Lingkungan St. Lusia Menghayati Tuguran Kamis Putih dengan Penuh Iman
Pada Kamis Putih, 17 April 2025, umat Lingkungan St. Lusia mengikuti Tuguran Kamis Putih dengan penuh khidmat dan kesungguhan hati. Ibadat ini dipimpin oleh Bapak Yohanes Sigit Kurnianto, dan berlangsung selama tiga puluh menit di Gedung Pastoral “Pst. Jeroen Stoop, CP”.
Tuguran Kamis Putih merupakan bagian dari rangkaian liturgi Pekan Suci, yang menandai dimulainya penderitaan Yesus Kristus. Tuguran sendiri adalah bentuk ibadat adorasi sederhana di hadapan Sakramen Mahakudus, yang merepresentasikan kehadiran nyata Tubuh Kristus.
Berbeda dengan adorasi meriah yang biasanya dilakukan dengan nyanyian dan suasana liturgis yang lebih megah, tuguran bersifat hening, penuh kontemplasi, dan mengajak umat untuk menemani Yesus dalam kesendirian-Nya, sebagaimana Ia dahulu berdoa di Taman Getsemani sebelum ditangkap dan memulai Jalan Salib-Nya.
Lingkungan St. Lusia turut serta dalam tuguran ini dengan semangat penghayatan yang dalam. Umat diajak untuk mengenang dan merenungkan pengorbanan Yesus, sambil membangun relasi pribadi dalam doa yang hening. Kehadiran mereka menjadi tanda kesetiaan umat untuk berjaga bersama Yesus dalam malam penderitaan-Nya, sebagaimana sabda-Nya kepada para murid: “Tidakkah kamu sanggup berjaga satu jam dengan Aku?” (Matius 26:40).
Semangat devosi dan kebersamaan umat dalam tuguran ini menjadi wujud nyata iman yang hidup, serta menjadi pengingat bahwa setiap umat diajak untuk berjaga dalam doa dan kesetiaan, terutama dalam menghadapi tantangan iman di zaman ini.
Tanggal: 21 April 2025
0 comments:
Posting Komentar