiasa memberikan dukungan moral dan spiritual bagi keberlangsungan kegiatan OMK. Hadir pula Ketua Bidang Pewartaan, Hendrikus Hendri, S.S, yang turut memberi dukungan penuh bagi terselenggaranya perayaan ini.

Koordinator OMK Paroki St. Agustinus, Julita Desti, memimpin tim kerja OMK dalam menyiapkan permainan kebersamaan dan aktivitas dinamis lainnya. Rangkaian permainan ini menjadi ruang penting bagi kaum muda untuk mempererat relasi persaudaraan, membangun kekompakan, dan membiasakan kerja sama yang sehat dalam suasana ceria namun tetap bernilai edukatif.

Kegiatan permainan dirancang untuk menciptakan interaksi positif antarkaum muda—menguatkan organisasi internal OMK, menumbuhkan rasa memiliki terhadap Gereja, serta mendorong dinamika komunitas yang penuh cinta kasih.

OMK Paroki St. Agustinus telah lama dikenal sebagai kelompok kaum muda yang aktif, kreatif, dan memiliki komitmen kuat dalam mendukung kegiatan paroki. Kehadiran dan dukungan DPP membuat mereka semakin yakin untuk berkarya tanpa ragu, menghidupi pelayanan dengan sukacita, dan mempersembahkan karya-karya terbaik bagi Gereja.

Pesan Paus Leo XIV untuk Hari Orang Muda Sedunia 2025: Kaum Muda Dipanggil Menjadi Saksi Kristus yang Bersahabat dan Pembawa Damai

Hari Orang Muda Sedunia 2025 memperoleh sorotan khusus dari Paus Leo XIV yang mengirimkan pesan mendalam bagi kaum muda di seluruh dunia. Dalam pesannya, Paus mengajak seluruh kaum muda untuk menjadi saksi Kristus yang bersahabat, penuh kasih, dan membawa damai—sesuai tema Yohanes 15:27 yang menjadi pedoman perayaan tahun ini.

Pesan tersebut disampaikan kepada para peserta Yubileum Orang Muda yang berlangsung di Roma, sebelum perayaan universal Hari Orang Muda Sedunia. Bapa Suci mendorong kaum muda agar menjadikan kesaksian iman sebagai wujud nyata dari relasi mereka dengan Kristus. Kesaksian bukan sesuatu yang dihafalkan, melainkan lahir dari pengalaman berjalan bersama Yesus.

Paus Leo XIV menegaskan beberapa pesan penting:

1. Kaum Muda Harus Menjadi Saksi Kristus

Mengikuti Kristus berarti berani mengatakan kebenaran, hidup dalam kesetiaan, mencerminkan kasih kepada sesama, dan menciptakan perdamaian. Kesaksian iman tidak dilihat dari seberapa sering seseorang tampil di depan umum, tetapi pada seberapa dalam ia mencerminkan Kristus dalam tindakan sehari-hari.

2. Tidak Menyalahgunakan Kecerdasan Buatan (AI)

Paus mengingatkan agar kaum muda tidak memanfaatkan teknologi—khususnya kecerdasan buatan—untuk mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan intelektual mereka. Teknologi harus menjadi alat bantu, bukan pengganti usaha manusia. Ia menekankan pentingnya integritas pribadi dan kejujuran akademik di tengah era digital.

3. Membangun Dunia yang Lebih Manusiawi

Kaum muda diajak untuk memiliki kepekaan terhadap mereka yang miskin, tersingkir, dan menderita. Menurut Paus, dunia hanya menjadi lebih manusiawi apabila generasi muda bersedia terlibat dalam pelayanan sosial yang konkret.

4. Keluar dari Zona Nyaman

Kesaksian iman menuntut keberanian. Paus menggambarkan bahwa kaum muda tidak boleh hanya terkurung dalam kenyamanan diri sendiri. Mereka harus berani bertemu mereka yang hidup dalam kemiskinan, penderitaan, atau keterasingan.

5. Rendah Hati dan Tidak Mencari Popularitas

Paus mengingatkan bahwa kesaksian iman harus bebas dari ego. Ia memperingatkan agar kaum muda tidak terjebak dalam keinginan untuk populer di media sosial, termasuk kecenderungan mengagungkan selfie. Bagi Paus, identitas Kristiani tidak dibangun dari pencitraan, tetapi dari kerendahan hati dan pelayanan.

6. Undangan untuk Melanjutkan Perjalanan Iman

Paus juga memperbarui undangan kepada kaum muda sedunia untuk hadir dalam perayaan Hari Orang Muda Sedunia berikutnya di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2027. Perjalanan iman kaum muda bukan perayaan sesaat, tetapi dinamika yang terus bergerak, diperkaya melalui perjumpaan dengan Kristus dan sesama.

Pesan Paus Leo XIV ini menjadi pijakan spiritual yang sangat relevan bagi OMK Paroki St. Agustinus, yang hidup di tengah masyarakat modern dan berhadapan dengan berbagai tantangan digital, sosial, maupun moral. Gereja ingin agar setiap kaum muda menjadi pribadi yang bertanggung jawab, matang secara rohani, dan penuh komitmen untuk membangun dunia yang lebih baik.

Makna Hari Orang Muda Sedunia Bagi Paroki St. Agustinus Paya Kumang

Perayaan Hari Orang Muda Sedunia di Paroki St. Agustinus Paya Kumang bukan hanya sebuah acara tahunan, tetapi sebuah momen formasi. Ini menjadi kesempatan bagi para pendamping, para imam, dan DPP untuk melihat perkembangan iman, karakter, dan dinamika hidup kaum muda. Momen ini juga menjadi wadah bagi OMK untuk mengungkapkan potensi mereka, memperkuat kebersamaan, dan merayakan identitas mereka sebagai bagian integral Gereja Katolik.

OMK adalah aset paroki. Mereka hadir dalam setiap aspek kehidupan menggereja: koor, liturgi, kegiatan sosial kemasyarakatan, pelayanan kategorial, persekolahan, serta berbagai aksi sosial. Hari OMK Sedunia menjadi momentum untuk mengucap syukur atas kehidupan kaum muda ini, sekaligus mengajak mereka untuk terus mempersembahkan diri dalam karya pelayanan.

Keseriusan Gereja Paroki dalam mendampingi OMK dapat dilihat dari dukungan penuh DPP, para imam Passionis, serta para pembina Bina Iman Remaja. Semuanya bekerja bersama untuk memastikan bahwa anak muda mendapatkan ruang yang sehat, aman, dan bermartabat untuk bertumbuh.

Kesimpulan: OMK Paroki St. Agustinus Paya Kumang Melangkah Dengan Harapan, Iman, dan Sukacita

Semangat Hari Orang Muda Sedunia 2025 mengalir kuat dalam diri para OMK Paroki St. Agustinus Paya Kumang. Melalui wejangan RP. Vitalis Nggeal, CP, dukungan DPP, dan pesan Paus Leo XIV, kaum muda diundang untuk memperdalam iman, memperluas kepekaan sosial, menggunakan teknologi secara bijaksana, dan mempersembahkan diri sebagai saksi Kristus yang hidup.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa Gereja sungguh menaruh perhatian kepada generasi muda. Mereka bukan sekadar objek kegiatan, tetapi subjek aktif dalam perjalanan Gereja. Di tangan mereka, masa depan paroki bertumbuh dengan penuh harapan.

Hari Orang Muda Sedunia bukanlah garis akhir, tetapi pintu masuk menuju perjalanan panjang kaum muda dalam menghidupi panggilan kekatolikan mereka. Di Paroki St. Agustinus Paya Kumang, perjalanan itu dimulai kembali hari ini dengan sukacita, kebersamaan, dan keberanian untuk menjadi saksi Kristus di tengah dunia.

📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:   23  November  2025


About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar