DIRIKU BERHARGA: Ketika Tuhan Menghitung Setiap Helai Rambut Kita

 
Foto RP. Vitalis Nggeal, CP

DIRIKU BERHARGA: Ketika Tuhan Menghitung Setiap Helai Rambut Kita

Ketapang, 12 Juli 2025 – .Pada hari Sabtu Pekan Biasa XIV ini, umat Katolik diajak merenungkan betapa besar kasih Tuhan kepada setiap pribadi manusia. Dalam renungan harian yang disampaikan oleh RP. Vitalis Nggeal, CP dari Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, bertepatan dengan Pesta Fakultatif Santo Yohanes Gualbertus, Abbas, umat diingatkan untuk menyadari nilai diri di hadapan Allah.

Dalam bacaan Injil hari ini, Matius 10:24-33, Yesus menegaskan kepada para murid-Nya untuk tidak takut, sebab mereka begitu berharga di mata Bapa. “Janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit,” sabda Yesus. Sabda ini meneguhkan kita yang kerap merasa tidak bernilai di tengah tantangan hidup.

RP. Vitalis menekankan bahwa banyak orang, terutama di era modern saat ini, merasa dirinya tidak berharga ketika gagal mencapai target hidup tertentu, saat karir terhambat, usaha jatuh, kesehatan memburuk, atau ketika merasa tidak dipedulikan oleh orang-orang di sekitarnya. Bahkan ada yang menilai harga dirinya dari seberapa banyak harta, jabatan, atau penghargaan yang dimiliki. Padahal, semua itu bukanlah ukuran utama yang menentukan nilai diri manusia di hadapan Tuhan.

“Setiap helai rambut di kepala kita dihitung Tuhan,” tegas RP. Vitalis dalam renungannya hari ini. Artinya, Tuhan mengenal kita secara personal, detail, dan penuh kasih. Tidak ada satupun dari kita yang luput dari perhatian-Nya. Inilah dasar iman yang meneguhkan kita untuk tetap setia dan tidak takut menghadapi apa pun.

Beliau melanjutkan, “Jangan biarkan kegagalan atau kekurangan hidup membuat kita berpikir bahwa kita tidak berharga. Tuhan memandang kita dengan kasih, bukan dengan standar dunia. Ketika kita merasa sendirian, ingatlah bahwa Tuhan selalu menyertai kita. Ia tidak pernah meninggalkan kita sendirian menghadapi pergumulan hidup.”

Lebih lanjut, RP. Vitalis mengajak umat untuk bersyukur atas hidup yang telah dianugerahkan Tuhan. Menyadari bahwa hidup adalah rahmat, kita akan lebih mudah menjalani setiap tantangan dengan hati yang tenang, penuh kepercayaan kepada penyelenggaraan ilahi. Umat pun diajak untuk membangun hidup doa yang setia agar hati selalu terhubung dengan Tuhan yang menjadi sumber kekuatan.

“Bahkan burung pipit yang dijual murah pun diperhatikan Tuhan, apalagi kita manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan-Nya,” ungkap RP. Vitalis menutup renungan.

Hari ini Gereja merayakan Pesta Fakultatif Santo Yohanes Gualbertus, Abbas, seorang kudus yang meninggalkan kehormatan dunia demi mencari Tuhan dalam kesederhanaan dan pertobatan. Kisah hidup Santo Yohanes Gualbertus pun meneguhkan kita untuk selalu menempatkan Tuhan di atas segalanya dan menyadari nilai diri kita bukan pada pujian dunia, melainkan pada kasih dan rahmat Allah sendiri.

Sebagai penutup renungan hari ini, RP. Vitalis mengajak umat untuk meluangkan waktu dalam keheningan doa, bersyukur atas hidup yang berharga ini, serta memohon rahmat keberanian untuk menjalani hidup dalam iman, pengharapan, dan kasih kepada Tuhan dan sesama.

“Jangan takut. Engkau berharga di mata Tuhan.”

Ketika kita mendengar kalimat “Jangan takut. Engkau berharga di mata Tuhan,” mungkin kita mengangguk setuju, namun sering kali kita tidak sungguh-sungguh meresapkannya dalam hati dan hidup sehari-hari. Kita mudah mengatakan kepada orang lain bahwa mereka berharga, tetapi lupa bahwa diri kita sendiri juga berharga. Kalimat ini bukan sekadar penghiburan manis atau kata-kata motivasi kosong, melainkan sabda Tuhan yang hidup dan nyata.

Mengapa kita tidak perlu takut? Karena Tuhan mengetahui kita secara mendalam, bahkan lebih dari yang kita pahami tentang diri kita sendiri. Dia mengetahui semua kekurangan, dosa, kegagalan, dan ketakutan kita, namun tetap mengasihi kita tanpa syarat. Ketika Yesus mengatakan “Jangan takut,” itu berarti Ia menginginkan kita untuk melepaskan semua kekhawatiran yang menjerat hati. Dia menghendaki kita hidup dalam kebebasan sebagai anak-anak Allah, bukan sebagai budak ketakutan atau penilaian manusia.

Mengapa kita berharga di mata Tuhan? Karena kita diciptakan segambar dan serupa dengan-Nya. Nilai diri kita tidak tergantung pada seberapa sukses kita di mata dunia, berapa banyak gelar atau jabatan yang kita raih, atau seberapa kaya kita. Nilai kita melekat sejak awal kehidupan kita diciptakan, dan kasih Tuhanlah yang menjadikan kita berharga. Bahkan ketika kita jatuh dalam dosa, kasih-Nya tidak berkurang. Dia tetap memanggil kita untuk kembali kepada-Nya.

Banyak orang saat ini hidup dalam ketakutan – takut akan masa depan, takut kehilangan orang yang dikasihi, takut gagal, takut tidak diterima, takut dianggap tidak berguna. Namun, Sabda Tuhan hari ini menegaskan: “Jangan takut.” Ketika kita menyadari bahwa kita berharga di mata Tuhan, kita akan memiliki kekuatan untuk berdiri tegak meskipun dunia menolak atau meremehkan kita. Kita akan tetap memiliki damai sejahtera meskipun kondisi hidup tidak sesuai harapan, sebab kita tahu bahwa ada Tuhan yang selalu beserta.

Saat kita merasa rendah diri, ingatlah bahwa di mata Tuhan kita berharga. Saat kita dihina atau disakiti, ingatlah bahwa di mata Tuhan kita berharga. Saat kita gagal dan orang lain menertawakan kita, ingatlah bahwa di mata Tuhan kita berharga. Kasih-Nya tidak ditentukan oleh pandangan orang lain terhadap kita. Dia memandang jauh ke dalam hati kita dan Dia tahu siapa kita sebenarnya.

Kalimat “Engkau berharga di mata Tuhan” seharusnya menjadi dasar kita melangkah setiap hari. Hidup kita menjadi penuh makna bukan karena pengakuan manusia, melainkan karena kita adalah milik Tuhan, dikasihi tanpa syarat, dan diutus untuk menjadi berkat. Ketika kita sungguh memahami hal ini, kita akan hidup dengan penuh syukur, damai, dan sukacita, meskipun di tengah kesederhanaan dan perjuangan hidup sehari-hari.

Liturgi harian dengan warna hijau hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan menghendaki kita bertumbuh dalam pengharapan. Hijau adalah warna hidup dan pengharapan. Begitu pula iman kita harus selalu tumbuh, bersemi, dan berbuah di mana pun kita diutus. Karena itu, marilah kita menapaki hari ini dengan keyakinan yang kuat bahwa kita dikasihi Tuhan dan kita sungguh berharga di mata-Nya.

🙏 Doa

Ya Yesus yang penuh kasih, hari ini Engkau mengingatkan kami untuk tidak takut sebab kami sungguh berharga di mata-Mu, bahkan setiap helai rambut kami pun terhitung dan tak ada satupun dari kami yang luput dari perhatian kasih-Mu.
Bimbinglah kami agar tetap setia kepada-Mu dalam setiap langkah hidup kami, menapaki hari-hari dengan hati yang penuh syukur, keyakinan yang teguh, dan pengharapan yang tidak pernah padam meskipun kami menghadapi banyak tantangan.
Kuatkanlah kami agar tidak berkecil hati saat gagal, tidak merasa hina saat dihina, dan tetap memiliki damai sejahtera karena kami percaya Engkau selalu hadir menyertai dan menolong kami dalam suka dan duka kehidupan ini.
Bunda Maria, sertailah kami selalu dengan doa dan perlindunganmu, agar kami senantiasa hidup dalam kasih Tuhan dan menjadi berkat bagi setiap orang yang kami jumpai hari ini dan selamanya.
Amin.

📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:   12 Juli 2025 


About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar