MISA TAHBISAN DIAKON DI PAROKI SANTO AGUSTINUS KEUSKUPAN KETAPANG
Ketapang, 20 Maret 2025 – Umat Katolik Keuskupan Ketapang bersukacita atas terselenggaranya Misa Tahbisan Diakon yang berlangsung pada Rabu, 19 Maret 2025, di Gereja Katolik Paroki Santo Agustinus, Keuskupan Ketapang. Misa ini dipimpin oleh Bapa Uskup Keuskupan Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi, dan menandai tahbisan empat frater menjadi diakon, yakni Frater Gabriel Bala, Frater Petrus Riyant, Frater Sirus Yulianus Mbusa, dan Frater Paulus Budi Sulistiyo.
Hadir Juga dalam Perayaan Tabisan Diakon
Dalam perayaan tahbisan diakon yang penuh sukacita ini, hadir pula berbagai tokoh penting yang turut memberikan dukungan dan doa bagi para diakon yang baru ditahbiskan. Mewakili Bupati Ketapang, hadir Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Bapak Apsalon, SE., M.AP.
Selain itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ketapang, Ibu Lucia Dewi Nurjana Alexander Wilyo, ST., M.T., juga hadir dalam kesempatan ini,
Untuk mengawali rangkaian sambutan, Ketua Panitia Pelaksana Tabisan, Bapak Andreas Didik Eko Purwantoro, S.Pd., diberikan kesempatan untuk menyampaikan laporan serta ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.
Misa tahbisan ini diawali dengan pembacaan kurikulum vitae keempat frater yang akan ditahbiskan. Berikut ringkasan perjalanan panggilan mereka:
- Lahir di Lembah Hijau, 9 Desember 1994.
- Asal Paroki: Kanak-kanak Yesus Marau, Keuskupan Ketapang.
- Pendidikan terakhir: S2 di STT Pastor Bonus Pontianak (2022-2024).
- Moto Tabisan: "Ini aku, utuslah aku." (Yesaya 6:8)
- Lahir di Lamboi, 11 Mei 1997.
- Asal Paroki: Santa Maria Asupa Tanjung, Keuskupan Ketapang.
- Pendidikan terakhir: S2 Teologi di Institut Yohanes Maria Vieni Surabaya (2022-2024).
- Moto Tabisan: "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33)
- Lahir di Kembera, 29 Juli 1996.
- Asal Paroki: Santo Mikael Simpang 2, Keuskupan Ketapang.
- Pendidikan terakhir: S2 Teologi di Institut Yohanes Maria Vieni Surabaya (2022-2024).
- Moto Tabisan: "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu." (Lukas 1:38)
-
- Lahir di Bantul, 17 April 1995.
- Asal Paroki: Santa Teresia Sedayu, Keuskupan Agung Semarang.
- Pendidikan terakhir: S2 di Fakultas Teologi Weda Bakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2019-2021).
- Moto Tabisan: "Dengan segala kerendahan hati aku melayani Tuhan."
Dalam homilinya, Mgr. Pius Riana Prapdi menekankan pentingnya panggilan diakon sebagai pelayan umat yang rendah hati dan setia dalam tugas Gereja. Beliau mengajak umat untuk senantiasa mendoakan para diakon agar tetap teguh dalam panggilan dan pelayanan mereka.
Misa tahbisan ini juga dihadiri oleh para imam, suster, bruder, serta umat Allah yang datang dari berbagai paroki di Keuskupan Ketapang. Suasana khidmat dan penuh syukur terasa sepanjang perayaan, mencerminkan kegembiraan atas rahmat tahbisan yang diterima oleh para diakon baru.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa Tuhan terus memilih dan mengutus pekerja untuk melayani di kebun anggur-Nya. Umat Keuskupan Ketapang diharapkan terus mendukung dan mendoakan para diakon agar mereka tetap setia menjalani panggilan hidup mereka demi kemuliaan Tuhan dan pelayanan bagi umat.
HOMILI MGR. PIUS RIANA PRAPDI
Saudari dan Saudaraku yang terkasih,
Pada hari yang penuh rahmat ini, kita merayakan Hari Raya Santo Yusuf, suami Santa Perawan Maria. Hari ini juga menjadi momentum bersejarah bagi Keuskupan Ketapang, karena setelah 64 tahun berdiri, kita kembali menerima rahmat besar dengan tahbisan diakon bagi empat saudara kita. Ini bukan sekadar angka, tetapi sebuah pencapaian iman yang mencerminkan kedewasaan dan kesadaran umat akan pentingnya doa bagi Gereja agar terus berkembang dan subur dalam panggilan.
