Misa Requiem untuk Bapa Suci Paus Fransiskus: Ungkapan Duka dan Persatuan Iman Umat Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Ketapang, 22 April 2025 — Umat Katolik di seluruh dunia saat ini tengah dirundung duka yang mendalam atas wafatnya Bapa Suci Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang dikenal luas karena kepemimpinannya yang penuh kasih, kerendahan hati, dan keberpihakannya kepada kaum miskin serta terpinggirkan.
Sebagai bentuk penghormatan dan ungkapan iman, Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, yang berada dalam naungan Keuskupan Ketapang, akan mengadakan Misa Requiem khusus pada Kamis, 24 April 2025, pukul 18.00 WIB, bertempat di Gereja Paroki Santo Agustinus Paya Kumang.
Doa dan Penghormatan untuk Pemimpin Tertinggi Gereja
Misa Requiem merupakan perayaan ekaristi khusus yang dipersembahkan untuk mendoakan jiwa orang yang telah berpulang, dalam hal ini Bapa Suci Paus Fransiskus. Misa ini menjadi simbol kasih dan persatuan umat beriman dengan Gereja Universal, sekaligus menyampaikan penghiburan bagi seluruh umat yang berduka.
Perayaan ini akan dipimpin oleh Pastor Kepala Paroki, RP. Vitalis Nggeal, CP, didampingi oleh Pastor Vikaris, RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP. Kedua imam ini akan memimpin umat dalam perayaan liturgi yang syahdu dan penuh pengharapan akan kehidupan kekal bagi jiwa Bapa Suci.
Undangan Resmi dari Dewan Pastoral Paroki
Dalam rangka perayaan Misa Requiem ini, Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Santo Agustinus, Bapak Jeno Leo, secara resmi mengundang seluruh umat Paroki, tanpa terkecuali, untuk turut hadir dan mengambil bagian dalam perayaan iman ini. Umat diharapkan datang lebih awal untuk mempersiapkan diri secara batiniah dan menjaga suasana doa sejak memasuki gereja.
Bapak Jeno Leo menyampaikan, “Kehadiran umat sangat berarti sebagai bentuk penghormatan kita kepada Bapa Suci yang selama hidupnya memberikan teladan dalam pelayanan dan pengabdian kepada Gereja dan dunia. Ini juga saatnya kita merenungkan kembali panggilan iman kita masing-masing.”
Teladan Hidup Paus Fransiskus
Semasa hidupnya, Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, dikenal sebagai Paus yang menghidupi semangat Injil dengan kesederhanaan yang nyata. Ia adalah Paus pertama dari ordo Serikat Yesus (SJ), Paus pertama dari benua Amerika Latin, dan Paus pertama yang mengambil nama Fransiskus—sebagai simbol komitmen pada kemiskinan, perdamaian, dan kepedulian terhadap ciptaan.
Dalam pelayanannya, Paus Fransiskus banyak berbicara tentang keadilan sosial, dialog antaragama, ekologi, dan peran sentral belas kasih dalam kehidupan beriman. Wafatnya merupakan kehilangan besar bagi Gereja Katolik sedunia.
Harapan dan Doa dari Umat Paroki
Perayaan Misa Requiem ini bukan hanya menjadi ungkapan duka, tetapi juga menjadi tanda syukur atas hidup dan pelayanan Paus Fransiskus yang luar biasa. Doa-doa umat yang dihimpun dalam liturgi ini diharapkan menjadi persembahan yang menyertai perjalanannya menuju rumah Bapa di surga.
Umat Paroki Santo Agustinus juga diajak untuk merenungkan kembali peran mereka sebagai bagian dari Gereja universal, yang kini sedang memasuki masa sede vacante (kursi kosong kepausan), sambil berharap akan terpilihnya gembala baru yang akan melanjutkan warisan iman Bapa Suci.
Penutup: Kesatuan dalam Iman
Misa Requiem ini menjadi momen penting untuk menyatukan seluruh umat dalam doa dan refleksi iman. Dalam duka, umat Paroki Santo Agustinus Paya Kumang meneguhkan harapan akan kebangkitan, dan dalam kehilangan, menemukan kekuatan dalam persaudaraan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.
Mari kita hadir bersama dan mengucapkan, “Requiescat in pace. Istirahatlah dalam damai, Bapa Suci Paus Fransiskus.”
Tanggal: 22 April 2025
0 comments:
Posting Komentar