Belajar dari yang Tua, Memetik Adab, dan Menilai Dunia: Pesan Rohani Sederhana Bapak Ignasius Rinso Tigor, S.S. pada Jumat Malam Menyapa Jiwa Umat Katolik di Ketapang
Ketapang, 11 Juli 2025 .Dalam keheningan malam yang hening pada hari Jumat, tepat pukul 22.07 WIB, umat Katolik di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, menerima sebuah sapaan rohani yang sederhana namun sarat makna. Pesan itu datang dari seorang Prodiakon yang selama ini dikenal penuh kebijaksanaan dan kesederhanaan dalam tutur kata dan laku hidupnya, yakni Bapak Ignasius Rinso Tigor, S.S.
Melalui status WhatsApp pribadinya, Bapak Ignasius Rinso Tigor menuliskan kalimat yang singkat, namun menembus relung hati setiap orang yang merenungkannya secara mendalam:
"Banyaklah berguru pada yg tuha, cara adap, dan menilai dunia."
Jika direnungkan dengan hati yang tenang, kalimat tersebut mengandung tiga pilar kebijaksanaan yang dapat menjadi pegangan hidup setiap insan Katolik di tengah arus zaman yang serba cepat dan kerap kali mengikis nilai-nilai luhur.
Pertama, “Banyaklah berguru pada yang tua”. Kalimat ini mengajak kita untuk membuka diri terhadap nasihat orang-orang yang lebih tua. Dalam tradisi iman Katolik, kebijaksanaan para sesepuh, orang tua, dan pemimpin rohani selalu dijunjung tinggi sebagai sumber kearifan hidup. Kitab Suci sendiri menegaskan, “Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu, dan kehormatan anak-anak adalah nenek moyang mereka” (Amsal 17:6). Dengan belajar dari pengalaman hidup mereka, kita menyadari bahwa jalan kehidupan tidak selalu harus dicoba sendiri. Nasihat mereka ibarat pelita yang menuntun langkah agar tidak salah arah.
Kedua, “Cara adap”. Meski kata ini tertulis dalam bentuk singkat, makna sebenarnya mengacu pada “cara beradab” atau “adab” itu sendiri, yakni tata krama, sopan santun, dan etika hidup. Dalam kehidupan modern yang cenderung pragmatis dan materialistik, adab sering kali dianggap sepele. Padahal, adablah yang menuntun manusia pada relasi yang sehat dengan sesama dan dengan Tuhan. Yesus sendiri, meski penuh kuasa dan otoritas Ilahi, tetap menunjukkan adab, hormat, dan kasih kepada siapa saja – entah pemungut cukai, orang berdosa, wanita Samaria, bahkan murid-murid-Nya yang lemah dan penuh kekurangan.
Ketiga, “Menilai dunia”. Kalimat ini menantang kita untuk tidak menilai dunia hanya dengan standar duniawi. Kita diajak memakai kacamata iman. Santo Paulus dalam Roma 12:2 menegaskan, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Menilai dunia dengan bijak berarti mengenali mana yang benar dan mana yang menyesatkan, mana yang membawa hidup dan mana yang hanya kesia-siaan belaka.
Pesan pendek ini, meski hanya diunggah sebagai status WhatsApp oleh Bapak Ignasius Rinso Tigor, S.S., menghadirkan oase rohani bagi umat yang membaca dan merenungkannya. Sering kali, umat Katolik menunggu pesan-pesan panjang dari homili atau rekoleksi, namun Tuhan bekerja melalui berbagai cara, termasuk kalimat sederhana yang mengetuk hati pada Jumat malam ini.
Seorang umat yang membaca status tersebut menuliskan dalam balasan pribadinya, “Terima kasih, Pak Diakon. Malam ini saya diingatkan untuk tetap hormat pada orang tua saya di rumah, menata adab dalam bicara, dan menilai hidup saya dengan bijak. Tuhan memberkati pelayanan Bapak.”
Pesan rohani seperti ini di tengah kehidupan umat Katolik di Ketapang semakin menegaskan bahwa Gereja bukan hanya berbicara di mimbar, melainkan hadir di setiap ruang komunikasi sederhana, termasuk media sosial, untuk meneguhkan iman dan kehidupan rohani umat.
Sebagai penutup, renungan singkat pada Jumat, 11 Juli 2025 ini menjadi pengingat bahwa belajar dari yang tua, menjaga adab, dan menilai dunia dengan bijak adalah jalan sederhana menuju kekudusan hidup harian. Dalam kesibukan dan dinamika dunia, semoga pesan Bapak Ignasius Rinso Tigor, S.S. ini menuntun kita untuk semakin menghayati iman Katolik dalam tutur kata, sikap, dan keputusan hidup yang berkenan di hadapan Allah.
📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa
Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 11 Juli 2025
0 comments:
Posting Komentar