Misa Pelajar SMP, SMA, dan SMK Negeri di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Sebuah Perayaan Iman Bersama
Ketapang, 26 September 2025.Suasana penuh kekhusyukan dan kebersamaan mewarnai pelaksanaan Misa Pelajar yang digelar di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, pada Jumat, 26 September 2025. Perayaan Ekaristi ini dimulai tepat pukul 11.15 WIB, dipimpin oleh RP. Vitalis Nggeal, CP. Hari tersebut bertepatan dengan Hari Jumat Biasa Pekan XXV, sekaligus perayaan fakultatif Santo Kosmas dan Damianus, martir, serta Santo Siprianus dan Yustina, martir. Liturgi dirayakan dengan warna hijau sebagai lambang harapan dan pertumbuhan iman.
Kegiatan rohani ini melibatkan siswa-siswi SMP, SMA, dan SMK Negeri di wilayah Keuskupan Ketapang. Misa berlangsung dengan tertib, diiringi partisipasi aktif para pelajar yang mengambil bagian dalam pelayanan liturgi. Koor dipercayakan kepada siswa-siswi SMKN 2 Ketapang, dengan dirigen Saudari Alicia Tieh yang memimpin paduan suara penuh semangat, serta iringan musik organis oleh Saudari Margareta Nina. Bagian bacaan liturgi dibawakan oleh lektor Saudari Brigita Dianing Pratiwi yang menyampaikan Sabda Allah dengan penuh penghayatan.
Liturgi yang Hidup dalam Keterlibatan Pelajar
Sejak awal perayaan, suasana gereja dipenuhi semangat muda yang memancarkan sukacita iman. Lagu-lagu pembuka dibawakan dengan penuh penghayatan oleh koor pelajar SMKN 2 Ketapang, menghadirkan nuansa liturgi yang hidup dan dinamis. Dirigen Alicia Tieh tampil tegas namun lembut dalam mengarahkan paduan suara, sementara Margareta Nina mengiringi dengan permainan organ yang menyatu indah dengan lantunan doa umat.
Bacaan Kitab Suci yang dibawakan Brigita Dianing Pratiwi menambah kedalaman perayaan. Dengan suara lantang dan penuh penekanan, Brigita tidak hanya membaca teks suci, tetapi menghadirkan makna yang menegaskan bahwa Sabda Allah sungguh hidup dalam hati setiap umat, khususnya para pelajar yang hadir.
Homili: Mengapa Pengenalan Akan Yesus Itu Penting?
Pertanyaan ini, kata RP. Vitalis, bukan sekadar ditujukan kepada Petrus dua ribu tahun lalu, melainkan juga kepada setiap umat beriman pada masa kini. Bagi RP. Vitalis, pengenalan yang benar akan Yesus melahirkan pengajaran yang benar, serta iman yang teguh.
“Apabila kita tidak mengenal Yesus dengan benar, kehidupan kita akan kacau. Namun, bila kita mengenal-Nya secara benar, kita akan memiliki tujuan hidup yang jelas, pengajaran yang benar, dan iman yang benar,” tegasnya.
Ia menjelaskan, jawaban Petrus – “Engkaulah Kristus dari Allah” – menjadi dasar iman Gereja. Kata “Kristus” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Yang diurapi”, sama dengan istilah “Mesias” dalam bahasa Ibrani. Dalam tradisi Perjanjian Lama, pengurapan hanya diberikan kepada seorang raja, nabi, atau imam. Dengan demikian, Yesus hadir sekaligus sebagai Imam, Nabi, dan Raja.
RP. Vitalis menegaskan bahwa Yesus memimpin dengan kewibawaan sebagai Raja, mewartakan Injil sebagai Nabi, dan mempersembahkan diri sebagai Imam. Maka, setiap umat yang hadir di gereja sesungguhnya datang untuk merayakan Yesus sebagai Imam, Nabi, dan Raja.
Pesan Pastoral Bagi Pelajar: Menjadi Katolik yang Gembira dan Setia
Dalam homili yang menyentuh kehidupan pelajar, RP. Vitalis memberikan ajakan konkret:
-
Belajar dengan tekun dan setiaIa menyinggung keseharian pelajar yang sering berhadapan dengan pelajaran sulit seperti Matematika. Bagi yang merasa tidak mampu, RP. Vitalis mengajak untuk tidak menyerah, melainkan berusaha belajar bersama teman atau bekerja dalam kelompok.
-
Pacaran yang sehat dan menjauhi narkobaRP. Vitalis mengingatkan pentingnya menjaga diri dari pergaulan yang menjerumuskan, terutama narkoba. Ia mendorong pelajar untuk menjalin relasi sehat yang membangun, bukan merusak.
-
Menjadi anak Katolik yang setia dan sopan santunSebagai generasi muda, para pelajar diajak untuk tetap menjaga nilai kesetiaan pada iman Katolik, serta menumbuhkan sikap sopan santun dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Bacaan Injil dan Refleksi: Pertanyaan yang Mengguncang Iman
Namun Yesus melarang mereka menceritakan hal itu kepada siapa pun, lalu menubuatkan penderitaan-Nya. Ia akan ditolak, dibunuh, dan pada hari ketiga bangkit.
1. Pertanyaan Pribadi untuk Setiap Orang
Pertanyaan Yesus bukan hanya untuk para murid, melainkan juga bagi kita semua hari ini. Siapa Yesus bagi kita pribadi? Bagi sebagian orang, Yesus hanyalah tokoh sejarah atau guru moral. Tetapi bagi iman Katolik, Ia adalah Mesias, Putra Allah yang hidup.
2. Dari Pengetahuan Menuju Relasi
Jawaban Petrus menunjukkan pengenalan yang benar, tetapi perjalanan imannya masih panjang. Ia tetap jatuh dalam kelemahan, bahkan menyangkal Yesus. Hal ini menegaskan bahwa iman bukan sekadar pengetahuan, melainkan relasi hidup dengan Kristus.
3. Mesias yang Menderita
Yesus tidak berbicara tentang kejayaan duniawi, melainkan penderitaan. Murid-murid dikejutkan karena harapan mereka tentang Mesias sebagai raja perkasa tidak sesuai kenyataan. Jalan keselamatan adalah jalan salib, dan jalan itulah yang juga harus ditempuh oleh setiap pengikut Kristus.
Doa Penutup
Perayaan ditutup dengan doa sederhana namun penuh makna:
“Tuhan Yesus, Engkau bertanya kepadaku: ‘Siapakah Aku ini?’ Aku ingin menjawab seperti Petrus: ‘Engkau adalah Mesias, Putra Allah.’ Namun aku sadar betapa sering aku jatuh dalam kelemahan. Kuatkanlah imanku agar aku bukan hanya mengenal-Mu lewat kata-kata, tetapi sungguh mengasihi-Mu dan mengikuti jalan salib-Mu. Amin.”
Suasana Perayaan di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Misa yang digelar di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang memperlihatkan wajah Gereja yang hidup. Gereja penuh oleh umat, didominasi pelajar berseragam rapi yang duduk teratur. Partisipasi aktif para pelajar terlihat jelas, mulai dari koor, lektor, hingga tata laksana liturgi.
Bangunan gereja yang anggun dan kokoh menjadi saksi perjumpaan iman generasi muda Katolik pada hari itu. Loncenɡ gereja dibunyikan tanda Misa dimulai, dan seluruh pelajar masuk dalam doa khidmat. Saat komuni kudus, barisan pelajar maju dengan tertib, menerima tubuh Kristus dengan hati yang penuh syukur.
Misa ditutup dengan doa berkat dari RP. Vitalis Nggeal, CP. Umat meninggalkan gereja dengan wajah gembira, diiringi lantunan lagu penutup yang penuh semangat dari koor SMKN 2 Ketapang.
Signifikansi Pastoral
Misa pelajar ini tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, melainkan momentum penting bagi penguatan iman. Ada tiga signifikansi utama dari perayaan ini:
-
Penguatan Identitas Iman PelajarKehadiran siswa-siswi dari berbagai sekolah negeri menunjukkan bahwa iman Katolik tetap tumbuh dan berkembang, meskipun mereka berada dalam lingkungan pendidikan yang beragam.
-
Perayaan PersatuanMisa ini menyatukan pelajar dari berbagai tingkatan, SMP, SMA, dan SMK, untuk berdoa bersama. Kebersamaan ini membangun rasa solidaritas di antara sesama pelajar Katolik.
-
Pembinaan Karakter KristianiMelalui pesan homili, pelajar diingatkan untuk menjaga iman, belajar dengan setia, menjauhi narkoba, serta membangun relasi yang sehat. Semua ini sejalan dengan misi Gereja dalam mendampingi generasi muda.
Penutup
Perayaan Misa Pelajar di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang pada 26 September 2025 menjadi saksi nyata iman generasi muda Katolik di Keuskupan Ketapang. Dipimpin oleh RP. Vitalis Nggeal, CP., perayaan ini tidak hanya menghadirkan suasana liturgi yang khidmat, tetapi juga meneguhkan pesan iman: pengenalan yang benar akan Yesus Kristus menjadi dasar bagi hidup yang setia, gembira, dan penuh harapan.
📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa
Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 26 September 2025
0 comments:
Posting Komentar