Tablo Jalan Salib Penuh Makna: Umat Katolik Paroki Santo Agustinus Paya Kumang. Ketapang Hayati Sengsara Kristus di Jumat Agung


Tablo Jalan Salib Penuh Makna: Umat Katolik Paroki Santo Agustinus Paya Kumang. Ketapang Hayati Sengsara Kristus di Jumat Agung

Ketapang, 21 April 2025 — Suasana hening dan penuh khidmat menyelimuti pusat kota Ketapang pada Jumat, 18 April 2025, ketika ratusan umat Katolik mengikuti perayaan Tablo Jalan Salib yang dimulai dari halaman depan Seminari Menengah St. Laurensius dan berakhir di samping Gereja Paroki Santo Agustinus Ketapang. Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 WIB dan berlangsung hingga selesai, mengundang perhatian warga sekitar dan umat yang turut hadir dalam permenungan sengsara Kristus.













Tablo Jalan Salib atau Via Dolorosa merupakan drama visualisasi kisah sengsara dan wafat Yesus Kristus di kayu salib. Peragaan ini menjadi salah satu tradisi yang paling menyentuh dalam peringatan Jumat Agung bagi umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Keuskupan Ketapang. Tablo tahun ini diselenggarakan dengan semangat devosi dan penghayatan mendalam oleh para pemeran yang sebagian besar berasal dari kalangan pelajar seminari dan umat Paroki Santo Agustinus.

Tercatat lebih dari 700 orang umat hadir dan mengikuti prosesi ini dengan penuh hikmat. Mereka datang dari berbagai lingkungan, stasi, dan paroki di wilayah Keuskupan Ketapang, menunjukkan antusiasme dan semangat iman yang tinggi dalam momen sakral ini.

Hadir dalam peristiwa ini, Yang Mulia Bapa Uskup Keuskupan Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi, yang menyampaikan apresiasinya atas semangat iman umat, khususnya generasi muda yang terlibat aktif dalam perayaan Jumat Agung melalui Tablo Jalan Salib.

“Tablo ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi menjadi bentuk pewartaan iman yang hidup. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk merenungkan kembali kasih Allah yang tak terbatas melalui sengsara dan wafat Kristus,” ungkap Mgr. Pius dalam sambutannya.

Turut hadir mendampingi umat, Pastor Paroki Santo Agustinus, RP. Vitalis Nggeal, CP, yang memimpin doa dan permenungan di setiap perhentian jalan salib, serta Romo Yosef Kaju, Pr, yang menjabat sebagai formator di Seminari Menengah St. Laurensius. Keduanya secara bergantian memimpin umat dalam doa, lagu, dan refleksi atas setiap peristiwa yang dialami Yesus menuju Kalvari.

Sepanjang jalannya tablo, umat diajak untuk mengikuti 14 perhentian yang menggambarkan perjuangan Yesus sejak dijatuhi hukuman mati hingga dimakamkan. Setiap adegan diperagakan secara dramatis dengan kostum dan tata panggung yang mendukung suasana permenungan. Suara ratapan, tangisan, dan nyanyian rohani mengiringi langkah demi langkah, menyentuh batin para peserta dan penonton.

Selain umat Paroki Santo Agustinus, sejumlah umat dari paroki dan stasi sekitar turut hadir dan menyatu dalam doa bersama. Keterlibatan para pelajar, OMK (Orang Muda Katolik), serta petugas liturgi lainnya menunjukkan semangat kolaborasi lintas generasi dalam merayakan misteri iman.

Perayaan ini diakhiri dengan doa penutup dan berkat peneguhan oleh Bapa Uskup di pelataran samping gereja, tempat di mana salib besar berdiri sebagai simbol pengharapan dan keselamatan.

Tablo Jalan Salib Jumat Agung 2025 bukan hanya menjadi bagian dari liturgi Pekan Suci, tetapi juga menjadi momentum refleksi mendalam tentang kasih, pengorbanan, dan panggilan untuk menghidupi iman Kristiani dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis:Tim Komsos Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal: 21 April 2025 


About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar