Beriman Adalah Pilihan Penyerahan: Renungan Jumat oleh Ignasius Rinso Tigor, S.S. Menggugah Jiwa Umat Katolik Ketapang

Foto Bapak Ignasius Rinso Tigor, S.S.

“Beriman Adalah Pilihan Penyerahan: Renungan Jumat oleh Ignasius Rinso Tigor, S.S. Menggugah Jiwa Umat Katolik Ketapang”

Ketapang, 11 Juli 2025.Pesan rohani sederhana kembali hadir menyapa jiwa umat Katolik melalui sapaan iman yang disampaikan oleh Bapak Ignasius Rinso Tigor, S.S., seorang Prodiakon di Paroki Santo Agustinus Paya Kumang, Keuskupan Ketapang. Tepat pada Hari Jumat, 11 Juli 2025, pukul 09.32 WIB, beliau mengunggah status WhatsApp berisi kalimat singkat yang sarat makna dan memancarkan kedalaman spiritualitas Kristiani.

Dalam status WhatsApp-nya, tertulis:

“Beriman adalah pilihan penyerahan keyakinan utk memilih Yesus, walau kita sadar jalan setelahnya tidak terang dan tidak baik-baik.”

Status WhatsApp  Bapak.Ignasius Rinso Tigor, S.S

Bagi umat Katolik yang membaca pesan tersebut, kata-kata sederhana ini menjadi sapaan rohani di tengah kesibukan dan pergumulan hidup. Renungan tersebut mengajak setiap orang untuk merenungkan arti iman yang sejati. Iman bukanlah sekadar pengakuan lisan atau tradisi warisan, melainkan pilihan personal yang lahir dari hati yang mau menyerahkan diri seutuhnya kepada Yesus, meskipun jalan hidup setelahnya penuh misteri, tantangan, dan penderitaan.

Bapak Ignasius Rinso Tigor menegaskan dalam pesannya bahwa iman kepada Yesus bukanlah janji jalan yang selalu mudah dan terang, melainkan suatu keputusan batin untuk tetap berjalan bersama-Nya, walaupun jalannya gelap dan menakutkan. Iman yang tulus justru teruji saat seseorang dihadapkan pada ketidakpastian, kesakitan, dan rasa takut. Ketika dunia menawarkan kenyamanan dan kepastian semu, Yesus justru mengundang kita untuk menapaki jalan salib bersama-Nya, meneladani penyerahan total kepada Bapa.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, pesan ini mengingatkan umat Katolik untuk tidak menjadikan iman sebagai jaminan terbebas dari masalah, melainkan sebagai kekuatan untuk berjalan teguh dalam setiap persoalan dengan keyakinan bahwa Yesus selalu beserta. Iman sejati menuntun hati untuk percaya pada penyelenggaraan Ilahi, meski tak memahami setiap rencana-Nya.

Pesan Bapak Ignasius Rinso Tigor juga meneguhkan bahwa iman adalah relasi personal yang hidup dengan Kristus, bukan hanya konsep teologis belaka. Iman menuntut keberanian untuk percaya walau tidak melihat, untuk tetap melangkah walau tidak memahami, dan untuk terus mengasihi walau diri sendiri terluka. Dalam kehidupan umat Katolik masa kini yang kerap diguncang ketakutan akan masa depan, pesan ini menjadi cahaya kecil yang menuntun jiwa pada Kristus Sang Terang Sejati.

Hari Jumat sebagai hari mengenang sengsara Yesus menjadi saat yang tepat untuk merenungkan makna pengorbanan dan penyerahan. Pesan renungan singkat ini selaras dengan spiritualitas Jumat, mengajak setiap umat Katolik untuk memandang salib bukan sebagai lambang penderitaan semata, melainkan tanda kasih yang tak pernah berhenti berkorban bagi keselamatan manusia.

Dalam keheningan doa pribadi hari ini, marilah kita menanggapi sapaan iman ini dengan menyerahkan seluruh diri kepada Tuhan, sambil berdoa:

“Ya Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk memilih Engkau setiap saat, meskipun jalan hidupku gelap dan menakutkan. Teguhkan imanku agar aku tetap setia berjalan bersama-Mu hingga akhir.”

Kiranya pesan rohani Bapak Ignasius Rinso Tigor pada hari Jumat ini menguatkan iman umat Katolik, meneguhkan hati yang lelah, menyembuhkan jiwa yang gundah, dan menumbuhkan kerinduan untuk selalu berserah diri kepada Tuhan Yesus Kristus.

📍Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

🕊️ Gembala Umat, Pelita Iman, Sahabat Jiwa

Ditulis oleh: Tim Redaksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santo Agustinus Paya Kumang

Tanggal:   11 Juli 2025 


About Gr.SAPRIYUN,S.ST.Pi

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar