Menguatkan Iman di Tengah Tantangan Hidup: Renungan BERIMAN TANGGUH Oleh : RP. Vitalis Nggeal, CP
Hari ini Gereja mengenang Santo Odo, Abbas, seorang kudus yang dikenal memiliki kehidupan doa yang mendalam dan kesetiaan tanpa batas kepada Allah. Warna liturgi hijau yang digunakan melambangkan harapan dan pertumbuhan iman dalam keseharian umat.
BERIMAN TANGGUH
Iman bukan sekadar kata yang mudah diucapkan di bibir, melainkan panggilan untuk mewujudkannya dalam tindakan nyata. Seperti perempuan yang dua belas tahun lamanya menderita pendarahan, ia datang mendekati Yesus dengan penuh keyakinan meski dirinya ditolak oleh banyak orang. Ia tahu, hanya dengan menyentuh jubah Yesus, hidupnya akan berubah. Demikian pula kepala rumah ibadat yang datang kepada Yesus dengan kerendahan hati, menyembah-Nya, meskipun secara jabatan ia terhormat di tengah masyarakat. Mereka sama-sama datang kepada Yesus dengan iman yang tangguh.
Iman yang tangguh bukan hanya iman yang muncul ketika hidup kita berjalan lancar, melainkan iman yang tetap teguh meskipun kita berada dalam badai persoalan. Iman tangguh menuntut kita untuk memiliki kerendahan hati, menyadari keterbatasan diri, serta senantiasa mengikatkan relasi dengan Yesus dalam doa dan kepercayaan total. Ketika kita sungguh memiliki iman tangguh, kita tidak akan mudah menyerah menghadapi tantangan hidup. Sebaliknya, kita akan terus maju bersama Yesus karena kita percaya Dia tidak akan meninggalkan kita sendirian.
Marilah kita meneladani perempuan yang sakit pendarahan dan kepala rumah ibadat itu. Mereka mengajarkan kepada kita bahwa iman harus dilengkapi dengan usaha mendekat kepada Tuhan. Percaya saja tidak cukup, kita perlu melangkah datang kepada Yesus, menyerahkan seluruh hidup dan persoalan kita ke dalam tangan-Nya.
Iman tangguh akan membawa kita pada kehidupan yang penuh harapan dan sukacita sejati, sebab kita tahu Tuhan selalu bersama kita. Jangan biarkan keraguan melemahkan iman kita. Tetaplah beriman teguh dan setia dalam doa, pelayanan, serta kasih kepada sesama.
DOA
Tuhan Yesus, ajarlah kami untuk memiliki iman yang tangguh seperti perempuan yang sakit pendarahan yang datang kepada-Mu meski banyak orang menolak dan menghalanginya. Ajarlah kami memiliki kerendahan hati seperti kepala rumah ibadat yang menyembah-Mu dan percaya bahwa hanya Engkau sumber keselamatan sejati.
Berilah kami keberanian untuk datang kepada-Mu setiap saat, terlebih ketika kami merasa lemah, takut, dan hampir putus asa. Biarlah iman kami tidak hanya menjadi kata-kata indah, tetapi menjadi nyata dalam sikap, perilaku, dan cara hidup kami setiap hari. Tuntunlah kami agar mampu meneladani-Mu dalam kesabaran, ketekunan, dan kasih tanpa batas.
Bunda Maria, ibu yang setia dan penuh iman, bimbinglah kami anak-anakmu untuk selalu menaruh harapan dan kepercayaan kepada Yesus Puteramu, terutama di saat kami merasa tidak ada jalan keluar. Doakanlah kami agar iman kami bertumbuh semakin dewasa dan tangguh, sehingga hidup kami menjadi kesaksian nyata tentang kasih Allah bagi dunia.
📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa
Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang
Tanggal: 7 Juli 2025
0 comments:
Posting Komentar