Peristiwa tahbisan diakon ini semakin istimewa karena terjadi dalam Tahun Yubelium, tahun penuh berkat. Jika kita melihat calon-calon diakon yang berasal dari berbagai penjuru, kita dapat merenungkan bagaimana rahmat Allah mengalir ke segala arah. Keempat calon diakon ini adalah gambaran nyata dari kasih Tuhan yang menyentuh semua sudut kehidupan kita.
Mari kita kenali mereka lebih dekat:
- Frater Sirus Yulius Musa, yang berasal dari penjuru utara dan saat ini menjalani tahun diakonat di Simpang 2. Ia hadir bersama ibundanya, Ibu Yuliana. Ayahnya, Oswaldus Sapa, telah berpulang satu tahun yang lalu.
- Frater Petrus Rian, berasal dari penjuru timur dan saat ini menjalani masa diakonat di Tumbangtiti. Ia hadir bersama kedua orang tuanya, Bapak Yakub Naus dan Ibu Tresia Rini.
- Frater Gabriel Bala, yang berasal dari penjuru selatan dan sedang menjalani masa diakonat di Paroki Maro. Ia satu-satunya dari enam bersaudara dan merupakan keponakan dari Romo Damiano Sepo. Kedua orang tuanya adalah Bapak Mardonius Margalo dan Ibu Rupina Suliana.
- Frater Paulus Budi, yang berasal dari penjuru barat, tepatnya dari Keuskupan Agung Semarang. Ia hadir bersama adik semata wayangnya. Ibunya, Anasta Atanasia Srestari, telah berpulang satu tahun yang lalu. Ayahnya, Bapak Martinus Parjiono, masih setia mendukungnya.
Saudara dan Saudariku yang terkasih,
Dalam Injil hari ini, kita mendengar kisah Santo Yusuf yang menghadapi situasi sulit ketika mengetahui Maria mengandung dari Roh Kudus. Yusuf adalah pribadi yang tulus hati dan taat kepada Allah. Ia memilih untuk tidak mencemarkan nama Maria dan berniat menceraikannya secara diam-diam. Namun, ketika malaikat Tuhan datang dalam mimpinya dan menyampaikan kehendak Allah, Yusuf taat dan melaksanakan tugasnya dengan penuh iman.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa seorang diakon juga dipanggil untuk memiliki ketaatan yang sama. Dalam tugas pelayanan, mereka akan menghadapi berbagai tantangan, tetapi ketaatan pada kehendak Allah adalah kunci utama. Maka, saya mengajak para diakon yang akan ditahbiskan hari ini untuk menjadi Diakon JOS:
- J: Jujur dalam pelayanan, seperti Yusuf yang setia melaksanakan kehendak Tuhan.
- O: Optimis dalam menghadapi tantangan, karena mereka berjalan dalam terang iman.
- S: Setia kepada panggilan dan tugas mereka, melayani umat dengan kasih dan ketulusan.
Seperti Adam yang bangun dari tidurnya dan menerima pasangan hidupnya dengan sukacita, seperti Abraham yang setelah tidur mendapatkan perjanjian dari Tuhan, dan seperti Yusuf yang bangun sebagai pribadi yang baru setelah mendengar suara malaikat, demikian juga para diakon ini harus bangkit sebagai pelayan Tuhan yang siap mengabdikan diri bagi umat.
Akhir kata, mari kita doakan agar saudara-saudara kita yang akan ditahbiskan hari ini senantiasa diberikan kekuatan dan rahmat dalam menjalankan tugas perutusan mereka. Semoga mereka menjadi diakon yang suci, penuh sukacita, dan cerdas dalam melayani Gereja dan umat Allah.
Terpujilah Yesus Kristus. Amin.
Para Pastur dari Berbagai Paroki Hadir dalam Upacara Tabisan
Dalam suasana penuh khidmat, sebanyak 46 pastur dari berbagai paroki di wilayah Keuskupan Ketapang menghadiri acara tabisan yang berlangsung di [lokasi acara]. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata akan persatuan dan semangat kebersamaan dalam pelayanan gerejawi.
