"JANDA": Jalan Allah Menjadikan Damai dan Sukacita – Sapaan Iman dari Prodiakon Ignasius Rinso Tigor, S.S.
Ketapang, 26 Mei 2025.Dalam kesunyian siang yang damai, sebuah pesan rohani sederhana hadir menyapa jiwa. Tepat pukul 17.50 WIB, Bapak Ignasius Rinso Tigor, S.S., seorang Prodiakon di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, mengunggah status WhatsApp yang tampak singkat, namun menyimpan kekayaan makna rohani yang dalam:
"JANDA: Jalan Allah Menjadikan Damai dan Sukacita."
Status ini bukan hanya menjadi sekadar tulisan digital yang lewat begitu saja. Ia menjadi sapaan lembut dari seorang pelayan Gereja kepada umat, mengingatkan bahwa dalam hidup yang penuh ketidakpastian, kehilangan, dan pergumulan, selalu ada jalan yang Allah bukakan jalan yang membawa manusia kembali pada damai dan sukacita sejati.
Makna dari kata “JANDA” yang biasa dikenal dalam konteks sosial sebagai seseorang yang telah kehilangan pasangan hidup, dibingkai secara spiritual oleh Bapak Ignasius Rinso Tigor menjadi sebuah akronim kontemplatif. Dalam terang iman Katolik, status ini mengajak setiap orang untuk memaknai ulang penderitaan, kesendirian, dan duka sebagai bagian dari perjalanan menuju pemurnian jiwa—dan di dalam proses itulah Tuhan bekerja, menciptakan damai yang melampaui logika, dan sukacita yang tak bergantung pada keadaan.
Sebagai Prodiakon, Bapak Rinso bukan hanya dikenal karena pelayanannya dalam liturgi dan sakramen-sakramen, tetapi juga karena cara ia membagikan renungan-renungan sederhana namun menggugah hati melalui media sosial. Dalam dunia yang semakin digital, pelayanan pastoral tidak lagi terbatas pada altar dan mimbar, tetapi meluas hingga ke ruang-ruang virtual di mana umat hadir dan mencari kekuatan baru.
Pesan seperti ini menjadi bagian dari semangat baru pewartaan gereja yang relevan dan kontekstual. Di tengah hiruk-pikuk berita dunia, konflik, kecemasan sosial, serta tekanan hidup modern, kata-kata seperti "Jalan Allah Menjadikan Damai dan Sukacita" menjadi penyejuk rohani yang menyapa batin banyak orang. Ia seperti benih sabda yang jatuh ke tanah gersang hati, menyuburkannya perlahan dengan harapan.
Lebih jauh, pesan ini juga mengandung teologi pengharapan, yakni keyakinan bahwa Tuhan selalu memiliki rencana damai di balik segala sesuatu. Meskipun manusia sering kali tidak mengerti maksud di balik penderitaan, namun bila dilihat dari perspektif iman, setiap pengalaman dapat menjadi jalan perjumpaan yang mendalam dengan Allah.
Dalam Tradisi Gereja Katolik, banyak tokoh suci mengalami proses pencarian damai dan sukacita sejati justru melalui jalan yang sukar. Santa Monika, Santa Elisabet, dan para janda kudus dalam Kitab Suci bukan hanya simbol kelemahan, tetapi menjadi lambang kekuatan iman yang bersandar penuh pada kehendak Tuhan. Maka tidak berlebihan jika pesan "JANDA" ini juga menyinggung lapisan spiritualitas yang mendalam bahwa dalam kehilangan pun, ada kemungkinan untuk menemukan berkat, jika kita mengikuti Jalan-Nya.
Status ini menjadi contoh kecil namun berdampak besar tentang bagaimana seorang Prodiakon tetap menjalankan tugas pewartaan Injil dalam keseharian, bahkan di luar gereja. Ia menunjukkan bahwa media sosial pun bisa menjadi ruang sakral, tempat sabda Allah diberitakan, direnungkan, dan dihayati.
Harapannya, apa yang dibagikan oleh Bapak Ignasius Rinso Tigor, S.S. dapat menjadi inspirasi bagi para pelayan umat lainnya bahwa dalam kesederhanaan, Tuhan tetap bisa dihadirkan. Bahkan dalam satu kata, satu kalimat, dan satu status WhatsApp pun, Roh Kudus bekerja menjamah hati yang rindu akan penghiburan.
Kiranya pesan ini menjadi lentera kecil yang menerangi perjalanan iman kita masing-masing, dan mendorong kita untuk tetap percaya bahwa jalan Allah, betapapun misteriusnya, selalu berujung pada damai dan sukacita yang kekal.
"Aku mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11)
Penulis:Tim Komsos Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 26 Mei 2025


0 comments:
Posting Komentar