Misa Mengenang Dua Tahun Berpulangnya Bapak Andi Es Gito: “Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup”
Ketapang, 30 Juni 2025.Dalam misa mengenang dua tahun berpulangnya Bapak Andi Es Gito ke pangkuan Allah Bapa di Surga, RP. Vitalis Nggeal, CP mengajak umat Lingkungan Santo Gabriel Possenti merenungkan sabda Yesus dalam Injil Yohanes 14:6 “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup: tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”Ia juga menegaskan bahwa almarhum Bapak Andi Es Gito telah meninggal dalam iman Katolik. Romo mengajak umat untuk semakin memperkokoh iman mereka sebagai murid Kristus orang boleh meninggal dalam damai sebagai pengikut Kristus yang sejati.Perayaan ekaristi dilaksanakan pada Senin, 30 Juni 2025, pukul 18.30 WIB bertempat di rumah Ibu Yupita Pita, Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sukaharja, Gang Keranji.
Dalam misa tersebut, Bapak Florentius Dwi Hartanto, S.Kom bertugas membacakan bacaan Kitab Suci dan memimpin doa makan, sedangkan lagu-lagu liturgi dilayani oleh Bapak Hendrikus Hendri, S.S.
Turut hadir dalam misa arwah ini Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Santo Agustinus, Bapak Jeno Leo, serta para umat Lingkungan Santo Gabriel Possenti yang dengan penuh kasih mendukung keluarga almarhum dalam doa.
Pihak keluarga menyampaikan terima kasih di Wakili oleh Bapak.Nilus Kasmi,A.Md, yang mendalam atas kehadiran, dukungan, dan doa dari Romo, Bapak, Ibu, serta seluruh umat yang hadir dalam perayaan misa tersebut. Kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberkati dan meneguhkan iman setiap orang yang merindukan keselamatan kekal di Surga.
Romo Vitalis membuka homilinya dengan sapaan hangat, “Selamat malam Bapak, Ibu, saudara-saudari dan adik-adik terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.” Ia menekankan bahwa perayaan misa arwah bukan hanya mengenang almarhum, tetapi juga menjadi kesempatan bagi setiap umat untuk merenungkan perjalanan iman mereka di hadapan Tuhan.
“Apa makna ‘Akulah Jalan’?” tanya Romo kepada umat yang hadir. Menurutnya, Yesus menegaskan bahwa tidak ada keselamatan lain selain melalui Dia. Dunia kerap menawarkan banyak jalan menuju kebahagiaan, kesuksesan, dan keselamatan. Namun Romo mengingatkan bahwa keselamatan sejati hanya ada pada Yesus Kristus, bukan pada kekayaan, kedudukan, kehormatan, atau kekuatan manusia.
“Keselamatan hanya melalui Yesus, tidak banyak jalan seperti kata pepatah ‘banyak jalan menuju Roma’. Dalam iman kita, hanya ada satu jalan menuju Bapa, yaitu Yesus sendiri. Percayalah, kita menerima Kristus sebagai keselamatan hidup kita,” ungkapnya dengan nada penuh peneguhan.
Melanjutkan bagian Injil, Romo menekankan kata “Akulah Kebenaran.” Menurutnya, kebenaran dunia sering bersifat relatif, bergantung pada kepentingan, kekuasaan, atau opini. Namun Yesus menegaskan bahwa Dialah kebenaran itu sendiri.
“Tidak ada kebenaran selain melalui Yesus. Semua kebenaran sudah ditutup dan dikukuhkan oleh-Nya. Tidak ada kebenaran alternatif atau cadangan. Kebenaran Yesus adalah kekal, mutlak, dan menyelamatkan. Apapun yang kita lihat dan dengar di dunia, ujilah dengan kebenaran Kristus,” tegas Romo Vitalis kepada umat.
Bagian terakhir dari sabda Yesus, yakni “Akulah Hidup”, juga dijelaskan secara mendalam oleh Romo Vitalis. Ia mengajak umat melihat bahwa hidup yang ditawarkan Yesus bukanlah sekadar panjang umur, sehat, dan berkecukupan, melainkan hidup yang utuh dalam kasih, pengorbanan, pengampunan, dan kesetiaan kepada Bapa.
“Hidup seperti apa yang mau ditampilkan oleh tokoh-tokoh dunia? Semua sudah Yesus tampilkan. Semua sudah utuh, semua sudah dijalankan oleh Tuhan Yesus. Dia telah menunjukkan bagaimana menghadapi penderitaan, kesusahan, penghinaan, bahkan penyaliban. Namun Dia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan mengasihi sampai akhir,” tutur Romo.
Ia menegaskan, jika seseorang ingin mengalami Surga dan keselamatan kekal, maka ia harus mengikuti jalan, kebenaran, dan hidup yang telah diajarkan oleh Kristus. Inilah yang disebut sebagai jalan kekudusan dan kesetiaan iman.
Dalam homilinya, Romo Vitalis menyinggung kehidupan almarhum Bapak Andi Esgito yang meninggal sebagai seorang Katolik. “Ini adalah bagian hidup Pak Andi Es Gito. Meninggal sebagai orang Katolik. Pertanyaannya, apakah kita juga sudah menerima Yesus sebagai jalan kita? Apakah kita hidup dalam kebenaran-Nya dan menjalani hidup yang Dia ajarkan?”
Romo menutup homili dengan ajakan untuk memperkokoh iman Katolik setiap umat agar kelak mereka juga meninggal dalam damai bersama Kristus:
“Mari kita perkokoh iman kita sebagai orang Katolik dan meninggal sebagai orang Katolik. Amin.”
Dengan demikian, misa arwah dua tahun mengenang Bapak Andi Es Gito tidak hanya menjadi doa bagi almarhum, tetapi juga menjadi refleksi iman bagi umat yang hadir, agar mereka semakin setia mengikuti jalan, kebenaran, dan hidup yang ditunjukkan oleh Kristus Sang Juru Selamat.
📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa
Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 30 Juni 2025

.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
0 comments:
Posting Komentar