Pada kesempatan tersebut, para pastur diperkenalkan kepada umat sesuai dengan regio masing-masing. Berikut adalah daftar pastur yang hadir beserta paroki mereka:
Regio Selatan
- Paroki Aerupas: Pastor Made (Pastor Kepala), Pastor Benyamin Tamu, Pastor Agus Mujianto, Pastor Joko Sulistio (Keuskupan Surabaya, membantu di Ketapang).
- Paroki Marau: Pastor Rusmanto (Pastor Kepala), Pastor Edu, Pastor Sabas (Keuskupan Surabaya, membantu di Keuskupan Ketapang).
- Paroki Tanjung: Pastor Krisno (Pastor Kepala) dan Pastor dari Keuskupan Agung Semarang, Pastor Bone.
- Paroki Kendawangan: Pastor Bangun dan Pastor Basri.
- Paroki Riam Kota: Pastor Marcel CSSR (Redemptoris, Pastor Kepala).
Regio Timur
- Paroki Tumbang Titi: Pastor Ubin (Pastor Kepala) dan Pastor Eltara (Pastor Vikaris).
- Paroki Serengkah: Pastor Stefanus Magut.
- Paroki Tayap: Pastor Indra (Pastor Kepala), Pastor Harimurti, dan Pastor Novri CSSR (Redemptoris).
- Paroki Tembelina: Pastor Joko Umboro (Keuskupan Bogor, membantu Keuskupan Ketapang), Pastor Kukuh, dan Pastor Atanasius Okso dari Rahib Pegadungan.
Regio Tengah
- Paroki Sandai: Pastor Adnan CP.
- Paroki Menyumbung: Pastor Roy CP (Pastor Kepala) dan Pastor Moris CP.
- Paroki Sepotong: Pastor Tony Kema CP (Pastor Kepala).
- Paroki Sungai Daka: Pastor Doni CP (Pastor Kepala) dan Pastor Ito CP.
Pastor Adnan, Pastor Moris, dan Pastor Ito baru saja menerima tabisan imam dan merupakan teman seangkatan dengan empat diakon yang hadir dalam acara ini.
Regio Utara
- Paroki Simpang 2: Pastor Blasius Suhanedi (Pastor Kepala) dan Pastor Fitri.
- Paroki Balai Semandang: Pastor Karel Sodo (Pastor Kepala) dan Pastor Budi Nugroho.
- Paroki Balai Berkuak: Pastor Sirilus (Pastor Kepala) dan Pastor Dita (baru menerima tabisan tahun lalu).
- Paroki Meraban: Pastor Cemis (Pastor Kepala) dan Pastor Ale.
Regio Barat
- Katedral: Pastor Stadi (Pastor Kepala) dan Pastor Sepo CP.
- Paroki Sukadana: Pastor Frans Baa OSA dan Pastor AB OSA dari Filipina (membantu Keuskupan Ketapang).
- Paroki Payak Kumang: Pastor Vitalis CP dan Pastor Aris CP.
Selain para pastur paroki, hadir pula para pastur yang bertugas di lembaga pendidikan dan pastoral:
- Seminari Menengah Santo Lorencius: Pastor Fransiskus Suandi dan Pastor Yosep Kaju.
- Katolik Center Ketapang: Pastor Advent SJ dan Pastor Simon.Saya sendiri
- Uskup Keuskupan Ketapang: Mgr. Pius Riana Prapdi
Dalam momen penuh kehangatan ini, umat juga diajak untuk mendoakan para pastur yang sedang sakit, termasuk Romo Lintas dan Romo Is yang saat ini dirawat di rumah sakit di Yogyakarta. Sebagai ungkapan kasih dan solidaritas, seluruh umat bersama-sama mendaraskan doa "Salam Maria" untuk kesembuhan mereka.
Acara tabisan ini berlangsung dengan lancar dan penuh semangat persaudaraan, mencerminkan komitmen para pastur dalam melayani umat di berbagai wilayah Keuskupan Ketapang. Semoga kehadiran mereka semakin mempererat kebersamaan dan memperkuat pelayanan gereja di tengah umat.
Tanggal: 20 Maret 2025.
0 comments:
Posting Komentar