dalam Bulan Kitab Suci Nasional di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Ketapang, 3 September 2024** — Dalam semangat Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN), umat Katolik di Lingkungan Sta. Lusia, Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, mengadakan doa bersama di kediaman Bapak Firdaus. Acara yang berlangsung pada tanggal 3 September 2024 ini dipimpin oleh Bapak Daduanto dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari lingkungan tersebut.
Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Bapak Jeno Leo, yang baru saja terpilih untuk periode 2024-2027, turut hadir dalam pertemuan ini. Kehadiran beliau memberikan semangat baru bagi umat lingkungan Sta. Lusia. Ketua Lingkungan Sta. Lusia, Ibu Sutarti Rahayu, juga terlihat hadir bersama para umat yang dengan penuh antusias mengikuti acara doa ini.
Sebagai bagian dari aksi nyata Bulan Kitab Suci Nasional, umat Lingkungan Sta. Lusia bersepakat untuk menanam pohon palem dalam pot sebagai simbol pertumbuhan iman dan harapan. Pohon palem dipilih karena melambangkan kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup, sebagaimana umat Katolik diharapkan tetap teguh dan berakar kuat dalam iman. Pot untuk tanaman tersebut akan disediakan oleh Bendahara Lingkungan.
Bapak Daduanto dalam renungan yang disampaikan, me**nyoroti pentingnya peran iman dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan sehari-hari. "Allah adalah dasar pengharapan kita dalam setiap kesulitan," ujarnya, mengutip dari kitab Nahum (Nahum 1:1-8). Beliau juga mengajak umat untuk melihat berbagai tantangan sebagai kesempatan untuk memperkuat iman dan meningkatkan solidaritas di antara sesama.
Ketua DPP, Bapak Jeno Leo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat dan antusiasme umat Lingkungan Sta. Lusia dalam merayakan Bulan Kitab Suci Nasional. "Kita harus terus berpegang pada iman kita, terlebih di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian. Peran serta kita dalam menjaga keharmonisan lingkungan dan keluarga adalah bentuk nyata dari iman yang hidup," kata Jeno Leo.
Mengatasi Tantangan dengan Sikap Iman yang Kuat
Bulan Kitab Suci Nasional yang jatuh pada September ini memang menjadi momen penting bagi umat Katolik untuk merenungkan kembali makna kehadiran Allah dalam kehidupan mereka, khususnya di tengah kondisi dunia yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Banyak hal yang menjadi sorotan dalam pertemuan ini, termasuk dampak dari berbagai peristiwa global, seperti konflik Israel-Palestina, serta fenomena perubahan iklim dan bencana alam yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Nabi Nahum dan Habakuk, dua nabi yang sering dikaitkan dengan pengajaran tentang keadilan dan kasih Tuhan, menjadi inspirasi utama dalam pertemuan ini. Dalam nubuat mereka, kedua nabi tersebut mengajak umat beriman untuk mengembangkan sikap iman yang kuat dalam menghadapi penderitaan dan ketidakadilan. Mereka menekankan bahwa keadilan Allah akan hadir bagi mereka yang setia dan berpegang teguh pada perintah-Nya.
Doa bersama di lingkungan Sta. Lusia ini juga diwarnai dengan diskusi yang hangat dan refleksi mendalam mengenai peran Allah dalam menciptakan keadilan, serta bagaimana umat beriman dapat berkontribusi dalam mewujudkan keadilan dan perdamaian di tengah masyarakat. Para peserta diajak untuk merenungkan bagaimana mereka bisa menjadi alat Tuhan dalam memperjuangkan keadilan, baik di dalam keluarga, lingkungan, maupun komunitas yang lebih luas.
Di akhir acara, Ibu Sutarti Rahayu mengingatkan kembali pentingnya aksi nyata dalam menjaga lingkungan hidup sebagai wujud dari iman yang aktif. "Menanam pohon palem adalah langkah kecil, namun jika dilakukan dengan hati yang tulus, ini menjadi simbol keberlanjutan iman dan usaha kita dalam menjaga ciptaan Tuhan," katanya.
Pertemuan ini diakhiri dengan doa bersama dan pernyataan komitmen dari seluruh umat yang hadir untuk terus aktif berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan, serta menjaga hubungan yang erat antara sesama umat dan dengan Tuhan.
Kesimpulan
Doa Lingkungan Sta. Lusia ini menjadi contoh bagaimana umat Katolik dapat merespon berbagai tantangan zaman dengan tetap teguh pada iman dan aksi nyata. Melalui kegiatan seperti ini, umat dapat memperkuat komunitas mereka, memperdalam pemahaman mereka tentang firman Tuhan, dan mengembangkan sikap iman yang kuat dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. Dengan semangat yang sama, diharapkan umat Lingkungan Sta. Lusia dan seluruh umat Katolik lainnya terus berperan aktif dalam mewujudkan nilai-nilai Injil di tengah dunia yang sedang tidak baik-baik saja.
Tim Komsos Paroki Santo Agustinus Paya Kumang Ketapang







.jpeg)

.jpeg)
0 comments:
Posting Komentar