Iman yang Mengakar: Ramah Tamah 106 Krismawan-Krismawati dan 8 Prodiakon Baru Paroki Santo Agustinus Paya Kumang Bersama Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi di Gedung Jerun Stoop CP

 

Foto Bapa Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi 

Iman yang Mengakar: Ramah Tamah 106 Krismawan-Krismawati dan 8 Prodiakon Baru.
 Paroki Santo Agustinus Paya Kumang Bersama Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi 
di Gedung Jerun Stoop CP

Ketapang, 22 September 2025.Suasana penuh sukacita iman mewarnai acara Ramah Tamah 106 Krismawan-Krismawati dan 8 Prodiakon Baru Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, yang digelar pada Minggu, 21 September 2025, bertempat di Gedung Jerun Stoop, CP. Acara yang dimulai pukul 10.20 WIB hingga selesai ini menjadi perayaan iman yang istimewa. Kehadiran para Krismawan-Krismawati, Prodiakon baru, orang tua, pengajar, Dewan Pastoral Paroki (DPP), umat, para imam, serta Bapa Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi menjadikannya momentum bersejarah dan penuh makna.

Dipandu dengan piawai oleh Bapak Dedy Candra, acara berjalan dengan tertib, meriah, namun tetap sarat nuansa rohani.








































































Doa Pembuka: Menyatukan Hati dalam Syukur

Acara diawali dengan Doa Pembuka yang dipimpin oleh Bapak Hendrikus Hendri, S.S., Ketua Bidang Pewartaan DPP sekaligus pengajar Krisma. Doa syukur dipanjatkan atas rahmat Tuhan yang telah dicurahkan melalui sakramen Krisma bagi 106 remaja dan peneguhan iman bagi 8 Prodiakon baru yang dipanggil melayani altar.

Suasana Gedung Jerun Stoop hening ketika doa bergema. Para Krismawan-Krismawati duduk berbaris rapi, sementara para Prodiakon baru berdiri dengan wajah teduh penuh harapan. Doa itu tidak hanya menjadi pembuka, melainkan pengingat akan misi baru: menjadi saksi Kristus di tengah umat.

Sambutan Pengajar: Terima Kasih dan Kerendahan Hati

Dalam sambutannya, Bapak Hendrikus Hendri, S.S. menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada semua pihak. Ia menegaskan betapa besar peran orang tua yang mempercayakan anak-anak mereka untuk dipersiapkan menerima sakramen Krisma.

Hari ini kita patut bersyukur, karena ada 106 anak muda dari paroki ini yang diteguhkan dalam iman. Mereka bukan hanya harapan orang tua, tetapi juga harapan gereja. Bersama mereka, kita juga bersyukur atas 8 Prodiakon baru yang siap melayani altar Tuhan. Inilah tanda nyata bahwa Roh Kudus terus bekerja di tengah umat,” ucapnya.

Tak lupa, ia menyampaikan terima kasih kepada Bapa Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi, Pastor Kepala RP. Vitalis Nggeal, CP., Pastor Vikaris RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP., serta DPP Paroki yang mendukung penuh proses persiapan.

Dengan rendah hati, ia menambahkan permohonan maaf jika selama masa pembinaan ada kekeliruan. “Saya bersama Pak Ignasius Rinso Tigor, S.S. telah berusaha maksimal. Namun bila ada kata atau tindakan yang menyinggung hati para Krismawan-Krismawati, kami mohon maaf. Semoga itu semua menjadi berkat yang mempersatukan kita dalam Kristus,” katanya.

Sambutan Ketua Panitia: Kebersamaan yang Menguatkan

Pak Khiong, selaku Ketua Panitia, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ramah tamah ini adalah buah kerja sama umat.

Kami hanya pelayan kecil. Kepercayaan ini dapat dijalankan karena dukungan seluruh umat. Kehadiran 106 Krismawan-Krismawati, 8 Prodiakon baru, orang tua, serta umat paroki adalah bukti nyata persaudaraan dalam Kristus,” ujarnya.

Ia mengapresiasi gotong royong umat yang telah bahu-membahu, dari persiapan gedung, konsumsi, dekorasi, hingga doa yang dipanjatkan demi kelancaran acara.

Sambutan Pastor Kepala: Gereja Harus Tumbuh dengan Talenta Umat

Dalam sambutannya, Pastor Kepala RP. Vitalis Nggeal, CP. memberikan wejangan yang meneguhkan. Beliau menekankan bahwa tugas pengembangan gereja adalah tanggung jawab bersama.

Gereja harus tumbuh. Pertumbuhan itu lahir dari keterlibatan semua umat. Para Krismawan-Krismawati jangan sembunyi setelah menerima sakramen. Harus aktif di lingkungan gereja, baik dalam doa, pelayanan, maupun kegiatan kategorial. Demikian pula 8 Prodiakon baru, kalian dipanggil bukan untuk dihormati, tetapi untuk melayani dengan rendah hati. Tuhan sudah memberi talenta, gunakanlah untuk melayani-Nya,” tegas Pastor Vitalis.

