Ketapang, 21 September 2025 .Paroki Santo Agustinus Paya Kumang kembali mengadakan Misa Sabtu sore XVI dengan warna liturgi hijau pada Sabtu, 20 September 2025. Misa kali ini dipimpin oleh R.P. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP, yang juga menyampaikan homili dengan tema utama “Hidup Setia dalam Hal Kecil dan Besar.”
Perayaan Ekaristi ini berlangsung khidmat dan penuh kesungguhan umat, diiringi berbagai peran liturgi yang teratur dan rapi. Dirigen Misa dijalankan oleh Ibu Wiliana, sementara lektor dipercayakan kepada Ibu Idha Srilestari. Pemazmur, Ibu Fransiska Romana Sri Wijati, dengan indah memimpin nyanyian umat yang mendukung kekhidmatan perayaan. Koor Lingkungan KKY turut memperkaya suasana dengan lantunan suara yang harmonis, didukung permainan organ oleh Cintia.
Homili yang Mencerahkan
Dalam homilinya, R.P. Oscar menekankan pesan dari bacaan pertama dan Injil hari itu. Bacaan pertama dari Nabi Amos mengecam orang-orang yang curang dalam mengelola kekayaan dan kepercayaan. “Jika kita menyalahgunakan kepercayaan, sama seperti bendahara yang tidak jujur,” kata R.P. Oscar, “maka kita telah membiarkan diri diperbudak oleh uang dan kekayaan, yang seharusnya menjadi sarana, bukan penguasa hati kita.”
Bacaan Injil dari Lukas 16:1-13 menghadirkan perumpamaan tentang seorang bendahara yang tidak jujur namun cerdik. Bendahara ini menghadapi risiko pemecatan karena menyalahgunakan harta tuannya. Dalam kecerdikannya, ia mendekati orang-orang yang berhutang agar tetap memiliki teman dan relasi ketika tidak lagi bekerja.
“Sekilas, perumpamaan ini bisa membingungkan,” jelas R.P. Oscar. “Mengapa Yesus memuji kelicikan seorang bendahara yang tidak jujur? Inti dari pengajaran Yesus bukanlah ketidakjujuran, melainkan kebijaksanaan dan kecerdikan dalam menggunakan segala sesuatu yang dipercayakan Allah kepada kita.”
Harta Duniawi Bukan Segalanya
Yesus menegaskan dalam Injil, “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon” (Luk 16:13). R.P. Oscar menekankan bahwa harta duniawi bersifat sementara. Uang, jabatan, dan kekuasaan tidak boleh menguasai hidup manusia. Hanya Allah yang menjadi satu-satunya Tuhan yang patut diikuti dan disembah.
“Harta duniawi bisa habis, jabatan bisa hilang, kekuasaan bisa runtuh, tetapi hidup yang dijalani setia kepada Allah akan menghasilkan harta kekal di surga,” tegasnya. Ia mengingatkan umat untuk menempatkan Allah dalam posisi utama dalam kehidupan dan menggunakan harta yang dimiliki untuk kebaikan dan pelayanan kepada sesama.
Setia dalam Hal Kecil, Baru Dipercaya Hal Besar
Dalam homilinya, R.P. Oscar mengutip, “Barangsiapa setia dalam perkara kecil, ia setia juga dalam perkara besar” (Luk 16:10). Ia menjelaskan bahwa kesetiaan dalam hal kecil menjadi dasar bagi Allah untuk mempercayakan hal besar kepada manusia. Hal kecil ini bisa berupa kejujuran sehari-hari, ketekunan dalam doa, kesetiaan dalam pekerjaan, dan perhatian kepada sesama.
Ia memberikan contoh konkret bagi umat: tetap berdoa meski hanya lima menit sehari, setia hadir dalam Misa mingguan, dan mengasihi keluarga meski kadang lelah atau sibuk. Kesetiaan pada hal kecil inilah yang membentuk pribadi menjadi dapat dipercaya Allah.
Bijaksana Mengelola Waktu, Talenta, dan Harta
R.P. Oscar menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam mengelola apa yang dipercayakan Allah kepada manusia:
-
Waktu: Jangan sia-siakan hanya untuk hal duniawi, tetapi gunakan juga untuk doa, pelayanan, dan karya kasih.
-
Talenta: Gunakan kemampuan untuk membangun sesama, bukan hanya mencari keuntungan pribadi.
-
Harta: Gunakan untuk kebutuhan sendiri sekaligus berbagi kepada yang membutuhkan dan mendukung karya Gereja.
Ia menegaskan bahwa bendahara dalam perumpamaan itu memang licik, tetapi memiliki kecerdikan yang patut dijadikan contoh dalam hal bijak memanfaatkan kesempatan dan sumber daya.
Mengabdi kepada Allah, Bukan Mamon
Pesan terakhir homili menekankan bahwa manusia tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Pilihan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari menentukan apakah seseorang mengabdi kepada Allah atau mamon. Pilihan ini terlihat dalam tindakan: berdoa atau sibuk bekerja, berbagi atau menumpuk kekayaan, setia pada nilai Kristus atau kompromi demi keuntungan pribadi.
“Harta duniawi hanyalah sarana, bukan tujuan,” pungkas R.P. Oscar. “Kesetiaan dalam hal kecil akan membawa kita pada kepercayaan untuk hal besar. Mari bijaksana, setia, dan memilih Allah sebagai satu-satunya Tuan hidup kita.”
Suasana Misa yang Khidmat
Selama Misa berlangsung, umat terlihat mengikuti seluruh rangkaian ibadah dengan penuh perhatian. Nyanyian koor yang dipimpin Lingkungan KKY menambah kekhidmatan perayaan. Organ Cintia yang dimainkan secara merdu mendukung keseluruhan liturgi, menciptakan suasana khidmat dan mendalam. Lektor yang membacakan bacaan, Ibu Idha Srilestari, menyampaikan firman Tuhan dengan penuh penekanan dan jelas sehingga umat dapat menangkap pesan rohani dengan baik.
Pemazmur Ibu Fransiska Romana Sri Wijati memimpin umat dalam bernyanyi, menghidupkan ibadah dengan suara yang merdu dan penuh semangat. Dirigen Ibu Wiliana berhasil mengatur keseluruhan musik sehingga harmoni suara koor dan nyanyian umat berjalan sempurna. Semua elemen liturgi ini mendukung umat untuk lebih mudah merenungkan pesan homili yang disampaikan.
Refleksi Hidup bagi Umat
Homili R.P. Oscar mendorong umat untuk merefleksikan hidup mereka sehari-hari. Bagaimana kita menggunakan waktu, talenta, dan harta yang dipercayakan Allah? Apakah kita setia dalam hal kecil seperti berdoa, hadir dalam Misa, dan mengasihi keluarga, ataukah kita terjebak oleh godaan duniawi yang bersifat sementara?
Ia juga mengingatkan bahwa kesetiaan dalam hal-hal kecil membentuk fondasi bagi tanggung jawab yang lebih besar dalam pelayanan. Sebagaimana bendahara yang licik namun cerdik, umat diajak untuk bijaksana dalam mengelola semua yang dipercayakan kepada mereka, bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk membangun hubungan dengan sesama dan memuliakan Allah.
Hidup Berdasarkan Kasih dan Integritas
Pesan utama Misa Sabtu sore ini menekankan pentingnya hidup setia, jujur, dan bijaksana. Kasih kepada Allah dan sesama menjadi dasar bagi setiap tindakan. Umat diingatkan bahwa harta duniawi hanyalah alat untuk membangun persahabatan sejati, mendukung karya kasih, dan berderma demi kemuliaan Tuhan.
Yesus mengajarkan bahwa kesetiaan, ketulusan, dan bijaksana dalam hal kecil akan membawa kita pada kepercayaan untuk hal besar. Dengan menempatkan Allah sebagai pusat hidup, manusia akan mampu menggunakan harta duniawi untuk kebaikan, bukan untuk menumpuk kekayaan demi diri sendiri.
Kesimpulan
Misa Sabtu sore XVI Paroki Santo Agustinus Paya Kumang ini menghadirkan pesan yang sangat relevan bagi kehidupan umat sehari-hari. Melalui homili R.P. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP, umat diajak untuk merenungkan penggunaan harta, waktu, dan talenta mereka dengan bijaksana. Pesan untuk hidup setia dalam hal kecil dan besar menjadi inti dari pengajaran Injil hari ini.
Dengan liturgi yang khidmat, musik yang harmonis, dan keterlibatan umat yang penuh kesadaran, Misa ini tidak hanya menjadi perayaan rutin, tetapi juga sarana refleksi rohani yang mendalam. Pesan Yesus tentang harta duniawi, kesetiaan, dan pengabdian kepada Allah menjadi pengingat penting bagi seluruh umat untuk memilih Allah sebagai satu-satunya Tuan hidup mereka dan menggunakan segala sesuatu yang dipercayakan-Nya untuk kemuliaan Tuhan dan pelayanan kepada sesama.
Melalui Misa ini, umat Paroki Santo Agustinus Paya Kumang diharapkan dapat membawa pulang inspirasi dan komitmen baru untuk lebih setia, bijaksana, dan hidup dalam kasih, baik dalam hal kecil maupun besar. Hidup yang setia dan cerdas dalam mengelola harta, waktu, dan talenta menjadi teladan yang nyata bagi kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Tuhan.
📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa
Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 21 September 2025
0 comments:
Posting Komentar