Ketapang, 25 Juni 2025.Di tengah kesibukan hari-hari biasa, umat Katolik di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, kembali diajak merenungkan kedalaman hidup rohani mereka melalui sebuah renungan harian sederhana namun kuat yang disampaikan oleh RP. Vitalis Nggeal, CP.
Renungan pada hari Rabu Pekan Biasa XII, bertepatan dengan peringatan Santo Gulielmus, Abbas, serta Santa Febonia, Pengaku Iman dan Martir, menjadi pengingat nyata bahwa setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi pribadi yang menghasilkan buah-buah kebaikan dalam hidupnya. Liturgi hari ini diwarnai dengan nuansa hijau, simbol harapan dan pertumbuhan dalam iman.
RP. Vitalis mengawali refleksinya dengan mengangkat pepatah lama yang sarat makna: "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya." Pepatah ini tidak sekadar menggambarkan hubungan antara orang tua dan anak secara jasmani, melainkan juga menjadi gambaran batiniah antara Allah dan umat-Nya. “Kalau kita menyebut diri sebagai anak-anak Allah, apakah hidup kita mencerminkan karakter dan kasih Allah?” tanya beliau dalam renungannya.
Ia menegaskan, karakter sejati anak Allah ditandai oleh buah-buah kehidupan yang penuh kasih, kejujuran, kesabaran, dan pengampunan. Namun di tengah dunia yang penuh godaan dan pengaruh buruk, tidak sedikit orang yang justru menghasilkan buah yang sebaliknya: amarah, iri hati, dendam, bahkan kebohongan.
"Jika buah hidup kita masih menyakitkan sesama, patut kita bertanya: dari pohon mana sebenarnya kita tumbuh? Apakah kita masih setia pada akar ilahi yang penuh kasih, atau telah menyerap racun dari lingkungan yang menjauhkan kita dari Tuhan?" ungkap RP. Vitalis dengan nada reflektif.
Renungan ini menjadi semakin relevan bagi umat Katolik, terlebih bagi kaum muda dan para orang tua yang terus bergulat dalam tantangan zaman. Dalam keluarga Katolik, pendidikan iman sejak dini menjadi pondasi penting agar anak-anak tidak kehilangan arah ketika mereka mulai menghadapi realitas dunia luar yang tidak selalu ramah.
Lebih jauh, RP. Vitalis mengajak umat untuk menyadari bahwa menjadi pribadi yang berbuah baik tidak cukup hanya dengan niat atau doa, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan konkret setiap hari. Dari hal-hal kecil seperti berkata jujur, membantu orang lain, hingga memaafkan kesalahan sesama, semua menjadi bagian dari buah kehidupan rohani yang sehat.
Pesan ini tidak hanya menjadi renungan personal, tetapi juga undangan bagi seluruh umat untuk memperbaharui kembali relasi mereka dengan Tuhan dan sesama, dengan menghadirkan buah-buah kebaikan dalam setiap langkah kehidupan mereka.
📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa
Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 25 Juni 2025
0 comments:
Posting Komentar