Pesan ini menggema di hati umat, mengingatkan bahwa pelayanan bukanlah beban, melainkan kesempatan mulia untuk berkarya dalam kerajaan Allah.

Sambutan Bapa Uskup: Jangan Jadi Umat BMW

Puncak acara adalah sambutan dari Bapa Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi. Dengan gaya khasnya yang sederhana namun penuh kedalaman, beliau menyampaikan pesan yang mengena.

Saya bangga melihat 106 anak muda menerima Krisma dan 8 Prodiakon baru yang siap melayani. Namun ingatlah, menjadi umat Katolik jangan seperti BMW. B = hanya datang saat Baptis, M = hanya saat Menikah, W = hanya saat Wafat. Iman sejati adalah iman yang tumbuh, hidup, dan mengakar dalam keseharian. Bukan sekadar seremoni, melainkan sikap hidup,” tegas Bapa Uskup.

Beliau menambahkan bahwa sakramen Krisma adalah pengutusan untuk menjadi saksi Kristus, sedangkan Prodiakon dipanggil untuk melayani tubuh Kristus di altar. Keduanya adalah panggilan yang tidak boleh dipandang ringan.

Imanmu harus nyata. Di rumah, di sekolah, di tempat kerja, dan di lingkungan masyarakat, jadilah tanda kasih Kristus. Gereja berharap banyak dari kalian semua,” tutupnya.

Doa Makan dan Jamuan Kasih

Setelah sambutan penuh makna itu, acara dilanjutkan dengan Doa Makan yang dipimpin oleh Pastor Vikaris, RP. FX. Oscar Aris Sudarmadi, CP. Doa ini menjadi ungkapan syukur atas rezeki yang disediakan Tuhan.

Hidangan sederhana namun penuh kasih disajikan. Para Krismawan-Krismawati, Prodiakon baru, orang tua, imam, DPP, dan umat duduk bersama menikmati santapan. Suasana persaudaraan semakin terasa. Tidak ada sekat, semua larut dalam sukacita iman.

Doa Penutup dan Berkat Uskup: Menguatkan Perjalanan Iman

Menjelang akhir acara, Doa Penutup dipimpin oleh Ignasius Rinso Tigor, S.S. Doa ini menjadi ungkapan syukur atas kelancaran acara sekaligus memohon agar para Krismawan-Krismawati dan Prodiakon baru tetap setia dalam pelayanan.

Acara ditutup dengan Berkat Apostolik dari Bapa Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi. Dengan tangan terangkat, beliau memberkati seluruh umat yang hadir, seakan meneguhkan kembali panggilan mereka untuk hidup dalam iman yang teguh.

Makna Kehadiran 106 Krismawan-Krismawati dan 8 Prodiakon Baru

Acara ramah tamah ini memiliki makna mendalam. Kehadiran 106 Krismawan-Krismawati adalah tanda bahwa generasi muda Katolik di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang sedang bertumbuh dan siap ambil bagian dalam karya gereja. Sementara itu, 8 Prodiakon baru menjadi bukti nyata bahwa panggilan pelayanan terus hidup di tengah umat.

Keterlibatan umat yang hadir dalam jumlah besar memperlihatkan dukungan yang kuat. Gedung Jerun Stoop dipenuhi tawa, doa, nyanyian, dan semangat kebersamaan. Semua bersatu dalam kasih Kristus, menjadikan acara ini bukan hanya perayaan, melainkan juga persekutuan iman.

Penutup: Iman yang Hidup, Tumbuh, dan Berbuah

Ramah tamah ini meninggalkan kesan mendalam. Para Krismawan-Krismawati pulang dengan hati yang dikuatkan, para Prodiakon baru dengan semangat pelayanan yang menyala, orang tua dengan rasa syukur, dan umat dengan harapan akan masa depan gereja yang cerah.

Seperti yang ditegaskan Bapa Uskup, iman sejati bukan hanya hadir saat Baptis, Menikah, atau Wafat, melainkan iman yang tumbuh, hidup, dan berakar dalam keseharian. Pesan ini menjadi bekal berharga bagi seluruh umat untuk terus berproses dalam kasih Kristus.

Dengan demikian, acara ramah tamah ini bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan baru bagi para Krismawan-Krismawati, Prodiakon, dan umat untuk semakin aktif, terlibat, dan melayani. Gereja Santo Agustinus Paya Kumang pun terus melangkah maju, menjadi gereja yang hidup, bertumbuh, dan berbuah di tengah Keuskupan Ketapang.

📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:   22  September  2025

About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar