Siapa Sesamaku? Renungan Minggu Biasa XV Bersama RP. Vitalis Nggeal, CP: Kasih Tanpa Batas untuk Semua Umat Manusia

 

Foto RP. Vitalis Nggeal, CP

“Siapa Sesamaku? Renungan Minggu Biasa XV Bersama RP. Vitalis Nggeal, CP: Kasih Tanpa Batas untuk Semua Umat Manusia”

Ketapang, 13 Juli 2025.Hari Minggu Biasa XV menjadi momen penting bagi umat Katolik Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang, untuk merenungkan kembali makna sejati kasih kepada sesama. Melalui renungan harian yang dibawakan oleh RP. Vitalis Nggeal, CP, umat diajak menyadari bahwa pertanyaan “Siapa sesamaku?” bukan hanya pertanyaan retoris, melainkan undangan mendalam untuk menelusuri dan memaknai relasi kita dengan orang lain dalam terang kasih Kristus.

Dalam renungan berdasarkan Injil Lukas 10:25-37 tentang perumpamaan orang Samaria yang baik hati, RP. Vitalis menekankan bahwa sesama kita bukan hanya mereka yang memiliki kesamaan agama, suku, ras, atau status sosial. Orang Samaria dalam bacaan Injil hari ini justru menolong orang Yahudi yang terluka dalam perjalanan dari Yerusalem ke Yerikho, meskipun kedua bangsa ini dikenal saling bermusuhan secara historis dan teologis. Namun kasih menembus segala sekat dan perbedaan.

RP. Vitalis menyampaikan bahwa seringkali kita lebih mudah mengasihi mereka yang “senasib” atau “sepandangan” dengan kita. Namun, Injil hari ini menantang kita keluar dari zona nyaman untuk berani mengasihi orang lain tanpa memandang latar belakangnya. Kasih yang diajarkan Yesus adalah kasih tanpa batas yang melampaui semua bentuk pengkotakan manusia berdasarkan agama, pandangan politik, status ekonomi, pendidikan, hingga sikap hidupnya.

Lebih lanjut RP. Vitalis mengajak umat untuk meneladani sikap orang Samaria yang tidak menunggu untuk ditolong, melainkan menjadi penolong. Terkadang dalam hidup, kita menunggu orang lain yang menolong kita terlebih dahulu baru kita mau berbuat baik kepada mereka. Injil hari ini justru memutar balik logika dunia dengan mengatakan bahwa kitalah yang dipanggil untuk menjadi sesama bagi orang lain. Menjadi sesama berarti bersedia hadir bagi mereka yang membutuhkan, bahkan bagi mereka yang mungkin membenci atau merendahkan kita.

“Kasih sejati adalah kasih yang tidak menuntut balas. Kasih sejati adalah kasih yang tidak memandang untung rugi. Kasih sejati adalah kasih yang berakar pada belas kasih Allah sendiri,” tegas RP. Vitalis dalam renungannya.

Pada kesempatan ini, RP. Vitalis juga mengajak umat untuk mengoreksi diri: selama ini kepada siapa kita mudah menunjukkan kasih? Kepada siapa kita menahan kasih? Siapa yang kita anggap bukan sesama? Renungan hari ini menjadi pintu bagi kita semua untuk memperluas hati dan cara pandang, sehingga setiap orang, termasuk yang paling kita benci sekalipun, kita pandang sebagai sesama yang layak dikasihi.

Hari Minggu Biasa XV juga bertepatan dengan peringatan Santo Heindrich II, Pengaku Iman, dan Santo Eugenius, Uskup, dengan warna liturgi hijau yang melambangkan pertumbuhan iman dan pengharapan. RP. Vitalis mengingatkan umat agar perayaan liturgi bukan hanya menjadi rutinitas mingguan, melainkan momen pembaharuan hidup untuk semakin menyerupai Kristus yang hadir sebagai Penolong dan Sesama bagi semua orang.

Di akhir renungannya, RP. Vitalis menutup dengan doa singkat:
“Tuhan Yesus, ajarilah kami untuk tidak hanya bertanya siapa sesamaku, melainkan menumbuhkan hati yang mau menjadi sesama bagi siapa saja. Bukalah hati kami agar berani mengasihi tanpa batas, seperti Engkau yang telah mengasihi kami tanpa batas. Amin.”

Renungan hari ini menjadi peneguhan bagi umat Katolik di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang dan umat Keuskupan Ketapang untuk terus bertumbuh dalam kasih tanpa diskriminasi, sehingga kehadiran setiap orang menjadi saluran rahmat dan damai bagi dunia.

Doa

Ya Yesus, kami bersyukur atas Firman-Mu hari ini yang meneguhkan kami untuk semakin menyadari siapa sesama kami di dunia ini.
Engkau mengajarkan kami untuk tidak memilih-milih dalam mengasihi, karena setiap manusia adalah saudara kami.
Tolonglah kami untuk memiliki hati yang penuh belas kasih dan kepedulian tanpa membeda-bedakan latar belakang mereka.
Ajarlah kami untuk tetap mengasihi meski kami disakiti, tetap mengampuni meski kami dilukai, dan tetap berharap meski ditolak.
Bunda Maria, dampingilah kami agar berani menjadi sesama bagi siapa saja yang Engkau hadirkan dalam hidup kami.
Semoga kasih dan damai-Mu selalu mengalir melalui hidup kami bagi siapa pun yang kami jumpai setiap hari. Amin.

📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:   13 Juli 2025 


About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar