JUJUR DALAM IMAN: Pesan Renungan RP. Vitalis Nggeal, CP, di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang


            Foto RP. Vitalis Nggeal,CP                                                                                         

  JUJUR DALAM IMAN: Pesan Renungan RP. Vitalis Nggeal,CP

 di Paroki Santo Agustinus  Paya Kumang

Ketapang, 14 Juni 2025 .Umat Katolik Paroki Santo Agustinus Paya Kumang kembali diajak untuk merenungkan dan menghidupi nilai dasar iman Kristiani yang kerap diabaikan dalam kehidupan sehari-hari: kejujuran. Dalam renungan Sabtu, 14 Juni 2025 yang disampaikan oleh RP. Vitalis Nggeal, CP, imam Kongregasi Pasionis (CP) yang melayani di Keuskupan Ketapang, bacaan Injil dari Matius 5:33-37 menjadi dasar refleksi yang kuat dan mengena bagi umat di tengah tantangan zaman ini.

Hari ini merupakan Hari Sabtu Pekan Biasa X, sekaligus peringatan Santo Metodius, Uskup, dengan warna liturgi hijau sebagai lambang harapan dan pertumbuhan dalam iman.

Dengan mengangkat tema “HARUS JUJUR!”, RP. Vitalis mengajak umat untuk bercermin pada realita hidup yang sering kali penuh dengan kepalsuan, tipu daya, dan pelanggaran janji. Ia menyoroti contoh nyata dalam kehidupan keluarga, khususnya janji suci dalam sakramen perkawinan yang kerap diabaikan oleh pasangan suami istri.

“Banyak orang mudah berjanji, tetapi tak mampu menepatinya,” ujar beliau. “Dalam keluarga, suami istri telah berjanji di hadapan Tuhan untuk saling mengasihi dan setia sampai akhir hidup. Namun tidak sedikit yang justru mengkhianati janji itu dengan perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga perceraian.”

Renungan ini tidak hanya ditujukan pada pasangan hidup, melainkan kepada seluruh umat beriman dalam berbagai relasi sosial dan tanggung jawab hidup. Janji dalam dunia kerja, dalam pelayanan gerejawi, bahkan dalam pergaulan sehari-hari pun menjadi fokus ajakan untuk bertindak jujur.

RP. Vitalis menegaskan bahwa kejujuran adalah cermin dari integritas pribadi yang bersumber dari iman sejati. Ia mengingatkan bahwa Yesus sendiri dengan tegas berkata: “Jika ya, katakan ya. Jika tidak, katakan tidak” (Mat 5:37). Ini bukan sekadar ajaran moral, melainkan panggilan untuk hidup dalam kebenaran sebagai anak-anak Allah.

Dalam dunia modern yang semakin permisif dan penuh kompromi, kejujuran sering kali dianggap sebagai kelemahan. Ada ungkapan populer yang sinis: “Kalau jujur, ya hancur.” Namun, RP. Vitalis justru menantang umat untuk tetap teguh dan berani menjadi saksi kejujuran, walau harus menghadapi tantangan dan risiko.

“Yesus menantang kita untuk tetap jujur dan menepati seluruh janji kita, walaupun kita hidup dalam dunia yang penuh kebohongan dan manipulasi,” lanjutnya.

Renungan ini menjadi pengingat bahwa dalam terang iman Katolik, kejujuran bukan sekadar pilihan moral, tetapi merupakan wujud kesetiaan kepada Kristus sendiri, Sang Kebenaran. Dalam kehidupan komunitas dan keluarga, kejujuran menjadi fondasi yang tak tergantikan demi terciptanya perdamaian dan keadilan sejati.

Mengakhiri renungannya, RP. Vitalis mengajak umat untuk memperbaharui komitmen mereka dalam berkata dan bertindak jujur setiap hari, serta menjadi teladan di tengah masyarakat yang haus akan integritas dan kepercayaan.

“Semoga kita semua dimampukan oleh rahmat Allah untuk hidup seturut kehendak-Nya: menjadi pribadi yang jujur, setia, dan dapat dipercaya,” tutup beliau.

Renungan ini bukan hanya sebuah pesan singkat untuk hari Sabtu biasa, tetapi menjadi seruan profetis di tengah dunia yang haus akan kebenaran sejati. Sebab kejujuran, dalam terang Kristus, bukan sekadar kata, tetapi panggilan hidup. Harus jujur, karena kita adalah milik Kristus.


📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:  14 Juni 2025

About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar