Makna Cincin Nelayan Paus Leo XIV: Gambar Santo Petrus sebagai Penjala Jiwa dan Penjaga Kunci Surga.

 

Cincin Nelayan Merupakan Simbol Penting dalam tradisi Kepausan Yang Berakar Kuat                   dalam Perjanjian Baru

Makna Cincin Nelayan Paus Leo XIV: Gambar Santo Petrus sebagai Penjala Jiwa dan Penjaga Kunci Surga.

Ketapang, 18 Mei 2025.Dalam Misa Pelantikannya yang khidmat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Paus Leo XIV resmi menerima Cincin Nelayan, simbol kuno otoritas dan spiritualitas Kepausan, Minggu (18/5/2025). Cincin yang dikenakan di jari manis tangan kanannya itu diberikan secara langsung oleh Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, dalam prosesi penuh makna yang menyatukan sejarah dan iman.


Cncin Nelayan  Bapa Suci Paus  Leo  XIV Hari Minggu, 18 Mei 2025, menandai awal resmi masa kepausan Paus Leo XIV, yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Francis Prevost dari Chicago. Dalam sebuah misa khidmat yang diadakan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Paus Leo XIV menerima dua simbol penting dari otoritas kepausan berupa Pallium dan Cincin Nelayan. 

Momen sakral itu disambut dengan keheningan penuh hormat. Paus Leo XIV  pria kelahiran Chicago yang kini menjadi Paus ke-266 tampak merenung sejenak, mengatupkan kedua tangannya dan mengedipkan mata beberapa kali. Ia menarik napas panjang sebelum melanjutkan perayaan Misa yang menandai awal pelayanannya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia.

Gambar Santo Petrus: Penjala Jiwa, Penjaga Kunci Surga

Cincin yang kini dikenakan oleh Paus Leo XIV menampilkan ukiran Santo Petrus yang memegang kunci dan jaring, simbol ganda dari otoritas rohani dan panggilan misioner Gereja. Dalam Injil Matius 16:19, Yesus memberi Petrus kunci Kerajaan Surga: "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga…". Sementara dalam Lukas 22:32, Yesus memberi Petrus mandat untuk menguatkan saudara-saudaranya dalam iman.

Gambar pada Cincin Nelayan ini menjadi pengingat bahwa Paus sebagai penerus Petrus  bukan hanya pemimpin, melainkan juga penjaga iman dan penjala jiwa umat beriman.

Tradisi Sejak Abad ke-13

Cincin Nelayan telah digunakan sejak abad ke-13 sebagai cincin meterai resmi untuk dokumen kepausan. Tradisi ini berlangsung hingga tahun 1842, ketika penggunaannya sebagai segel dokumen dihentikan dan digantikan oleh stempel tinta. Namun, makna simbolisnya tetap hidup. Cincin ini menjadi tanda otentikasi spiritualitas dan otoritas suci setiap Paus.

Setiap Cincin Nelayan bersifat unik dan pribadi. Saat seorang Paus wafat, cincinnya dihancurkan secara seremonial bersama Segel Timbal miliknya, agar tidak digunakan untuk menyatakan dokumen palsu selama masa sede vacante.

Contoh sebelumnya, pada tahun 2013, mendiang Paus Fransiskus menerima cincin dari perak berlapis emas  warisan dari sekretaris Paus Paulus VI. Sedangkan Paus Benediktus XVI memiliki cincin emas dengan relief Santo Petrus memancing dari perahu.

Kini, Paus Leo XIV melanjutkan garis historis tersebut. Cincin miliknya bergambar Santo Petrus dengan kunci dan jaring ikon yang menandai penyerahan tongkat estafet rohani dari Rasul pertama kepada pemimpin Gereja masa kini.

Misi yang Berlanjut

Dengan menerima Cincin Nelayan, Paus Leo XIV tidak hanya menerima simbol, tetapi juga memikul tanggung jawab spiritual sebagai penjaga iman umat Katolik di seluruh dunia. Ia kini menjadi penjala manusia di zaman baru sebuah peran yang bermula lebih dari dua milenium lalu di tepi Danau Galilea.

Misa Pelantikan Paus Leo XIV yang berlangsung hari ini menjadi bukti bahwa tradisi dan iman tetap berdampingan, tak lekang oleh zaman. Cincin Nelayan yang melingkari jari tangannya kini menjadi saksi dari kelanjutan misi Kekristenan yang diwariskan dari generasi ke generasi.


Sumber: Vatican News, Injil Matius 16:19, Lukas 22:32, Arsip Vatikan

Penulis:Tim Komsos Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:  18  Mei 2025


About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar