Pesan Rohani yang Menyapa Jiwa: Status WhatsApp Ibu Helena Novi Rahmawati.Menjadi Cermin Perjalanan Iman


Foto Ibu.Helena Novi Rahmawati bersama Anak Bungsu dan Suami Bapak.Alponsius

Pesan Rohani Sederhana yang Menggetarkan Jiwa: Sebuah Ungkapan Damai dari Umat Lingkungan Santo Yosef

Ketapang, 14 Juni 2025  .Di tengah kesibukan pagi, tepat pukul 07.22 WIB, muncul seberkas cahaya kecil yang menyentuh hati banyak orang melalui sebuah status WhatsApp. Ibu Helena Novi Rahmawati, umat dari Lingkungan Santo Yosef, Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, membagikan sepenggal pesan yang tampak sederhana, namun sarat makna rohani yang dalam.

Pesan itu berbunyi:

"Belajar untuk berkata 'MAAF' tanpa ada imbuhan 'Tapi aku ....'

Permintaan maaf yang tulus bukan lagi berpusat pada ego sendiri namun berpusat untuk

berdamai dengan orang lain."

 status WhatsApp  Ibu Helena Novi Rahmawati
Dalam suasana kehidupan yang kerap kali diwarnai kesalahpahaman, keegoisan, dan konflik kecil antar pribadi, pesan ini menjadi semacam undangan sunyi untuk merenung. Ucapan maaf sering kali dibalut dengan pembelaan dirimembuka luka tanpa benar-benar menutupnya dengan pengampunan sejati. Namun, melalui ungkapan rohani yang ringkas ini, Ibu Helena mengingatkan kita semua tentang pentingnya keikhlasan dalam permohonan maaf.

Makna Rohani: Memaafkan dan Berdamai

Sebagai umat Katolik, kita diajak untuk menghidupi ajaran Kristus yang senantiasa menyerukan rekonsiliasi, kasih, dan pengampunan. Dalam Injil Matius 5:24, Yesus mengajarkan:

“Tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu.”

Pesan Ibu Helena senada dengan panggilan itubahwa memohon maaf sejati bukanlah tindakan mempertahankan pembenaran diri, tetapi keberanian untuk melepaskan ego, membuka hati, dan sungguh-sungguh ingin memulihkan relasi.

Kesaksian Iman dalam Kehidupan Sehari-hari

Apa yang dilakukan Ibu Helena menjadi salah satu bentuk kesaksian iman sederhana namun penuh kuasa. Di era digital ini, ketika ruang media sosial dipenuhi berbagai opini, kontroversi, dan narasi saling menyalahkan, hadirnya pesan-pesan rohani seperti ini menjadi oase yang menyegarkan batin umat.

Tanpa perlu mimbar, tanpa perlu panggung, umat biasa pun dapat menjadi pewarta kasih melalui tindakan kecil dan kata-kata yang ditabur dengan tulus.

Akhir Kata: Memulai Hari dengan Hati yang Ringan

Pesan ini seolah mengajak kita untuk memulai hari dengan hati yang ringantanpa dendam, tanpa gengsi, dan tanpa beban emosi yang tak terselesaikan. Kita semua diajak untuk belajar berkata "Maaf" tanpa "tapi", karena dalam keheningan hati yang tulus, Tuhan bersemayam dan menumbuhkan damai.

Semoga pesan rohani ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa rekonsiliasi bukanlah kelemahan, tetapi kekuatan cinta yang membebaskan. Dan dari jiwa-jiwa sederhana seperti Ibu Helena, Tuhan terus berkarya.


📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:  14 Juni 2025

About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar