Iman, Makna Hidup, dan Jawaban Sejati: Tiga Poin Penting Homili Hari Minggu Paskah III di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

 

Foto Pastor Kepala ex officio RP. Vitalis Nggeal, CP, bersama RP. Fransiskus Mba’a, OSA.Pimpin Misa

Iman, Makna Hidup, dan Jawaban Sejati: Tiga Poin Penting Homili Hari Minggu Paskah III di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Ketapang, 4 Mei 2025 .Dalam nuansa penuh sukacita Paskah yang masih menyala, umat Katolik Paroki Santo Agustinus Paya Kumang merayakan Hari Minggu Paskah III dengan semangat iman dan refleksi mendalam. Misa kudus yang diselenggarakan pada Minggu pagi (4/5) ini terasa sangat istimewa, tidak hanya karena bertepatan dengan peringatan para kudus seperti Santa Gemma Galgani dan Santa Rachel, tetapi juga karena dihadiri oleh ratusan Orang Muda Katolik (OMK) dari berbagai paroki di wilayah Regio Barat Keuskupan Ketapang.

Perayaan Ekaristi dipimpin secara konselebrasi oleh Pastor Kepala ex officio RP. Vitalis Nggeal, CP, bersama RP. Fransiskus Mba’a, OSA, dengan liturgi yang sarat makna dan kehadiran Roh Kudus yang sungguh dirasakan umat. Warna putih dalam liturgi menjadi lambang kemenangan Kristus atas maut, dan menjadi pengingat bahwa hidup baru yang dijanjikan-Nya bukanlah ilusi, melainkan kenyataan yang dapat dialami oleh setiap pribadi yang percaya.

Kehadiran para OMK dari tiga paroki besar—yakni Paroki Katedral Santa Gemma Galgani Ketapang, Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, dan Paroki St. Emmanuel Sukadana—menjadikan momen ini tidak hanya sebagai ibadah rutin mingguan, tetapi juga sebagai perayaan iman kaum muda yang menggema dan menyatukan jiwa dalam kasih Kristus.

Tiga Poin Emas dari Homili RP. Vitalis Nggeal, CP

Dalam homilinya yang sarat inspirasi, RP. Vitalis Nggeal, CP menyampaikan tiga poin penting sebagai bekal iman dan permenungan mendalam, tidak hanya untuk para OMK, tetapi juga bagi seluruh umat yang hadir.












































1. Percaya Sepenuhnya kepada Tuhan

Dengan suara lembut namun penuh ketegasan, RP. Vitalis mengajak umat untuk merenungkan: “Berapa sering kita menggantungkan hidup hanya pada kekuatan dan logika kita sendiri?” Ia menekankan bahwa iman bukan hanya sekadar percaya, tetapi tentang menyerahkan diri secara total kepada Allah, bahkan dalam situasi yang tidak masuk akal sekalipun.

“Iman sejati tumbuh saat kita belajar melepaskan kendali, dan membiarkan Tuhan mengambil alih,” katanya. Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, iman kepada Tuhan menjadi satu-satunya sandaran yang tak tergoyahkan.

2. Tanpa Yesus, Hidup Kita Kosong

Romo Vitalis mengangkat kisah para murid yang sepanjang malam melaut namun tak mendapatkan apa pun, sampai Yesus hadir dan memberikan arah. Ia mengaitkannya dengan realitas hidup masa kini: banyak orang yang bekerja keras, mengejar kesuksesan, tetapi merasa hampa dan lelah tanpa arah.

“Tanpa Yesus, semua kerja keras hanya menghasilkan kehampaan. Seberapa hebat pun dirimu, jika Yesus tidak hadir dalam hidupmu, maka semua tak akan pernah cukup,” tegasnya, menggugah hati umat untuk menjadikan Yesus pusat dari setiap usaha dan perjuangan hidup.

3. Yesus Adalah Jawaban Sejati

Poin terakhir menjadi puncak dari pesan homili yang menyentuh: Yesus yang bangkit bukan hanya tokoh sejarah, tetapi Dia yang hidup dan menyertai setiap langkah kita. Ia adalah jawaban atas kekosongan batin, kegelisahan masa depan, dan luka masa lalu.

“Ketika Yesus berkata: Tebarkan jalamu ke sebelah kanan perahu, itu bukan hanya perintah praktis, tetapi undangan untuk percaya dan taat pada kehendak-Nya,” jelas RP. Vitalis. Dalam setiap krisis, Yesus hadir bukan untuk menyalahkan, melainkan untuk menunjukkan jalan keluar dan memberikan harapan baru.

OMK: Jiwa Muda Gereja yang Hidup

Perayaan ini juga menjadi bukti bahwa Gereja tetap hidup dan bertumbuh melalui kaum muda. Liturgi dijalankan dengan penuh semangat dan kedalaman oleh para OMK, mulai dari paduan suara, lektor, petugas liturgi, hingga koordinator kegiatan. Rasa persaudaraan lintas paroki tampak nyata dalam suasana akrab, penuh canda tawa namun juga reflektif.

Setelah misa, para OMK mengikuti sesi refleksi dan pertemuan bersama untuk saling berbagi pengalaman iman, mempererat jaringan komunikasi antarparoki, serta merencanakan gerakan konkret pelayanan sosial dan pembinaan spiritual di masa mendatang.

Menjadi Umat yang Sadar akan Hadirnya Tuhan

Pada akhir misa, umat meninggalkan gereja dengan hati yang penuh syukur dan pikiran yang tercerahkan. Tiga poin homili hari itu tidak berhenti di altar, tetapi dibawa pulang sebagai kompas rohani dalam menghadapi hidup sehari-hari.

Bagi mereka yang hadir, Minggu Paskah III bukan hanya sekadar satu tanggal dalam kalender Gereja. Ia menjadi momen perubahan, pembaharuan, dan kebangkitan pribadi, karena mereka diingatkan bahwa:

Hidup akan selalu punya makna jika dijalani bersama Yesus.

Segala pencarian kita akan berujung pada Dia yang bangkit.

Dan iman sejati berarti percaya bahkan ketika kita belum melihat jawabannya.

Penulis:Tim Komsos Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal: 4  Mei 2025 


About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar